Anak-anak SMA Grestal berbaris ditengah lapangan utama, Angin malam yang dingin langsung menyerbu mereka, Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat 3 menit.
"Bapak akan membagi kalian kelompok" ujar pak Suhendri sambil menyerahkan kertas yang berisi nama kelompok.
Setiap siswa heboh dan saling mendorong satu sama lain untuk melihat namanya berada di kelompok mana. Sedangkan hanya geng Saturnus yang tidak ikut bergerombol untuk melihat kelompok nya.
Lala memperhatikan Galang yang sedang berjalan menujunya. Alika menoel lengan Lala untuk melihat kearah depan,tetapi cewek itu tidak memperdulikan nya.
"Ngapain Lo kesini?" tanya Lala to the point.
"Mau bareng kan kita satu kelompok" ucap Galang sambil tersenyum jahil.
Lala tidak menghiraukan pembicaraan Galang dan memilih diam disebelah Alika."Cieee neng Lala satu kelompok sama akang Galang"ujar Euis menggoda.
Pak Suhendri menghampiri mereka dan memberikan tongkat kepada Galang sebagai pemimpin kelompok biru. Setelah itu mereka diberi pengarahan terlebih dahulu sebelum berangkat.
Geng Saturnus berpencar dalam tiga kelompok yang berbeda. Lala, Euis, Cahaya, dan Stevi jalan beriringan karena mereka satu kelompok yaitu kelompok biru. Sedangkan Alika, Ara, Rara berada dikelompok merah dan Angel, Aghnia, Yayas berada dikelompok hijau.
Euis refleks lompat memeluk Cahaya saat dirinya tak sengaja melihat bayangan putih lewat. Sedangkan anggota yang lainnya hanya tertawa.
"Woi Euis lo ngapain meluk gue anjir" ujar Cahaya menjauhkan tangan Euis dari lengannya.
"Itu bego ada jurik" ujar Euis sambil melihat kearah kanan kirinya.
"Jurik apaan tuh?" tanya Cahaya.
"Setan bodoh" jawab Stevi disebelah Lala.
Lala dan Stevi berjalan duluan meninggalkan Cahaya dan Euis dibelakang nya. Mereka berdua jalan dibelakang sambil bergandengan karena ketakutan. Tak lama Cahaya yang berteriak histeris sambil memeluk lengan seorang cowok.
"EMAK ADA SETAN" teriak Cahaya dengan ketakutannya.
"HAHAHAHAHA" tawa anggota kelompok biru lainnya.
"Noh kan ada jurik" ujar Euis.
"Kalian berdua terlalu halusinasi" ucap Lala sambil berjalan santai.
"Gpp lah cay yang penting bisa peluk mantan kan hahaha" ujar Stevi meledek Cahaya.
"Eh maaf kinos ga sengaja gue" ujar Cahaya sambil melepaskan pelukannya.
"Sengaja juga gpp ko cay haha"
Cahaya menjitak kepala kinos pelan. Setelah itu mereka berjalan kembali untuk mengumpulkan bendera. Kelompok biru sudah berhasil mengumpulkan 7 bendera dan 3 lagi baru mereka bisa kembali ke tenda.
Galang menghentikan perjalanannya ketika Lala meminta izin. Mereka semua duduk di hutan sambil meluruskan kaki nya yang pegal. Lala pamit sebentar untuk buang air kecil. Cewek itu tetap tidak mau ditemani oleh siapapun.
Setengah jam sudah mereka beristirahat,tetapi Lala belum juga kunjung. Mereka tampak khawatir dengan keadaannya. Galang meminta mereka tetap berada disini dan dirinya saja yang mencari Lala.
"Kalian tetap disini biar gue sendiri yang cari Lala" ujar Galang memberikan tongkat dengan lambang bendera warna biru kepada Stevi.
"Lang tapi kita bertiga mau ikut nyari Lala" ujar Stevi memaksa.
"Iya Lang kan kita temannya" ucap Cahaya sedikit memaksa.
"Kalian tetap disini dan coba hubungi yang lain supaya Lala cepat ketemu"

KAMU SEDANG MEMBACA
REPUBLIK SATURNUS
Teen Fiction#ANTICOPASBRO!!! *** CINTA DAN SAHABAT!! Tiga kata penuh makna, berbeda bentuk, juga perincian. Jika seseorang bertanya dengan satu orang lain, mereka ingin memilih apa diantara cinta dan sahabat? tentu sulit, kecuali untuk orang yang main-main deng...