[19] Gila-gilaan

59 9 7
                                    

Rara menarik kursi kantin disamping Alika sambil terengah-engah, membuat tiga teman nya menatap Rara kebingungan.

"Kenapa lo, Kayak abis maraton," tanya Euis sambil menyeruput es jeruknya.

"Tadi gue liat-"

"Ya ampun, kayaknya asik banget ya ngobrol sampe gak denger bel masuk udah bunyi daritadi,"

Suara itu membuat keringat dingin keempat cewek itu becucuran, lalu mereka menoleh mendapati Bu Sari yang berkacak pinggang.

"Ibu gak habis pikir ya sama kalian berempat, kalian tuh cewek kok bisa bisanya badung banget kayak gini?!" oceh Bu Sari frustasi dengan emosi yang meledak-ledak.

"Bu, saya punya cireng mau gak?" Rara mengalihkan pembicaraan sambil menawarkan satu kotak cireng miliknya.

"Saya lagi serius loh Safana,"

"Allahuakbar ibu, kan udah saya bilang 1000 kali ke ibu kalau nama saya Rara Syafanica bukan Safana," protes Rara.

"Yeu si ibu, sok sok an ngomelin kita nyebut nama murid aja masih salah," sahut Cahaya enteng sambil mengangkat satu kaki nya diatas kursi.

"HEH CAHAYA MULAI BERANI YA KAMU SAMA IBU?!" emosi Bu Sari semakin meluap-luap yang ditegur hanya menyeruput es teh manisnya santai.

"Gini deh bu, kita kelarin secara kekeluargaan aja," tawar Alika sambil mengunyah permen karetnya.

"Hai,"

Mereka langsung menoleh ke sumber suara, ternyata ada Lala, Mutiara, Stevi, Angel, Aghnia dan Yayas, sontak membuat Alika tersenyum menang.

"HEH KALIAN BUKAN NYA TADI IZIN MAU KE TOILET KOK MALAH KE KANTIN?!"

"Gini Bu, saya emang dari toilet eh terus saya keinget empat teman saya ketinggalan dikantin, ya karena saya teman yang baik hati, saya susulin deh," ucap Lala asal.

"BANYAK ALASAN KAMU, AYO KALIAN SEMUA IKUT SAYA KE RUANG BK," omel Bu Sari.

"Males ah Bu, AC ruang BK lagi rusak pasti gerah," protes Stevi.

"Iya tuh Bu, denger ocehan ibu aja saya udah engap kayak mau meninggoy," sahut Angel sok dramatis.

"KALIAN SEMUA SUDAH BERANI YA SAMA SAYA?!"

"Ya elah Bu, kan kita sama-sama makan nasi ya berani lah," celetuk Mutiara dengan nada cueknya, "Kecuali kalau ibu bisa makan besi sekali telen baru saya takut," sambung Mutiara.

"Kelamaan disini gerah ya gengs," ledek Rara sambil mengipas-ngipaskan wajahnya menggunakan tangannya.

"Gimana kalau kita nyari tempat adem? daripada disini, bisa mati keringetan gue," usul Stevi.

"Nah, basecamp kuy?" ajak Euis bangkit dari kursinya.

"KUY!" seru geng Saturnus berbarengan kecuali Euis.

"Heh, mau kemana kalian?" tanya Bu Sari pake emosi.

"Cari angin Bu, disini gerah banget buset dah," sahut Rara sambil membawa kotak cirengnya.

"Punten ya Bu, saya mau ikut sama temen-temen saya soalnya mereka asik gak kaya Ibu," ucap Aghnia enteng langsung membuat teman-teman nya melotot kaget, Aghnia hanya terkekeh pelan.

Geng Saturnus langsung berlari cepat meninggalkan Bu Sari sendirian di kantin.

"OH IYA, TUGAS HARI INI UDAH KITA KUMPULIN DI MEJA IBU," seru Mutiara sambil berlari langsung mendapatkan tatapan tajam dari Bu Sari.

Mungkin ekspresi Bu Sari kurang lebih seperti ini :3

Mungkin ekspresi Bu Sari kurang lebih seperti ini :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REPUBLIK SATURNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang