Jarum jam sudah menunjukkan angka 12 tepat, Sudah waktunya makan siang. Pak Suhendri, yang mengurus kegiatan Camping ini pun memberikan arahan.
"Anak-anak silahkan kumpul di lapangan utama," ucap Pak Suhendri menggunakan speaker, jadi suaranya terdengar cukup keras.
Sontak murid-murid yang sedang beristirahat didalam tenda menoleh kearah Pak Suhendri, Bukannya pergi menuju lapangan utama mereka malah memutar bola matanya malas.
"Kepada Rara Syafanica dan Yayas Agrasta Ingelia, Tolong menghadap ke Bapak sekarang juga!" panggil Pak Suhendri.
Rara dan Yayas yang mendengar namanya dipanggil, langsung menuju ke sebuah pos kecil yang disediakan untuk anggota Osis.
"Ada apa pak?" tanya Yayas sopan sambil sedikit membungkuk, Menghormati Pak Suhendri selaku pembina Camping.
"Ada apaan sih pak? kalau mau ngasih pengumuman, bisa lebih cepet gak? soalnya saya lagi goreng telur buat makan, takut gosong, kalo gosong mampus kita gak bisa makan," ucap Rara asal, seperti tidak ada beban.
"Kamu kalau berbicara sama guru gak ada sopan santunnya ya?!" emosi Pak Suhendri memuncak, Bisa-bisanya seorang wakil ketua Osis berbicara seperti itu kepada guru.
"Yaelah baperan amat pak," Rara hanya memutar bola matanya malas,
"Yaudah deh pak, Saya minta maaf.." sambung Rara setengah hati.Sebenarnya Rara sangat benci kepada Pak Suhendri, Menurut nya, guru yang ada tepat dihadapannya ini terlalu baperan seperti anak muda jaman sekarang.
"Maaf, Maaf," protes Pak Suhendri tak terima.
"GOSONG-GOSONG!!"
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari Alika, Ia berlari kencang menghampiri Yayas dan Rara, nafasnya sudah terengah-engah.
"Loh, Kenapa lik?" tanya Yayas khawatir, mengapa ketua Geng Saturnus ini berlari menghampiri ia dan Rara?
"Itu yas, Huh..huh.." Alika mencoba menjelaskan, nafasnya masih terengah-engah.
"Kenapa?" Tanya Yayas sekali lagi, "I-itu, telur punya lo Ra, Huh..Huh.." sambung Alika, ia mencoba mengendalikan nafasnya.
"T-telur gue?! Kenapa lik?" Rara mulai khawatir, Ia takut kalau telur yang ia goreng dengan kasih sayang habis dilahap oleh Api.
"Go-gosong!" lanjut Alika, sambil terduduk lemas ditanah. Yayas langsung mengambil air putih yang berada di Pos kecil tersebut.
"What? g-gosong?!" Rara membulatkan matanya, Ia menoleh kearah Pak Suhendri dengan sedikit kesal.
"Tuhkan gara-gara bapak ngajak ribut telur saya jadi gosong!" omel Rara, sebelum Pak Suhendri merespon, Rara sudah berlari terlebih dahulu menuju tendanya.
Rara melihat Stevi dan Angel sedang menjauhkan wajan anti lengket dari kompor portabel berwarna biru muda, Bahkan diwajan itu sudah terdapat banyak noda hitam akibat kebakaran kecil-kecilan tadi.
"Bangsat, Telur guee!!" umpat Rara kesal, Lalu Cahaya menghampiri Rara yang hatinya sudah dipenuhi dengan emosi, ia memeluk Rara.
"Gue turut berdukacita ya nyet," ujar Cahaya seperti tidak ada dosa dunia akhirat, sambil menepuk-nepuk punggung sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPUBLIK SATURNUS
Dla nastolatków#ANTICOPASBRO!!! *** CINTA DAN SAHABAT!! Tiga kata penuh makna, berbeda bentuk, juga perincian. Jika seseorang bertanya dengan satu orang lain, mereka ingin memilih apa diantara cinta dan sahabat? tentu sulit, kecuali untuk orang yang main-main deng...