🔖Kebenaran.

776 100 133
                                    

Hendery membuka matanya ketika benda dingin menyentuh dahinya. Dia perlahan melihat Lucas yang mengompres dirinya dengan telaten membuat Hendery tersenyum.

"Mo ngapain? Tidur aja!" Lucas mendorong Hendery untuk kembali tidur namun manusia itu bandel.

"Lo ngapain di sini Cas?" Tanya Hendery dengan nada lemah tak seperti biasanya.

"Mancing! Ya jelas ngerawat elu lah." Hendery tersenyum dengan jawaban judes yang ia rindukan beberapa hari ini.

Tak bisa di pungkiri bahwa hubungan Lucas dan dirinya menjadi renggang. Terlebih ketika Hendery tahu Lucas itu mata mata ibunya. Hendery beranggapan bahwa Lucas berteman dengan dirinya karena itu. Namun nyatanya Lucas memang tulus merawat Hendery dan berteman dengannya tanpa pamrih.

"Maaf ya jadi ngerepotin elu." Lucas menoleh lalu kembali meletakkan handuk dingin di dahi Hendery meredakan demamnya.

"Emang elu tuh ngerepotin. Makanya jangan sakit!" Lucas tersenyum melihat wajah Hendery yang cemberut.

"Nggak usah mikirin macem macem makanya. Kebanyakan mikir itu bikin cepet tua asal lu tau. Coba nggak perduli sama dunia deh, sumpah rasanya nikmat. Percaya ama gue." Hendery tertawa dan melepas handuk di dahinya.

"Sumpah sumpahan segala." Gumam Hendery membuat Lucas tertawa.

"Lagian hidup lo kaku amat kaya kanebo kering. Sesekali ayolah nikmati idup YOLO... tanpa cinta no problemo broww... Hidup bukan tentang mencintai tapi di cintai! Inget masako lu!"
.
"Motto Cas,"
.
"Nah iya."

Mereka tertawa lalu Hendery teringat Xiaojun. Apakah dia juga sakit seperti dirinya? Siapa yang merawatnya?

"Soal video yang trending itu udah gue banned semua. Udah jangan khawatir. Tapi sebelum gue ngalakuin itu udah ada sih sebenernya yang ngecoba ngebanned tapi gagal."

Hendery mengerutkan dahinya.

"Video apa?"
.
"Ya video kejadian kemarin lah. Video apa lagi? Video 19 detik udah nggak trending bro. Sekarang yang trending tuh 'Ih nggak suka, gelay'."
.
"Apa sih Cas!" Hendery tertawa lalu memukul Lucas yang hanya nyengir. Mereka terdiam beberapa saat kemudian pelayan datang membawa bubur untuk Hendery.

"Lah? Kok bubur? Saya mau roti saja. Atau kalau bisa burger deh anda kira saya ini ompong?" Protes Hendery. Pelayan itu kemudian mengangguk dan kembali mengganti makanan yang Hendery inginkan.

"Gila ye lu! Sakit juga gaya gayaan makan burger" Cibir Lucas ketika melihat wajah pucat pelayannya saat di protes Hendery.

Hendery mengalihkan padangannya kepada ponsel kemudian pelayan kembali datang. Lucas membantu pelayan itu meletakkan hidangan di meja kecil yang saat ini ada di depan Hendery.

Setelah selesai, pelayan itu keluar membiarkan Hendery menikmati hidangannya.

"Maaf ya Cas, sekali lagi." Hendery nyengir membuat Lucas ingin menampol wajahnya menggunakan vas bunga.

"Maaf maaf! Makan yang kenyang ntar gue mau maafin lo! Lihat lo nggak berdaya kaya gini gue jadi keingat kucingnya Ten yang lupa gue kasih makan. Nggak usah nanyak kenapa kucingnya Ten ada sama gue."

Hendery tertawa lalu menghabiskan makanannya. Lucas memang bisa saja mengembalikan mood dalam hitungan detik.

"Perasan baru aja kemarin anjir kalian ngedesah bareng. Sekarang udah pada nangis nangis." Perkataan Lucas membuat Hendery tersedak. Dengan segera dia meminum susunya dan menatap Lucas mengintimindasi.

"Apa?! Puas bikin gue ama Yeonjun nggak fokus? Yeu dasar! Lain kali kalau mau anu itu di matiin dulu micnya! Mana sampe jam 4 pagi lagi! Gilak Si Xiaojun kaya lagi ngesex sama kuda anjir."

[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang