MinYun lagi MinYun lagi, moga kalian ga bosen :(
.
"memangnya apa yang kamu rasain waktu Danish lahir ke dunia?"
"kebahagiaan yang tak tertara, meskipun waktu itu aku sama mantan istriku udah di ambang perceraian"
.
Kepala Yunho mengadah ke atas seiring dengan pelepasan Mingi di dalamnya. Tangannya mencengkeran erat pundak Mingi. Yunho merasakan hangat menjalar di dalamnya, rasa hangat yang selalu ia rasakan tiap Mingi membanjirinya dengan cinta dan kasih sayang.
Mingi mengusap pelan dahi Yunho, menyingkirkan poni yang menutupi dahi suami tersayangnya, lalu dikecupnya lama kening Yunho.
"makasih sayang" kemudian Mingi merebahkan tubuhnya di sebelah tubuh Yunho.
Yunho mengangguk, lalu saat Mingi mulai terlelap, perlahan dia bangkit dan duduk di pinggiran ranjangnya. Diambilnya pil kontrasepsi yang sudah dia siapkan sebelum berhubungan dengan Mingi tadi, dan dia meminumnya diam-diam. Tenang saja, obatnya atas resep dokter kok.
Namun, Mingi tak pernah mengetahui bahwa selama satu tahun tujuh bulan sejak pernikahannya dengan Yunho, Yunho selalu meminum pil kontrasepsi sehabis berhubungan seksual dengannya. Tak ada seorang pun yang tahu.
.
.
"papi!"
Yunho terlonjak kaget saat Danish menubruknya yang sedang membuat sarapan di dapur. "eh, sayang, udah bangun?" lalu dengan tangan kanan yang memegang spatula, tangan kiri Yunho menggendong anak sambungnya itu. Uke gini tenaga bagong Yunho mah.
"iya, laper soalnya, pi"
"Danish laper? Bentar, belom jadi ini nasi gorengnya, dikit lagi mateng" lalu Yunho pun ngoseng-ngoseng lagi nasi goreng di teflonnya.
Setelah sepuluh menit-an akhirnya nasi gorengnya pun jadi. Sekarang Danish udah duduk di kursi meja makan dengan manis, sementara Yunho naruh teflon berisi nasi gorengnya di atas meja, yang udah dialasin pake tatakan.
"Danish panggilin papa ya, pi?"
"eh jangan, biarin papa masih tidur, kasian capek. Toh masih jam enam juga"
Danish mengangguk, "tapi Danish boleh makan duluan kan?"
"boleh sayangku" Yunho pun ngambilin nasi goreng ke piringnya Danish, lalu dia taruh di hadapan putranya itu.
"pi, kok gak ada sayurnya?" tanya Danish sebelum nyendokin nasi gorengnya.
"ya papi belum sempet masak sayur atuh kalo pagi, itu mix vegetablenya juga abis sayang, maaf ya"
Danish mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya, lucu banget.
Yunho membelai rambut putranya itu, "maaf ya, nanti pulang kantor papi belanja dulu deh. Danish suka banget makan sayur ya? Anak pinter"
Danish kembali mengangguk, "soalnya kata yangti kalo Danish suka makan sayur, nanti Danish cepet dikasih adek sama Tuhan"
Yunho agak kaget mendengar pernyataan Danish barusan. "Danish pengen punya adek?"
Danish mengangguk antusias, "iya, Danish pengen adek perempuan!"
"emang Danish gak takut kalau punya adek nanti papi sama papa bakal lebih sayang sama adek daripada sama Danish?"
Danish menggeleng, "kalau papi sama papa sayang sama adek, ya Danish bakal lebih sayang ke adek dong"
Ah, Yunho seketika merasa anaknya ini jauh lebih dewasa dari dirinya sendiri. Yunho pribadi memang sangat menghindari punya anak, menurutnya Mingi dan Danish sudah cukup, meskipun baik Mingi, bunda, dan bahkan Danishnya sendiri ternyata menginginkan kehadiran sosok malaikat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight
FanfictionHongjoong begitu mengagumi keindahan senja yang berlabuh menjembatani jatuhnya siang berganti malam, menurut Hongjoong gak ada satu hal pun yang lebih indah dari langit senja. Tapi itu semua berubah ketika Hongjoong bertemu dengan seseorang yang leb...