Orientation EP.3: Kecelakaan

1K 198 18
                                    

"Sang, buruan!"

"iya iya, Pak. Bentar loh ini lampu merah"

"trabas aja lah Sang, masih jam enam pagi ini"

"bapak jangan ngaco, deh. Tenang aja sih Pak, meetingnya masih jam sepuluh, sekarang baru jam enam. Bapak mau rebahan dulu sejam juga masih sempat"

Yeosang mengangkat kakinya dari pedal rem, lalu menginjak pedal gas dan mobil pun kembali melaju. Sepuluh menit kemudian Yeosang dan Seonghwa sampai di apartemen Yeosang. Setelah Yeosang turun, Seonghwa pun langsung tancap gas menuju ke rumahnya, yang paling hanya membutuhkan waktu lima belas menit mengingat kondisi jalan masih lengang.

"bahan meeting nanti udah disiapin Yeosang belum, ya?"

Seonghwa meraih ponselnya yang dia taruh di jok sebelah, lalu dia men-dial nomor Yeosang.

"halo, Sang?"

"iya, Pak? Bapak udah kangen saya?"

Seonghwa memutar bola matanya, "kita mau ada meeting, Adi Yeosang Saputra!"

Terdengar suara kekehan Yeosang di seberang sana, "iya Pak, terus kenapa kah?"

"bahan meeting udah kamu siapin?"

"kalo bapak lupa, udah saya email ke bapak"

"oh ya?" masih sambil mengemudi, seonghwa mengutak atik ponselnya, membuka emailnya dan mencari emaik dari Yeosang yang dia maksud tadi.

"ketemu, Pak?"

"oh iya, ada nih ternyat—WUAAAA!!"

Dugh!

"Pak? Pak Seonghwa gapapa?!?!"

"Sang... saya gapapa..."

"syukurlah kalo gitu"

"tapi orang yang saya tabrak terkapar..."

.

Hongjoong baru aja balik dari warung nasi uduk dekat kosannya, dia cuci tangan dulu sebelum makan. Dia juga ngambil piring plastik, dan segelas teh tawar hangat.

"nikmat bener ini baru gajian, pagi-pagi makan nasi uduk pake ayam goreng" monolog Hongjoong sambil meletakan bungkusan nasi uduknya di atas piring plastik, lalu membukanya.

"beuh bau ayam gorengnya. Eh si cantik udah sarapan belom ya?" Hongjoong melirik jam wekernya, menunjukan pukul 6.30, "udah kali ya, barangkali dia makan nasi kuning, kan baru gajian? Eh masa orang kaya sarapan nasi kuning?" Hongjoong terus bermonolog sambil megangin sendok.

Drrrttttt drrrrrtttttt

Baru aja Hongjoong mangap mau nyuapin nasi uduk ke mulutnya, eh ponselnya geter, ada yang nelfon.

"Wooyoung?" lalu dia menjawab telfonnya, "Halo, Young, kenap—"

"Wooyoung kecelakaan, saya yang nabrak Wooyoung"

Hongjoong langsung membulatkan matanya, "jangan bercanda, deh! Masih pagi, kamu jambret ponselnya Wooyoung ya?!"

"saya gak bercanda, mas. Sekarang saya ada di rumah sakit sama Wooyoung juga, saya coba hubungin nomor suaminya tapi gak aktif, kebetulan saya lihat kontak masnya sebagai kakaknya dan terakhir dihubungi juga, jadi bisa kah masnya kesini dulu? Ke rumah sakit Permata Aurora"

Hongjoong pengen gak percaya tapi kok takutnya beneran juga, emang sih tadi subuh sebelum pulang San minjem ponselnya buat nelfon Wooyoung karena ponselnya San habis baterai.

"oke saya kesana, Wooyoung ada di ruang mana?"

"Wooyoung ada di ruang IGD, nampaknya kakinya patah jadi dia butuh persetujuan pihak keluarga lagi buat tindakan selanjutnya, jadi tolong cepat"

TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang