Argi memarkirkan motor kesayangan nya di parkiran milik SMA Grestal, ia sadar sekarang dirinya sedang menjadi pusat perhatian murid-murid SMA Grestal karena ia membonceng Mutiara Rizvania.
Mutiara langsung cepat cepat turun dari motor Argi, ia mengedarkan pandangan nya sama seperti Argi saat ini dirinya sedang menjadi bahan gosip murid-murid yang baru masuk gerbang, Ia memijat pelipisnya pelan.
"Tuhkan Ar, gue malu," bisik Mutiara kepada Argi menyenggol lengan Argi yang sedang melepas helm full face nya.
"Kalau ditanya bilang aja tetanggaan," jawab Argi enteng, ia berjalan mendahului Mutiara begitu saja.
"Sok cool banget najis," umpat Mutiara pelan.
"Lo mau sampai kapan diem disitu?" seru Argi dengan nada dingin, mulai deh sikap dingin nya balik lagi.
"Ck," Mutiara berdecak, mau tak mau ia berjalan cepat menuju Argi.
Argi mengantarkan Mutiara sampai kedepan kelas, awalnya Mutiara sempat menolak namun Argi tak menggubris ia tetap berjalan menuju kelas Mutiara.
"Thanks," ucap Mutiara singkat dengan senyum yang dipaksakan.
Argi hanya mengangguk lalu pergi menuju kelasnya.
"EKHEM EKHEM," ledek Euis dari pojok kelas.
"Pacar baru alhamdulilah untuk diajak pergi ke mall, tak adapun tak apa-apa masih ada pacar yang lama," Rara gak mau kalah, ia bernyanyi dengan nada lagu sepatu baru tapi liriknya ia diganti asal.
Mutiara langsung menjitak kepala Euis dan Rara, yang dijitak hanya meringis kesakitan.
"Oh jadi kemarin Argi narik narik lo buat nembak lo Ti?" tanya Alika sambil menoel-noel pipi Mutiara, "Cie ternyata temen gue yang satu ini udah gede ya, udah tau pacar pacaran," lanjut Alika lalu membawa Mutiara kepelukannya.
"Yeu lo pikir gue bocah 5 tahun apa?" Mutiara tak terima lalu melepaskan dirinya dari pelukan Alika.
"Eh ceritain dong Mut gimana lo bisa jadian sama tuh cowok," bujuk Laras disusul anggukan geng Saturnus yang lainnya.
Mutiara menghela nafasnya pelan, "Gue gak jadian," ucap Mutiara singkat sambil bangkit dari duduknya mengambil pulpen dan buku PR dari dalam tasnya.
Ucapan Mutiara membuat geng Saturnus bingung, jelas-jelas tadi mereka lihat mereka berdua naik motor berboncengan lalu Argi mengantar Mutiara sampai ke depan kelas.
Mutiara menatap wajah teman-teman nya yang bingung sambil terkekeh pelan, Ia kembali duduk sebelah Alika.
"Lah terus kalau bukan pacaran apa dong?" tanya Aghnia penasaran.
"Sebentar, gue mau nyalin PR bahasa Indonesia dulu," ucap Mutiara sambil menyeringai tak berdosa, "Stev, Gue liat PR bahasa Indonesia dong," lanjut Mutiara menoleh kearah Stevi yang sedang fokus ke ponselnya.
Stevi yang sedang scroll-scroll tiktok menoleh kearah Mutiara, "Ambil aja di tas gue Mut, yang sampul bukunya warna hijau tosca,"
Mutiara mengangguk mengerti, Ia kembali bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah tas milik Stevi.
"WOI MUTI ANJING, LO UTANG CERITA SAMA KITA SINI LO SINI," oceh Cahaya menarik narik lengan Mutiara agar kembali duduk, yang bersangkutan hanya memutar bola matanya malas.
"Sabar napa," balas Mutiara kembali duduk ia membuka buku PR nya, lalu mulai menyalin tugas bahasa Indonesia yang belum sempat ia kerjakan.
"Jadi.." Mutiara mulai bercerita tanpa memindahkan pandangan nya dari buku, "Gue sama Argi cuma tetanggaan,"

KAMU SEDANG MEMBACA
REPUBLIK SATURNUS
Teen Fiction#ANTICOPASBRO!!! *** CINTA DAN SAHABAT!! Tiga kata penuh makna, berbeda bentuk, juga perincian. Jika seseorang bertanya dengan satu orang lain, mereka ingin memilih apa diantara cinta dan sahabat? tentu sulit, kecuali untuk orang yang main-main deng...