Hisapan Jaehyun pada leher belakangnya membuat Yeri meremas ujung baju yang Jaehyun gunakan. Cumbuan itu sudah berlangsung sejak beberapa menit yang lalu.
Jaehyun menggiring Yeri menuju sofa ruang tamu, dia duduk kemudian menarik Yeri ke dalam pangkuannya. Lelaki itu kembali melanjutkan ciumannya pada bibir Yeri yang sudah mulai membengkak. Tangannyapun sudah menyelusup masuk ke dalam piyama Yeri.
Diberikannya sentuhan sensual pada punggung halus Yeri yang sukses membuat perempuan di hadapannya itu meremang.
"Jangan lakukan di sini," Yeri masih waras, dia tidak ingin mereka melakukannya di atas sofa dan membuat dirinya dan kandungannya dalam bahaya.
Jaehyun tersenyum, dia segera menggendong Yeri menuju kamar. Dengan cepat dia menarik kaus hitam yang dia gunakan, dia segera membaringkan Yeri kemudian kembali mencium perempuan itu.
Dengan lihai Jaehyun bermain dengan bibirnya pada bibir Yeri hingga Yeri tidak menyadari seluruh kancing piyamanya sudah terlepas. Jaehyun kini beralih pada dada Yeri yang masih terbungkus dengan bra, dia mengecup-ngecup belahan dada Yeri—memberikan sensasi nikmat pada perempuan itu.
Yeri dapat melihat mata Jaehyun menggelap karena gairah, dia pasrah dengan step-step selanjutnya yang Jaehyun lakukan padanya.
***
Banyak hal yang ada di dalam pikiran Yeri saat ini. Dia memikirkan bagaimana cara agar bisa lepas dari Jaehyun. Yeri tau Jaehyun tidak akan melepasnya sampai kapanpun itu. Kemudian dia kembali mengingat sejumlah uang yang harus ia bayarkan untuk mengganti kontrak itu.
Uang-uang yang Jaehyun bayarkan padanya, sudah Yeri manfaatkan dengan sebaik mungkin. Dia berinvestasi kemudian membeli gedung dengan uang itu. Dan saat ini, dia sudah menjual gedung itu dengan harga empat kali lipat dari harga yang ia beli.
Pelukan Jaehyun mengerat pada pinggangnya. Lelaki itu juga mengelus pelan rambut Yeri.
"Jae," panggil Yeri pelan.
"Hm?" Jaehyun merespon.
"I can't sleep."
"Just close your eyes!"
"I can't. I want to walk around. I'm starving."
Dengan terpaksa, Jaehyun menuruti keinginan Yeri. Dirinya juga tidak akan membiarkan Yeri berkeliaran di jalanan pada tengah malam seperti ini.
"Kau akan makan sebanyak itu?" Jaehyun menatap tumpukan makanan siap saji yang Yeri bawa dalam keranjang belanja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kasir berkata bahwa ini adalah jam diskon untuk makanan seperti ini. Lagi pula, kau menguras tenagaku tadi."
Yeri kemudian mengambil snack kesukaannya yang akan dia makan ketika ingin.
Semenjak mengandung, Yeri menjadi sering kelaparan. Dia yang awalnya tidak suka dengan kimbap isian mentimun, menjadi rakus. Yah, namanya juga bawaan bayi. Aish! Memikirkannya membuat Yeri menebak-nebak apakah anaknya laki-laki atau perempuan?
"Apa kau ingin berjalan-jalan dulu?" tawar Jaehyun.
Namun dengan cepat Yeri menggeleng, dia tidak sabar akan memakan makannya sekarang.