🔖Kun, kamu punya saingan.

1K 163 54
                                    

"Apa kamu nggak sadar kalau selama ini aku suka sama kamu?"

Yangyang terdiam sebentar mencerna kata kata Kun yang seakan tidak percaya.

"Wah... Aku kaget." Yangyang tertawa kemudian berdiri.

"Bagaimana?" Tanya Kun. Yangyang diam sebentar kemudian menggeleng kecil.

"Maafin, tapi untuk saat ini Yangyang belum suka sama kak Kun."

...















"Xiaojun belum pulih?" Tanya Lucas yang masuk kedalam kamar mereka bertiga. Pria Wong itu melepas kemejanya dan duduk di ranjang sambil memainkan ponsel yang tidak ada jaringan itu.

"Lumayan kok. Tadi dia udah makan." Jawab Hendery karena Xiaojun tertidur setelah meminum obat penurun panas.

"Gue tadi ngambil obat di tas lo." Kata Hendery kemudian Lucas mengangguk.

"Dery, lu tau nggak di sekitar sini ada danau cantik banget." Ucap Lucas. Hendery hanya ber'oh saja tanpa menanggapi lebih lanjut. Bagi Hendery tidak ada yang lebih cantik dari Xiaojunnya.

"Gimana tadi?" Tanya Hendery.

"Ya gitu, pas keliling mereka cuman diem aja. Ada sih satu dua orang yang nyapa kita dengan ramah, tapi nggak sedikit juga yang kaya natap aja nggak mau." Jelas pria bertubuh bongsor itu.

"Disini beneran nggak ada puskesmas?" Tanya Hendery lagi. Dia bertanya seperti itu bukan tanpa alasan, mengingat Xiaojun yang demam saja sulit mencari obat bagaimana jika para penduduk terjangkit penyakit? Bukankah itu akan lebih sulit?

"Puskesmas adanya di kecamatan, di sekitar desa ini mereka masih pake cara tradisional banget. Kaya ngeracik rempah rempah. Bener bener tradisional."

Hendery mengangguk dengan penjelasan Lucas. Sepertinya memang mereka harus pergi ke Seoul lagi untuk membawa berbagai macam obat dan juga keperluan bahan makanan. Jika tidak, mereka entah akan makan apa mengingat para penduduk saja kesulitan untuk makan.

"Kayanya kita kudu balik ke Seoul buat ambil bahan makanan deh." Ucap Hendery di angguki oleh Lucas yang juga setuju dengan rencananya.















"Kun!" Panggil Hendery pada pemuda tampan yang tengah memasak untuk makan malam di dapur. Pria itu menoleh dan mematikan kompornya sejenak. Pemuda Qian itu menyibakkan rambutnya kemudian melepas apron dan fokus pada lawan bicaranya.

"Hmm ada apa?"

"Kayanya besok gue bakalan kembali Ke Seoul deh buat ambil obat obatan sama bahan makanan. Kita udah 3 hari di sini dan pasokan pangan mulai nipis. Ya sebenernya di luar ekspetasi aja sih bakalan se 'terpencil' ini." Jelas Hendery sambil mengemili makanan di kitchen bar.

Kun sedikit terdiam menimang nimang ucapan Hendery yang sebenarnya ada benarnya juga. Mungkin dengan membawanya banyak sembako dan kebutuhan medis, akan lebih menarik perhatian para penduduk agar welcome kepada mereka.

"Mau sama siapa?" Tanya Kun.

"Gue bisa sendiri kok."

"Gue ikut." Kedua pria itu menoleh ketika Xiaojun tiba tiba berdiri di belakang Hendery. Pria manis itu menarik kursi di meja makan dan menatap kedua temannya.

[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang