[9] Galang minta maaf?

63 12 7
                                    

Bis yang mengangkut anak IPS 1 dan anak IPA 1 dari kelas XI mulai berangkat kearea perkemahan.

Geng Saturnus berada di bangku barisan paling depan, Sedangkan Alazkar berada di bagian paling belakang, ya biasalah laki-laki.

"Pak sopir, nyetel dangdut dong!" Seru Cahaya dari kursi barisan ketiga.

"Oke siap neng," Pak supir bus tersebut menjawab seruan Cahaya dengan mengacungkan jempolnya.

Dengan sigap, Pak supir itu langsung memainkan musik dangdut dengan volume yang lumayan kencang.

Cahaya yang mendengar lagu dangdut kesukaannya disetel ia reflek menggoyangkan tubuhnya kesana kemari.

"AYO RA, IS, KITA GOYANG GEBOY MUJAIR!" ajak Cahaya heboh

"Buset bro, Cewek cewek pada heboh bener," ujar Sandi sambil menatap Cahaya yang sedang bergoyang dibarisan depan.

"Lo mau join sama mereka? sana," ujar Zidan sambil mendorong Sandi kearah barisan depan.

Sandi yang kaget akan perlakuan Zidan tersebut menabrak Cahaya yang sedang berjoget ria. Cahaya menoleh kearah Sandi, sambil membulatkan matanya.

"LO BISA GAK SIH JANGAN GANGGU KEBAHAGIAAN ORANG?!" omel Cahaya sambil menjitak kepala Sandi sampai membuat sang empu meringis.

"Sorry, Tadi gue di dorong sama si Zidan sialan itu," ucap Sandi sambil menunjuk Zidan yang sedang tertawa terbahak-bahak di bangku paling belakang.

"Kok gara-gara gue?!" Zidan membulatkan matanya, Ia berdiri menghampiri Cahaya dan Sandi yang sedang berdebat.

Kejadian tersebut sontak membuat bus itu bergoyang goyang akibat gelak tawa dari Geng Alazkar dan Geng Saturnus.

Sementara itu, Lala hanya menyumpal telinganya dengan Earphone, sambil menatap pemandangan diluar bis.

Galang yang melihat Lala sedang sendirian merasa tak tega, Akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Lala.

Galang duduk dibangku sebelah kanan Lala tanpa izin, Membuat Lala langsung melepaskan Earphone nya dan menoleh kearah Galang dengan tatapan tajam.

"Ngapain lo kesini?" tanya Lala cuek, Jujur, saat ini ia sedang tidak mood untuk menanggapi Galang.

Mood baik nya hancur semenjak kejadian tadi pagi, cowok disebelahnya itu benar-benar sudah menghancurkan harga dirinya.

"Lo gak papa?" tanya Galang agak sedikit khawatir, Ia takut perkataannya tadi pagi membuat mental Lala down. Ya iyalah Lang, liat noh si Lala, emang lo pikir omongan lo gak nyelekit?

"Sejak kapan lo peduli sama gue?" tanya Lala pada Galang, namun mata Lala tak mau menatap mata coklat milik Galang.

"Gu-"

"Apa lagi Lang?!" potong Lala, menyerah. Jujur, saat ini ia tak mau diganggu oleh siapapun. Ia hanya ingin sendiri, ingat SENDIRI.

"Sorry La, Gue udah bikin lo nangis tadi pagi."

Deg

Permintaan maaf Galang tersebut membuat hati Lala sedikit tersentuh, Eits inget perlu digaris bawahi sedikit tersentuh. Ia tertegun apa yang dilakukan Galang saat ini.

Sontak ia menoleh kearah Galang dengan secepat kilat mengalahkan kekuatan superhero The flash.

"Lo bilang apa?" tanya Lala masih tidak percaya, selama ini ia pikir Galang adalah sosok yang tidak pernah peduli ataupun bertanggung jawab atas yang ia perbuat.

REPUBLIK SATURNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang