Pipipipip pipipipip pipipipip
Tangan Hongjoong jelalatan mencari jam wekernya yang bunyi. Matanya masih tertutup saat dia berhasil meraih benda kotak mungil itu dan mematikan bunyinya.
Hongjoong pun bangun, dia duduk di kasurnya yang gak ditaruh di ranjang, Cuma kasur di atas lantai aja. Kamar kost Hongjoong Cuma berukuran 3x3 meter, berikut ada kamar mandi berukuran 1x1,5 meter di dalamnya, Hongjoong sudah terbiasa tinggal sendiri sejak orangtuanya meninggal dan kakaknya memutuskan untuk meninggalkannya saat dia lulus SMA yang memaksa Hongjoong harus bertahan hidup seorang diri di tengah hiruk pikuk ibu kota.
Hongjoong melirik jam, waktu menunjukan pukul 4 sore, Hongjoong harus bersiap berangkat kerja!
Setelah makan dan mandi, Hongjoong memakai seragam kebanggaannya yang berwarna merah, dan celana bahan hitam, serta sepatu ketsnya. Selanjutnya dia meyetarter miska, dan cabut menuju tempat kerjanya!
"selamat sore, Pak Mingi" sapa Hongjoong yang ngelihat Mingi lagi makan bakso di parkiran motor, Hongjoong baru aja markirin si miska.
"selamat sore anak mbarepku. Udah punya pacar?"
Hongjoong yang biasanya cemberut kalo diledekin gitu sama Mingi, kini justru tersenyum lebar, lalu dia nunjuk ke langit jingga senja di atas mereka, "doakan saja semoga yang lebih indah dari lembayung akan segera menjadi milik saya" terus Hongjoong ngeloyor masuk minimarket, bukannya gak sopan sih, soalnya waktu udah menunjukan pulul 17.47, dia harus segera absen kalo gak mau dipotong gaji karena terlambat.
Mingi ngernyitin dahinya, "dia kesambet jin magrib apa ya? Hih, betul kata orang-orang, lembayung di langit senja itu pertanda jin lagi pada keluar" Mingi mengusap tengkuknya yang merinding, segera dia balikin mangkok bakso dan masuk ke dalam minimarket lagi, takut ketempelan jin juga!
Habis absen, Hongjoong bersenandung ria menuju ke meja kasir. Dia lihat Wooyoung masih sibuk menata barang-barang yang ada di display meja kasir, rajin seperti biasanya padahal dia udah mau pulang.
"met sore, Wooyoung" sapa Hongjoong
"sore juga, mas Hongjoong" balas Wooyoung dengan senyuman khasnya yang manis banget serupa 3 buah permen milkita.
"mana San? Belum datang?"
"udah, abis absen barusan dia beli gorengan dulu itu" Wooyoung nunjuk tukang gorengan keliling yang ada di seberang minimarket, dan bener aja ada sosok San yang pakai seragam merahnya lagi ngantri beli gorengan.
"jangan dikasi makan gorengan mulu ah laki lo, ntar dia mandi airnya gak mau nyatu sama badannya loh!"
Wooyoung nabok lengan Hongjoong, "ah jangan gitu! Habisnya San gak mau sih kalau aku mau bawain dia bekal. Katanya takut merepotkan"
Hongjoong mengusak rambut Wooyoung, "San sayang banget sama lo, Woo, dia gak mau lihat lo capek di dapur. Mending capek di ranjang, kan?"
Wooyoung nabok lengan Hongjoong lagi, "mas Joong ah jangan gitu, aku malu!"
Hongjoong terkekeh, "utututu adekku malu nih~ gue tebak, kalian belom ngelakuin itu ya?"
Wooyoung langsung merah padam mukanya, Hongjoong emang pandai menebak.
"heh lo apain laki gue, Mas?!" salak San yang baru masuk minimarket sambil nenteng kresek gorengan
"suami lo lucu banget, masa gue suruh capek di ranjang malah malu-malu" Hongjoong nuding Wooyoung yang mukanya udah merah banget
Wooyoung pun kembali menghujani Hongjoong dengan pukulan, "mas Joong jangan gitu ih, aku kan malu!" lalu Wooyoung bersembunyi di balik tubuh San
"eits eits suami aku malu nih" San justru menoel noel pipi Wooyoung, bikin si manis makin tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight
FanfictionHongjoong begitu mengagumi keindahan senja yang berlabuh menjembatani jatuhnya siang berganti malam, menurut Hongjoong gak ada satu hal pun yang lebih indah dari langit senja. Tapi itu semua berubah ketika Hongjoong bertemu dengan seseorang yang leb...