Sesuai dengan perjanjian, Yeri akan pergi dari apartemen Jaehyun sebelum delapan pagi dan kembali kesana minimal pada pukul delapan juga.
Membuat sarapan adalah hal wajib jika Yeri berada disana. Walaupun tidak tertulis dalam perjanjian, Yeri tidak keberatan untuk membuatkan Jaehyun sarapan.
Setiap pagi, Yeri selalu meninggalkan Jaehyun dengan sarapan yang sudah tersedia di atas mini bar dapur.
Seperti saat ini, Yeri sudah berada di dalam lift—untuk kembali ke apartemennya. Waktu baru menunjukkan pukul tujuh lewat lima namun Yeri memilih untuk melanjutkan tidur di apartmennya saja.
Saat lift terbuka, Yeri sangat terkejut akan kehadiran Nyonya Jung yang menunggu lift. Yeri tersenyum pada wanita itu, tidak lupa juga memberikan little bow padanya.
"Aku selalu pulang di waktu yang tepat." monolog Yeri dalam hati ketika melihat pintu lift sudah tertutup.
Yeri tidak pernah membayangkan jika Nyonya Jung mendapatinya berada di apartemen Jaehyun pada pagi hari.
Sementara itu, Nyonya Jung baru sampai di apartemen Jaehyun. Dia menekan password apartemen putranya itu kemudian pintu terbuka.
Kondisi apartemen yang rapi menyambutnya. Dia sempat melirik ke arah mini bar karena aroma makanan menyerbu indera penciumannya.
"Astaga anak ini," Nyonya Jung menarik gorden kamar Jaehyun, membiarkan sinar matahari masuk. "Jaehyun!" panggil Nyonya Jung dengan nada tinggi.
Jaehyun membuka matanya lalu mendapati sang Ibu yang melipat kedua tangan di depan jendela.
"Apa yang Ibu lakukan disini?"
"Mengunjungimu, apa lagi?" jawab Nyonya Jaehyun dengan nada sensi. "Semalam kau kabur begitu saja. Aku sampai di marahi oleh ayahmu itu."
"Bagaimana dengan Sungchan? Apa dia baik-baik saja?"
"He's totally fine. Ibu harap, dia tidak sepertimu."
Jaehyun sangat malas untuk berdebat pagi-pagi dengan Ibunya ini.
Nyonya Jung menghela napas melihat Jaehyun yang berlalu keluar dari kamar. Dia melihat Jaehyun duduk di mini bar sambil meminum air.
Nyonya Jung berjalan mendekat pada Jaehyun, melihat menu yang tersaji diatas di mini bar. Ada nasi, tumis kecambah, bulgogi dan telur dadar gulung.
Perempuan itu kemudian mengambil sumpit dan mencicipi satu persatu dari semua menu yang tersaji. Dia manggut-manggut sendiri ketika makanan itu sampai di mulutnya.
"Ayahmu memintamu untuk pulang sore nanti. Sepertinya dia akan membicarakan tentang S2mu, Jae." ujar Nyonya Jung setelah selesai mencicipi menu sarapan. "Bukankah ini hari sabtu dan kau tidak ada kelas?" Jaehyun menangguk. "Bagus. Jangan sampai kau tidak datang."
***
Setelah membersihkan apartemennya, Yeri ditelpon oleh Doyeon untuk makan siang. Yeripun menyetujuinya dan sekarang mereka tengah menghabiskan makan siangnya.
Sebenarnya tadi sebelum kembali ke apartemen, Yeri sudah sarapan yang banyak di tempat Jaehyun dan mengakibatkan dirinya tidak terlalu lapar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau selalu terlihat cantik, Yerimie." puji Doyeon setelah dia menyukai postingan terbaru Yeri.
Yeri tertawa. "Tidak. Kau saja yang pintar memfotoku."
"Tapi memang benar. Kau cantik, Yer. Aku saja selalu iri padamu."
Yeri berdecak.
"Omong-omong, apakah kau sudah mendapat tempat magang? Aku ingin sekali magang di perusahaannya Jaehyun. Tapi itu pasti akan sulit karena bukan hanya aku saja yang mengincar untuk magang disana."
"Belum. Tapi aku berencana untuk magang di The Kim's saja."
Doyeon membulatkan kedua matanya. "Itu bahkan lebih sulit dari perusahaannya Jaehyun." Doyeon meringis.
"Aku akan berusaha agar bisa magang disana."
***
"Kau selalu terlambat." keluh Johnny saat Jaehyun sudah sampai di rooftop tempat berkumpul geng mereka.
"Aku bahkan lupa jika dia jadi ikut berkumpul hari ini." Winwin ikut menimpali.
Jaehyun duduk di samping Doyoung yang sepertinya belum menyadari kehadirannya.
"Oh, kau datang?" Doyoung beralih menatap Jaehyun. "Bagaimana? Apakah Ayahmu mengijinkanmu untuk lanjut di Amerika?"
Jaehyun menggeleng. "Belum. Aku akan pulang setelah dari sini untuk membicarakan itu. Bagaimana denganmu?"
"Aku diterima magang di The Kim's." jawab Doyoung bangga.
"Bagus. Aku dengar, mereka hanya menerima sepuluh mahasiswa magang pertahunnya."
"Tapi perusahan Ayahmu juga menjadi incaran. Aku saja jika The Kim's tidak menerimaku, aku akan apply di tempat Ayahmu."
Jaehyun tertawa. "Jangan. Mereka akan berpikir, kau lolos karena aku adalah sahabatmu."
Johnny, Winwin dan Doyoung merupakan sahabat baik Jaehyun. Persahabatan mereka sudah tercipta sejak SMP hingga sekarang. Hanya Doyoung yang satu Universitas dengan Jaehyun. Sementara Johnny dan Winwin, keduanya juga berkuliah di Universitas yang berbeda.
"Dia semakin cantik saja." ujar Johnny pada ponselnya.
"Siapa?" Doyoung bertanya.
"Yeri. Teman satu prodimu itu." jawab Johnny sambil memperlihatkan postingan terbaru Yeri.
"Kau mengenal Yeri?" kini Jaehyun ikut menimpali pembicaraan Johnny.
Johnny menggeleng. "Dia populer di kampusku. Aku penasaran dengan dia karena teman-temanku banyak membicarakannya."