Orientation EP.1: The Workhwaholic

1.2K 219 71
                                    

Seonghwa baru aja nyampe di kantornya, dia langsung masuk ke ruangannya. Baru aja dia berdiri di pintu ruangannya, tapi dia udah disuguhin sama pemandangan tumpukan map tebal di atas meja kerjanya.

Seonghwa menghela nafas, lalu dia membuka kembali pintu ruangannya, menyembulkan sedikit kepalanya, dan..

"ADI YEOSANG SAPUTRA, KE RUANGAN SAYA SEKARANG JUGA!"

Yeosang yang disebut namanya tersentak kaget. Dia lagi ngetikin slip gaji karyawan-karyawan baru, hampir aja dia ngejatohin mouse karena kaget. Dengan segera dia pun masuk ke ruangan Seonghwa sebelum bosnya marah beneran.

"i-iya, bos, kenapa?" tanya Yeosang

"apa ini? Kok banyak banget map binder di atas meja saya??"

Yeosang menghela nafasnya, "kalau bapak lupa, kan kantor kita habis buka penerimaan karyawan besar-besaran buat disebar ke seluruh daerah. Nah bapak harus tandatangan itu berkas daftar karyawan baru di perusahaan kita"

"emang ada berapa karyawan yang diterima?"

"lima ratus"

"oh.... HAH LIMA RATUS????"

Pada akhirnya jam 7 malam Seonghwa akhirnya selesai dengan berkas-berkasnya. Sebut aja Seonghwa gila karena mampu menandatangani 500 lembar berkas dalam waktu satu hari, padahal masih ada waktu satu minggu untuk menyelesaikannya. Sekarang tangan Seonghwa rasanya kayak mau lepas. Tapi gapapa, besok dia bisa absen terus tidur di ruangannya.

Lalu lintas malam ini lumayan rame, tapi tidak menyebabkan kemacetan, mungkin lalu lintas ke luar kota justru kosong karena masih jauh dari weekend. Ah, Seonghwa jadi keingat besok siang dia harus berangkat ke luar kota, buat kunjungan inspeksi ke anak perusahaan. 

"Arg! Kenapa sih kerjaan gue banyak banget, kan gue capek!" keluh Seonghwa sambil memukul stir mobil.

Seonghwa memutuskan untuk melipir ke minimarket langganannya buat nyebat bentar, setelah memarkirkan mobilnya dia masuk ke dalam, dan langsung menuju ke meja kasir.

"Wooyoung, marlboro merah satu—eh, bukan Wooyoung?" Seonghwa kaget karena yang melayaninya bukan si manis Wooyoung seperti biasa, tapi.. "lah kamu kan yang ngalangin jalan saya kemaren?!"

Yang dituding justru cengengesan, "Dwi Hongjoong Dharmawan kalo nama saya, biasa dipanggil Hongjoong, tapi kamu panggil sayang juga boleh"

Seonghwa mendengus, "mana marlboro merahnya, cepat"

"eits, gak boleh merokok. Gak bagus buat paru-paru"

"haish masnya nih kayak gak pernah muda aja!"

"justru saya ngasih tau yang bagus ini. Sayang paru-parunya"

Seonghwa mendengus kesal, "yaudah terus saya bolehnya apa ini?? Saya lagi stress"

Hongjong berjalan ke rak permen yang ada di meja kasir bagian lain, terus dia nyodorin 3 permen lolipop milkita.

"kok permen milkita???" protes Seonghwa

"karena tiga permen milkita setara dengan segelas susu"

Sumpah, Seonghwa pengen banget nampol orang yang jauh lebih pendek darinya ini. Tapi seonghwa lagi capek, akhirnya dia jalan dengan gontai ke kulkas, dia ambil satu botol air mineral dingin dan dia balik lagi ke kasir.

"nih saya beli ini sama 3 permen milkita tadi" Seonghwa gak suka makan permen, dia lebih suka ngerokok. Tapi yaudah lah ya dia mager debat jadi di turutin aja maunya si bogel ini.

"semuanya jadi sepuluh ribu"

Seonghwa ngasih selembar uang sepuluh ribu, terus dia ambil belanjaannya dan langsung keluar tanpa ngambil struk belanjaannya. Terus dia duduk di kursi yang ada di teras minimarket sambil minum air mineral yang dia beli barusan. Permennya Cuma dia geletakin aja di meja.

TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang