🔖Bulan & Matahari

612 89 98
                                    

"Tapi dengan Xiaojun."

Lia menatap Yeji berharap wanita itu bisa menjadi dewi fortune untuknya.

"Oke nggak masalah." Jawaban dari Yeji membuat Lia kecewa.

Wanita itu hendak protes namun Hendery berdiri lalu pergi setelah mengusak rambut Yeji. Lia menatap punggung pria yang naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Kenapa di ijinin sih?" Tanya Lia. Yeji hanya tersenyum lalu mengangkat bahunya.

"Kamukan tadi nggak bilang cuma berdua. Coba aja kalau kamu bilang ke aku mau jalan jalan berdua sama kakak. Pasti aku bilangnya nggak gitu." Jawab Yeji dengan enteng sambil mengemili makanan yang ada di meja mengabaikan wajah marah Lia.

.
.
.
.

Yeonjun berbaring tengkurap di kasur Renjun melihat adik dari Hendery itu membaca komik. Nampak tenang sekali pria itu seolah matanya tidak perih menatap buku itu terus terusan.

"Heh!" Yeonjun mencolek punggung Renjun membuatnya menoleh.

"Yeji udah punya pacar belum sih?"

Renjun tak langsung menjawab. Tiba tiba ide cemerlang menghampiri otaknya. Kenapa dia tidak menjodohkan Yeonjun dengan Yeji saja. Dengan demikian, Hendery akan terhindar dari Lia dan hidup bahagia, sehat, sentausa dengan Xiaojun.

"Oh belum. Kakak mau gebet dia kan? Mudah aja. Kakak pepet terus aja ntar dia juga lama lama suka sama kakak."

Yeonjun terdiam bersangga dagu menimang nimang ucapan Renjun.

"Halah udah pepet aja pepet. Mayan loh ntar jadi saudaraku. Ha ha ha!"

Yeonjun mendecak lalu memukul Renjun dengan bantal.








...





"Eh kak Xiaojun!"

Xiaojun menoleh ketika Yangyang melambaikan tangan kearahnya. Senyum indah menghias di wajah tampannya. Yangyang menghampiri Xiaojun dan berdiri di depannya menampakkan sederet gigi putihnya.

"Kak Xiaojun ganti nomor?" Tanya Yangyang di angguki oleh Xiaojun.

"Aku lupa memberi tahumu. Maaf ya. Ni aku kasih. Nomor kamu masih yang lama kan?"

Yangyang mengguk lalu mengeluarkan ponselnya.

"Kakak buru buru?" Tanya Yangyang.

Xiaojun menggeleng.

"Kalau gitu ayo duduk ngobrol ngobrol? Lama banget nggak ketemu setelah KKN. Jadi kangen xi xi xi."

Xiaojun tersenyum dan mengangguk. Mereka duduk di tempat yang di sediakan di toko itu. Mereka memesan minuman dan berbincang bincang ringan.

"Oh iya, gimana hubunganmu dengan Kak Hendery?" Tanya Yangyang.

"Baik kok. Sejauh ini nggak ada masalah." Xiaojun berbohong. Dia tak ingin menunjukan sisi gelap hubungan mereka di depan semua orang.

Dia akan berusaha menutupi semua itu dengan topengnya. Dia harus bisa menjaga kegelisahan, ketakutan, dan juga kekhawatiran tentang putusnya hubungan mereka.

"Lalu? Kau sendiri?"

Yangyang tertawa mendengar pertanyaan Xiaojun. Padahal tidak ada yang lucu dengan pertanyaan itu.

[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang