[3] Hukuman

65 16 1
                                    

Matahari di Rabu pagi ini sangat cerah ceria, bagaikan anak kecil yang di beri uang duaribu rupiah sebanyak sepuluh lembar. Tidak hanya mentari yang menyinarkan senyum lebar lewat cahaya terang nya, para alien Saturnus yang sedang mengungsi di bumi ini juga ikut menebarkan senyuman nya.

"Selamat pagi semua!" teriakan Rara yang berasal dari ambang pintu menggetarkan ruang kelas XI IPA. Hampir semua penghuni kelas menutup telinganya rapat rapat, Bahkan kalau ada hantu di kelas, mungkin ia juga ikut menutup telinganya.

Rara mengedarkan pandangan nya ke seluruh sudut ruang kelas. untuk apa? ya pasti untuk mencari sahabat gila nya, "Sini woy," sahut cahaya yang berada di pojok ruangan kelas XI IPA

Rara berlari kecil kearah sudut pojok tersebut, Dan ternyata 9 alien dari Saturnus itu, sedang Berkumpul melingkar di lantai sambil menonton sesuatu.

"Heh, Lo pada lagi nonton apa anying? Wah nonton yang enggak bener lo ya?" Tanya Rara sambil berkacak pinggang melihat sekawanan alien itu sedang fokus ke arah Ponsel milik Lala.

"Yee apaansi Lo dateng-dateng udah rusuh aja." Sahut cahaya menatap muka Rara

"Ya kan siapa tau lu nonton pilm anu yakan barangkali begitu." Ucap Rara lalu duduk yang berhimpit antara mutiara dengan Euis

Euis melihat Rara dan kemudian menoyornya tanpa dosa, "pikiran Lo kemana mana. Yakali nonton begituan."

"Euis, jangan asal toyor kepala!" Ujar Aghnia saat mengetahui temannya menoyor kepala temannya yang lain.

"Hehe! Maaf, Nia!"

"Nanti kutunya terbang." Sambung Aghnia, lalu kembali memfokuskan pendangannya ke layar handphone yang tadi ia lihat.

"SIALAN LO SAMSUDIN!!" Teriak Rara yang langsung mendapat jeweran dari orang belakang.

"Ngomong opo kamu, Rara?" tanya Bu sari berdecak pinggang.

"Itu anu loh Bu.. tukang seblak di pinggir komplek saya" elak Rara.

"Sadar bego Ra lu kan wakil ketua OSIS masa sifatnya gini" tegur Mutiara.

"Gue lebih suka tampil apa adanya daripada gue tampil baik hanya karena jabatan OSIS" ucapnya dengan santai.

"Anjay tumben bijak," jawab alika

Rara di tarik oleh Bu Sari menuju ruang BK. Disana dia hanya diam dan meratapi nasibnya yang sial.

Sesampainya di ruang bk Rara hanya menunduk pasrah mendengar ocehan Bu sari. Tiba tiba ada seseorang yang datang yang asing bagi Rara. Ia tidak tau cowok itu siapa.

Cowok itu duduk disamping Rara tanpa disuruh. "Ibu manggil saya? Emang saya salah apa Bu? Kan saya cuman bongkar meja doang."

Cowok lawak yang mempunyai cara tersendiri untuk memikat para cewek dihatinya. Namanya abraham. Seorang anak geng ALAZKAR. Sukanya berulah dengan para guru. Seorang siswa kelas XI IPS.

"Kamu berdua sama sama bikin ulah. Lama lama kalian berdua saya jodohin." Ucap Bu sari menggelengkan kepala.

Rara membulatkan matanya "lah kok saya Bu? Idih ogah saya sama dia. Bukan tipe saya Bu dia mah."

"Lah emang gua mau sama Lo? Gak kali. Cewek gua tuh tipikal Jennie blackpink." Balas Abraham.

"Idih sok ganteng Lo. Lo tuh cocoknya sama keturunan blackpig bukan blackpink."

"Haduh ibu pusing sama kalian. Hari ini ibu maafin tapi besok jangan harap dapet maaf dari ibu. Terutama kamu Abraham!!" Bentak Bu sari.

"Yaelah Bu santai aja kali." Ucap Abraham lalu meninggalkan ruang bk. Kemudian disusul Rara dibelakangnya.

***

Siapa itu Abraham?yuk dibaca supaya kalian tidak terlewatkan ceritanya<3

TIMAACII, luv u all!♡

REPUBLIK SATURNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang