HAPPY READING! :) 🍇🍑
---
"Seharusnya kita tidak perlu bertengkar seperti tadi."
Napas Yeri masih memburu karena keduanya baru saja mendapat pelepasan, kemudian Jaehyun ambruk disamping Yeri. Perempuan itu hanya menatap langit-langit kamar apartemen Jaehyun tanpa perduli apa yang lelaki itu katakan.
Jaehyun menahan Yeri ketika perempuan itu sudah akan membuka pintu apartemennya. Dia dengan agresif mencium Yeri hingga perempuan yang dia cintai itu terbuai dan kehabisan napas.
Sentuhan Jaehyun yang menjadi candu bagi Yeri, membuatnya takluk walaupun di dalam hatinya masih terbakar amarah.
Mereka melakukannya di sofa kemudian berpindah ke kamar. Mereka melakukannya berkali-kali hingga Jaehyun puas.
"Aku tidak memakai pengaman saat melakukannya tadi."
Yeri diam.
"Aku terus mengeluarkannya di dalam."
Tidak ada respon dari Yeri.
"Pil baru yang aku berikan padamu, itu sebenarnya adalah vitamin untuk penyubur kandungan."
"Kau gila," gumam Yeri sambil menyingkirkan tangan Jaehyun yang terus menggerayangi perutnya. Dia berbalik, memunggungi Jaehyun.
"Aku gila karenamu."
"Kau sengaja melakukannya, bukan? Kau sengaja ingin membuatku hamil?"
Jaehyun memeluk Yeri dari belakang kemudian mengecup-ngecup bahu Yeri yang terbuka.
"Ibu mendesakku untuk menikahimu. Aku juga tidak ingin kau pergi dariku, Yerimie."
Jaehyun menghentikan kecupannya di leher belakang Yeri, berganti dengan meniup-niupnya.
"You're mine." bisik Jaehyun sebelum mencium kemudian menjilat telinga Yeri.
Napas Yeri tercekat ketika Jaehyun melakukan itu. Dia kembali meremang karena pancingan sensual Jaehyun.
"Jaehyun aku lelah," suara lemah Yeri membuat Jaehyun menghentikan kegiatannya. Lelaki itu berganti memeluk Yeri.
***
Hanya sebuah roti panggang dan telur gulung yang bisa Yeri siapkan untuk Jaehyun pagi ini. Sekujur badannya sakit dan matanya sembab. Bukannya tertidur, Yeri malah menangis semalam.
Waktu menunjukkan pukul enam pagi, Yeri masih memiliki waktu untuk tidur sebentar sebelum berangkat ke tempat magang.
Yeri kembali masuk ke dalam kamar lalu memunguti pakaian Jaehyun yang tercecer di sekitar tempat tidur. Dia melirik Jaehyun yang masih terlelap di atas tempat tidur.
Dia bergegas membereskan semuanya kemudian kembali ke apartemen miliknya.
"Aku bisa membeli dua unit lagi di Hyundai dengan uang sebanyak ini."
Bayaran yang Jaehyun berikan padanya dalam satu tahun ini berjumlah sangat banyak. Lelaki itu kadang juga mentransfer dua kali dalam seminggu dan itu membuat Yeri tidak enak pada Jaehyun. Mentang-mentang punya uang banyak.
Seperti yang Yeri katakan sebelumnya, Jaehyun juga bekerja dengan Ayahnya. Selain itu, Yeri baru saja mengetahui bahwa Jaehyun berinvestasi di perusahaan agensi milik keluarga Taeyong.
Omong-omong soal Taeyong, dulu keduanya sempat sangat dekat kemudian berpisah karena Taeyong melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Yeri baru menyadari perasaannya terhadap Taeyong saat mereka sudah tidak bersama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]
FanfictionFANFICTION STORY "Ah iya, satu lagi." potong Jaehyun sebelum Yeri masuk ke dalam kamar. "Buatkan aku sarapan sebelum kau pergi."