Seonghwa mendecak, udah ketiga kalinya dia nelfon Yeosang tapi sekertarisnya itu gak kunjung mengangkat telefonnya. Seonghwa kan mau ngasih info penting.
Seonghwa yang udah habis kesabaran pun nyamperin Yeosang ke meja kerjanya yang ada di depan ruangannya. Dilihatnya Yeosang lagi duduk depan komputernya, dengan lembar excel yang terbuka, namuj Yeosang bengong di hadapan komputernya.
Puk! Seonghwa menepuk pelan bahu kanan Yeosang.
"anj—eh, Pak Seonghwa. Ada apa pak?"
Seonghwa mendengus, beneran budeg ini anak. "saya udah nelfonin kamu 3 kali, tapi gak kamu angkat"
Yeosang membulatkan matanya, "oh ya?"
"kamu lagi banyak pikiran, Sang?"
Yeosang mengangguk ragu, Cuma ngangguk aja tanpa menjawab.
"Sang?" panggil Seonghwa
"eh, iya Pak?"
"ke ruangan saya sekarang juga"
Seonghwa kembali ke ruangannya, Yeosang mengekorinya. Kemudian Seonghwa duduk di kursi kebanggaannya, dan Yeosang mengikutinya duduk di kursi hadapannya.
"ada apa, Pak?" tanya Yeosang, membuka pembicaraan antara boss dan sekertaris itu.
"cerita sama saya, kamu sama Jongho ada apa"
Raut muka Yeosang langsung berubah, masam. "saya.. juga gak tau? Kok bapak tau, sih?"
"tadi pagi Jongho minta anterin saya ke rumah sakit karena mobilnya mogok. Saya tanya kenapa gak minta Yeosang aja, jawabnya bilang kalian udah putus. Bener gitu?"
Yeosang kembali tersenyum pahit, "nggak bener, tapi nggak salah juga"
Seonghwa mengernyitkan dahinya, "hah mana betul mana salah? Macam tak betol budak ni"
"dua hari lalu... Jongho tiba-tiba dateng ke apartemen saya.. terus dia... minta putus.."
Seonghwa kamjagiya, "hah kalian ada berantem gak sebelumnya???"
Yeosang menggeleng, "kami baik-baik aja asli. Malahan beberapa minggu belakangan Jongho lebih sering nginep di saya daripada di rumahnya"
Seonghwa mengetuk-ngetuki meja kerjanya dengan jari telunjuk, "kenapa ya? Gak biasanya dia begitu"
"dia bilang katanya kami udah gak cocok lagi, katanya Jongho gak sempurna buat saya. Katanya kalau saya tahu sesuatu pasti saya bakal ninggalin dia, jadi sebelum hal itu terjadi, lebih baik kami udah sampai sini aja"
"oh ya? Kamu udah kejar lagi Jonghonya belom?"
Yeosang menggeleng, "sibuk, Pak. Kalo bapak lupa, kemaren saya lembur soalnya bapak pulang sore"
Seonghwa menepuk jidatnya keras, "lupa! Ya udah, saya kasih kamu cuti buat besok. Dan sekarang kamu saya kasih izin pulang"
"h-hah kok gitu?!"
"kejar Jongho dong, kamu seme apa bukan?"
Yeosang langsung diem.
Seonghwa menepuk sebelah bahu Yeosang, "saya yakin seratus persen kalo Jongho itu masih sayaaaaang banget sama kamu, Sang. Saya tahu Jongho dari kecil, saya yakin Cuma ada kesalahpahaman di antara kalian, harusnya itu diselesaikan, berpisah bukan solusinya"
"saya kejar ya, pak?"
"pertanyaanmu kek bukan seme deh. Curiga saya"
"seme ya! Saya yang nusuk bukan ditusuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight
ФанфикшнHongjoong begitu mengagumi keindahan senja yang berlabuh menjembatani jatuhnya siang berganti malam, menurut Hongjoong gak ada satu hal pun yang lebih indah dari langit senja. Tapi itu semua berubah ketika Hongjoong bertemu dengan seseorang yang leb...
