Hallo semua! Apa kabar?
Maaf banget aku baru update hari ini
Aku sibuk banget ngurus ospek trus ini-itu 😭
Gimana kalian? Udah denger Queendom kan? 🤩 Udah nonton Blue Birthday juga kan?
Trus 127 juga mau comeback bulan depan
Wahh ga sabar! 🤩🤩
Ehiya, hari ini juga ada kabar yang ga terduga banget 😭
Joy and Crush! 😍 Jujur aku kaget banget tadi pagi 😭😭
Turut berbahagia untuk Joy and Crush, semoga longlast!
Btw, aku masih menaruh harapan yang besar buat mas 🍑 dan mba 🍇, tapi rencana Tuhan ga ada yang tahu kan... Jadi tetep berdoa yang terbaik buat mereka dan keep support Red Velvet and NCT yaa!HAPPY READING! 🍇🍑
---
Kehidupan baru Yeri di Shanghai berjalan dengan baik. Tuan Hwang juga memberikan Yeri beberapa pekerjaan ringan yang bisa dikerjakan dari rumah. Tuan Hwang tidak memperbolehkan Yeri untuk bekerja langsung di kantornya karena kondisi Yeri.
Awalnya Yeri memaksa agar Tuan Hwang memperbolehkannya ke kantor, namun dia sempat mengalami pendarahan yang membuatnya harus diam.
Tidak mudah bagi Yeri menjalani trimester pertama kehamilannya. Dia sering menangis saat malam. Walaupun Jisu selalu ada untuknya, Yeri tetap merasa kesepian.
"Bagaimana?"
Jisu menggeleng, "Ibu memaksaku untuk tetap berkuliah. Padahal aku hanya ingin cuti sebentar."
"Just do it right? Don't let him interrupt you. Tunjukkan bahwa kau sudah melupakannya."
"No, I'm not." cicit Jisu.
"Not yet." sambung Yeri.
"I can't forget all about him."
"Me too."
"Eonni, kau bisa menceritakan tentang dia kapan-kapan?"
"Aku tidak berjanji."
Jisu berdecak. "Mengapa lelaki yang suka menyakiti terlalu sulit untuk menghilang dari pikiran? Atau mungkin kita yang bodoh?" kemudian Jisu tertawa. Gadis itu menatap Yeri yang sedang duduk di sampingnya. Dia memperhatikan Yeri yang semakin cantik dengan perut buncit. "Eonni, ajari aku agar bisa sekuat dan setangguh dirimu."
Yeri menghentikan kegiatannya pada iPad lalu menoleh pada Jisu. "Jadilah dirimu sendiri, Jisu-ya. Menjadi kuat dan tangguh sepertiku bukanlah pilihan, melainkan takdir."
***
Sudah hampir dua bulan waktu berjalan, sama sekali tidak menemukan clue di mana keberadaan Yeri. Dia sudah menghubungi imigrasi dan kedutaan, namun hasilnya nihil. Keganjilan juga terdapat ketika Jaehyun membayar orang untuk traking passpor atas nama Kim Yerim dan orang itu mengirimkan sebuah file yang berisi foto passpor dan visa Yeri yang menunjukkan perempuan itu pergi ke Hongkong. Dia menduga Yeri adalah korban perdagangan manusia.
"Ya! Kau melamun lagi!
Jaehyun tersadar atas teriakan Hyorin Nuna dari kubikelnya. Lelaki itu mendapat pelototan tajam dari wanita yang hari ini mengubah rambutnya menjadi warna kuaci.
"Cepat selesaikan pekerjaanmu, kau jangan lupakan bahwa bos besar mengajak kita makan malam."
Jaehyun berdecak, "Nuna apakah mereka sering mengajakmu makan malam?"
"Divisi ini!" Hyorin mengoreksi. "Bisa dibilang divisi ini adalah divisi kesayangan bos besar. Mereka bahkan memberi staff divisi ini hadiah ketika ulang tahun."
"Benarkah?"
Hyorin mengangguk. "Seulgi dan salah satu pemagang di divisi ini adalah kesayangan mereka. Bahkan Nyonya Joohyun pernah memberikan pemagang itu sebuah laptop dan tas keluaran terbatas."
"Kim Yerim?"
"Whoah, bagaimana kau tau? Kau mengenal Yeri? Ah! Dia pasti populer di kampusmu, dia gadis yang manis." Hyorin tersenyum "Tapi dia banyak menyembunyikan luka. Aku kadang kasihan padanya."
"Nuna, what If I say She and I have a special relationship?"
Hyorin menangkat satu alisnya. "Dude, she's not into you. You are such a jerk, and I think she's will go away if you're try to close with her."
Jaehyun berdecak, dia kembali melanjutkan pekerjaannya. Jaehyun pernah bertemu dengan Hyorin di sebuah kelab malam dan saat itu Hyorin selalu menggoda Jaehyun dengan bertanya berapa perempuan yang sudah Jaehyun tiduri. Hyorin juga mengetahui asal-usul Jaehyun yang merupakan putra dari seorang Jung Yunho dan kakak dari calon menantu pimpinan mereka.
***
"Kau sangat tampan, Jung!"
Jaehyun tersenyum ketika mendengar pujian Tiffany yang merupakan sahabat Ibunya. Rencana Jaehyun makan malam bersama rekan satu divisi dan pimpinan mereka harus Jaehyun tukar dengan menemani Ibunya makan malam bersama sahabatnya.
Ini adalah kali pertama Jaehyun bertemu dengan Tiffany setelah beberapa tahun.
"Ibumu sering mengeluh tentangmu kepadaku. Dia berkata kau sangat bandel." kemudian Tiffany tertawa
Jaehyun sontak menatap Ibunya, meminta penjelasan. Apa yang Ibunya ceritakan pada Bibi Tiffany?
"Katakan padaku, apakah kau sudah memiliki kekasih? Ya! Aku tidak akan percaya jika kau mengatakan tidak."
"Memang tidak ada." Nyonya Jung menyahut.
"Benarkah? Aigoo... Putriku baru saja berpisah dengan tunangannya, mauku kenalkan dengan dia?"
Jaehyun tidak menjawab Tiffany, dia hanya tersenyum. Lelaki itu ingin pergi sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]
FanfictionFANFICTION STORY "Ah iya, satu lagi." potong Jaehyun sebelum Yeri masuk ke dalam kamar. "Buatkan aku sarapan sebelum kau pergi."