bagian satu

3.2K 206 7
                                    

Happy reading :)❤
Hope you like it! 🍇🍑

---

Hidup, mati, rejeki dan jodoh, semuanya telah digariskan oleh Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa menjalani semua itu dengan ikhlas dan sabar.

Yeri selalu menyalahkan dirinya atas perampokan dan pembunuhan yang membuat dia kehilangan kedua orang tuanya saat Yeri berulang tahun yang ke enam. Saat itu, Yeri memaksa sang Ayah untuk berlibur ke pegunungan namun di tengah perjalanan, mereka dirampok dan dibunuh. Yeri kecil ketika itu hanya bisa berlari menyelamatkan diri. Dia berlari sangat jauh. Jauh sekali.

Ditemukan oleh polisi perbatasan, dan dibawa ke dinas sosial yang membuat Yeri harus tinggal di panti asuhan hingga lulus sekolah menengah. Yeri keluar dari panti asuhan saat dia masuk SMA. Dia pindah dari kota itu dan bersekolah di pusat kota dengan beasiswa. Yeri juga harus bekerja paruh waktu agar dia bisa membayar sewa apartemen dan kebutuhan hidupnya.

Yeri adalah perempuan yang beruntung. Biasanya anak yatim-piatu miskin akan menjadi sasaran empuk para pembully. Hanya satu berbanding sepuluh anak dan Yeri menjadi satu itu.

"Ehm..."

Suara erangan dari lelaki di sebelahnya, membuat Yeri kembali memejamkan mata.

Dua menit berlalu, tidak ada tanda-tanda dari lelaki di sebelahnya terbangun. Yeri membuka matanya.

Jung Jaehyun. Lelaki itu adalah teman seangkatan kuliahnya. Jaehyun adalah anak populer di kampus. Dia adalah seorang konglomerat yang perusahaan keluarganya merupakan perusahaan penopang perekonomian Korea Selatan.

Tidak pernah terpikirkan oleh Yeri sebelumnya untuk bekerja dan mengenal Jaehyun. Bahkan fakultas keduanya saja saling berjauhan.

Yeri beringsut dari tempat tidur setelah melihat jam menunjukkan pukul setengah lima pagi. Perempuan itu langsung menuju toilet untuk buang air kecil dan mencuci mukanya.

Dia berdecak saat melihat tanda merah-keunguan di sekitar leher.

Semalam, Jaehyun sangat agresif. Yeri sampai harus mencengkram lengan lelaki itu karena dia memasukinya dengan kasar.

"Kau bisa menggunakan concealer seperti biasanya." Yeri menoleh dan melihat Jaehyun di ujung pintu. Jaehyun berjalan mendekat lalu berdiri di belakangnya. Dia mengangkat rambut Yeri yang tergerai. "Aku juga membuatnya disini." kata Jaehyun sambil meniup leher belakang Yeri.

Yeri dapat melihat Jaehyun yang tersenyum di belakangnya dari cermin di hadapannya.

***

Pagi ini Yeri hanya membuat nasi goreng kimchi untuk Jaehyun sarapan. Tidak biasanya stok bahan makanan Jaehyun kosong. Sepertinya, asisten rumah tangga yang biasanya datang pada siang hari sedang cuti.

"Apakah Ahjuma Song tidak berbelanja untukmu?"

"Aku memintanya untuk berhenti berbelanja. Aku mau kau saja yang belanja."

"Mengapa harus aku?"

Jaehyun menelan makanannya lalu meminum air. "Entahlah. Aku hanya ingin kau yang berbelanja."

Yeri menatap Jaehyun yang berada di hadapannya. Dan Jaehyun, lelaki itu selalu menunjukkan senyuman yang membuat lesung pipinya muncul.

"Berhentilah tersenyum."

"Ada apa? Apa kau mulai jatuh cinta padaku?"

"Tidak." jawab Yeri dengan cepat. "Senyumanmu membuatku tidak nyaman." Yeri membuang wajah.

Suara kursi ditarik kebelakang dan langkah kaki yang berjalan ke arahnya, tetap membuat Yeri menatap ke sisi lain.

Kini Jaehyun berada di samping Yeri. Lelaki itu mengambil piring kosong milik Yeri dan membawanya ke tempat cuci piring bersama dengan piring miliknya.

"Aku akan pulang ke rumah orang tuaku. Kau bebas hingga besok lusa."

Yeri tidak menanggapi Jaehyun. Dia menempelkan wajahnya pada meja makan. Yeri sangat mengantuk pagi ini.

"Kau bisa meminta ijin untuk tidak masuk kelas hari ini." kata Jaehyun di sebelahnya. "Lagi pula, beasiswamu juga dicabut. Kau bisa lebih longgar untuk meminta ijin."

Yeri berdecak. "Aku membayar mahal untuk berkuliah disana."

Jaehyun mengusap pelan rambut perempuan disampingnya. "Aku membeli sebuah tas untuk Krystal. Namun dia tidak menyukainya, jadi aku akan memberikannya padamu."

"Bagaimana? Apa kau menyukainya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Apa kau menyukainya?"

Yeri mengangguk. "Sepertinya, kau membeli merek yang salah untuk kakakmu." Yeri mendongak menatap Jaehyun. "Apa kau lupa? dia mempromosikan LV di instagramnya."

Jaehyun tersenyum lagi. Dia membungkuk lalu menarik Yeri ke dalam ciuman.






LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang