dua puluh dua

995 122 13
                                    

HAPPY READING! 🍇🍑

---

Setelah berhari-hari Professor Choi menolak untuk menemui Jaehyun dan mengabaikan pesan yang Jaehyun kirimkan, akhirnya Professor Choi mengirimkan sebuah pesan pada Jaehyun. Mirae Group. Itulah balasan dari puluhan pesan yang Jaehyun kirim.

"Seberapa besar Mirae Group?"

Tuan Jung berhenti menatap layar komputer, dia menyandarkan punggungnya pada kursi. "Lebih besar dari yang kau kira."

"Apakah mereka juga di sini?"

"Hampir. Tapi dia adalah pemilik terbesar kedua The Kim's. Kau akan mencarinya di mana? Jepang, Hongkong atau Shanghai?"

"Doyoung berkata dia di Hongkong. Apakah Ayah memiliki kenalan yang bekerja di sana?"

Tuan Jung mengangguk. "Sambil menunggu itu, kau persiapkan kelanjutan S2mu."

Jaehyun menatap Ayahnya malas, sebenarnya Jaehyun sudah malas untuk melanjutkan sekolah. Disamping rencananya S2 bersama Yeri juga kandas.

Setelah dari kantor Ayahnya, Jaehyun langsung menuju The Kim's. Ini adalah kali kedua Jaehyun menginjakkan kaki di gedung besar nan mewah ini. Jaehyun pernah membaca di situs online bahwa gedung ini memiliki nilai jual yang luar biasa.

"Oppa!"

Jaehyun menoleh. Itu adalah Winter. Gadis itu memanggilnya dengan nada keras yang sudah pasti didengar oleh satu lobi.

Winter sumringah, gadis itu berjalan menghampiri Jaehyun yang berada di depan lift.

Semua mata tertuju pada mereka. Ditambah lagi Winter yang merupakan putri dari pimpinan mereka.

"Oppa, kau sedang apa di sini?"

"Aku memiliki janji dengan seseorang."

Winter mengangguk. "Apakah Oppa sudah ditunggu? Aku ingin mentraktirmu kopi."

Jaehyun melihat jam tangannya. "Sepertinya belum."

Winter kemudian menarik tangan Jaehyun masuk ke dalam lift. Lift VIP.

"Apakah kau sering menjadi pusat perhatian? Orang-orang memperhatikan kita." ucap Jaehyun dengan nada berbisik.

"Setiap hari." jawab Winter. Gadis itu memanggil pelayan. "Oppa pilihlah," Winter menyodorkan buku menu.

"Berikan aku minuman yang sering dipesan Paman Junmyeon."

"Kopi?" pelayan itu memastikan

Jaehyun mengangguk.

"Baiklah."

Winter menatap Jaehyun yang duduk berhadapan dengannya. Dia tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan Jaehyun dan duduk berdekatan dengannya.

"Oppa bagaimana kabarmu? Sungchan bercerita kau akan ke Amerika."

"Aku baik, Minjeong-a." jawab Jaehyun tidak lupa mengulas senyum. "Iya, itu rencananya. Tapi aku ingin bekerja satu-dua tahun dulu."

"Oppa akan bekerja di kantor Paman Jung?"

Jaehyun menggeleng. "Aku akan bekerja di sini."

Winter membulatkan bibirnya. "Benarkah? Apakah kedatangan Oppa sekarang berhubungan dengan itu? Oppa, kau bisa menghubungiku jika kau mau. Tidak perlu mencari orang lain."

"Ya! Jangan melakukan nepotisme padaku." Jaehyun tertawa. "Dan hari ini satu lobi melihat kita tadi, aku menjadi tidak enak jika aku tiba-tiba mendapat jabatan tinggi."

Winter berdecak. "You deserve that, Oppa." kemudian Winter melihat seorang perempuan yang sedang berbicara dengan seseorang di depan cafetaria. "Kau akan bertemu dengan kekasih Paman Jongin?"

Jaehyun mengangkat kedua alisnya.

"Seulgi Eonni?" Winter memastikan.

"Dia kekasih pamanmu?" tanya Jaehyun terkejut kemudian dibalas anggukan oleh Winter. "Bagaimana bisa?"

***

"Eonni, ini sangat lezat!" Jisu menunjukkan eye smile ketika memakan makanan yang Yeri siapkan. Perempuan itu dengan lahap menikmati makanan itu. "Ibuku saja tidak pernah memasakkan aku seperti ini."

"Kau memiliki koki pribadi, Jisu-ya."

Jisu berdecak, "tapi aku ingin memakan masakan Ibu. You know, masakan Ibu tidak bisa dikalahkan oleh koki terhebat di dunia."

Yeri tersenyum melihat Jisu menyukai masakannya. Sepertinya Ibu Jisu memang jarang memasak karena kesibukan yang beliau miliki.

"Eonni, bisakah kau memasak untukku sebelum aku kembali ke Amerika?

"Tentu saja!" jawab Yeri dengan senang hati.

Sebenarnya Tuan Hwang juga memperkerjakan seorang asisten rumah tangga yang juga akan memasak untuk Yeri dan Jisu, namun hari ini Yeri menawarkan diri memasak.

Apartemen yang Yeri tempati kali ini juga istimewa. Terletak di kompleks apartemen yang ditempati oleh selebriti dan konglomerat China. Kemudian memiliki fasilitas yang mewah. Dan Jisu ternyata juga baru pertama kali tinggal di sini, Jisu berkata bahwa ketika dia pulang ke Shanghai, dia akan menginap di kediaman kakeknya.

Dengan segala fasilitas yang Jisu sudah dapatkan dari kecil, itu tidak membuat gadis itu merasa tinggi hati dan mengangkat dagunya. Yeri dapat membuktikan kata-katanya itu. Jisu adalah old money, educational well and mannered. Dia juga memiliki paras yang tidak kalah cantik. Namun dengan segala yang Jisu miliki, gadis itu akhirnya dikhianati oleh tunangannya.

"Eonni, apa boleh aku mengundang sepupuku untuk makan di sini? Aku ingin mereka mencoba makanan asli Korea. Biasanya mereka hanya makan di restoran saja."

"Apakah dia sepupumu yang menyebalkan itu?"

Jisu dengan cepat menggeleng. "Aku memiliki banyak sepupu, Eonni. Mereka laki-laki."

***

"Tidak ada perekrutan pegawai baru di Mirae Group. Temanku juga berkata perekrutan pegawai akan diadakan tahun depan. Itu berlaku di kantor pusat hingga anak perusahaannya."

"Apa mungkin Yeri magang?"

"Dia berkata tidak ada pemagang yang berasal dari Korea. Aku memintanya memastikan nama Yeri ada atau tidak, dan nihil. Ada seorang dari Korea tapi dia lulusan Universitas Beijing."

Jaehyun menatap Ayahnya. "Ayah, aku mohon... Aku akan mencari Yeri langsung ke sana."

"Jangan gila, Jung! Hongkong sangat luas. Kau hanya akan membuang-buang waktumu. Kau bisa menelpon kantor imigrasi dan kedutaan besar di sana."

LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang