WARNING 22++⚠️⛔
BRAK!
Yangyang mengangkat kepalanya menatap Lia yang menggebrak meja cafe. Pria itu masih dengan wajah tenang kemudian menyedot boba kesukaanya.
"Apa?" Tanya Yangyang pada gadis berambut panjang itu.
"Kenapa kau hanya bermain main Yangyang!"
Yangyang mendecak lalu meletakkan cup boba yang tinggal separuh itu di atas meja. Pria itu menatap Lia lalu memiringkan kepalanya sambil melipat tangannya di depan dada.
"Kenapa kau memerintahku seperti budak huh? Aku tak suka kau terus terusan menekanku!" Pria itu mengalihkan pandangannya keluar jendela mengabaikan Lia yang duduk di depannya.
"Kau ini mau sampai kapan bertahan melihat Hendery dan Xiaojun? Apakah kamu tahan melihat mereka?!"
Yangyang kembali mendecak dan menatap wajah Lia dengan ekspresi marahnya.
"Berhentilah! Itu bukan urusanmu!" Bentak pria itu benar benar tak suka dengan Lia.
"Itu urusanku! Segala sesuatu yang berhubungan dengan Hendery, itu urusanku!"
.
"Cih! Lalu kenapa kau terus terusan mengejarku huh? Ingat Lia, misi kita berbeda! Aku menyukai Hendery, sedangkan kau hanya ingin hartanya! Jangan terus terusan datang menemuiku! Karena kita sama sekali tidak terhubung kontrak apapun!"Bentak pria itu.
"Lagipula, aku masih ada misi lain selain hal ini."
Yangyang berdiri dan meninggalkan Lia yang masih duduk membatu.
Baru saja Yangyang keluar dari cafe, tiba tiba dia mematung ketika melihat Xiaojun yang juga berdiri di depan pintu masuk.
Yangyang mencoba santai dan tersenyum ramah. Xiaojun membalas senyuman Yangyang lalu tanpa bertegur sapa, Yangyang meninggalkan Xiaojun begitu saja.
Xiaojun mengerutkan keningnya bingung. Tak biasa biasanya Yangyang seperti itu. Xiaojun menggeleng kemudian membuka pintu cafe lalu kembali kaget karena Lia juga hendak membuka pintu itu.
Tanpa tersenyum atau bertegur sapa, Lia pergi begitu saja menuju arah yang di tuju oleh Yangyang.
Kini muncul berbagai pertanyaan di kepalanya. Kenapa bisa Yangyang dan Lia berada dalam satu tempat yang sama? Dan kenapa wajah mereka seperti sedang ada masalah? Apa hubungan Lia dengan Yangyang?
Xiaojun menghela napas panjang kemudian menggeleng membuang prasangka buruk di kepalanya.
.
.
.
."Nggak mauuuu nggak mauuuu!!!" Dongpyo merengek memegangi lengan Hendery ketika Suho mengajak anak itu pulang.
Dongpyo menangis tak mau pulang sambil memegangi lengan pamannya berharap pamannya itu bisa menolong.
"Paman... Pyo nggak mau pulang!!! Pyo mau disini!!!" Rengeknya lalu terduduk menangis di lantai.
Suho menghela napas melihat tingkah anak itu. Suho berjongkok lalu memegang pipi berisi milik Dongpyo.
"Dongpyo, ayo pulang. Nanti mama Seulgi marah loh. Kalau mama Seulgi marah, tigernya Dongpyo bisa di jual sama mama. Mau?"
Dongpyo menggeleng. Dia menatap Hendery yang hanya tersenyum kemudian menatap Renjun yang ekspresinya sedatar tembok.
"Mau! Tapi sama Om Injun." Dongpyo tersenyum lebar ketika Renjun kaget.
"Lah kok sama aku?" Protes Renjun tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAO
Fanfiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kawin kawin kawin!!! iya emang enak tinggal nyuruh! lah gue yang ngelakuin yang kagak enak!! Rikim pake otak!" "Mikir der..." "Suka suka sultan lah!" ... "Nggak tau ini cerita apaan! baca aja dulu!" _Hendery