dua puluh lima

818 105 10
                                    

HAPPY READING! :) 🍇🍑

---


"Eonni tidak apa-apa jika aku tinggal sebentar?"

"It's okay, you can go now."

"Tapi Eonni," Jisu terlihat khawatir meninggalkan Yeri sendiri di apartemen.

Yeri tersenyum, meyakinkan Jisu dan membuat Jisu menghela napasnya.

"Baiklah," gadis itu kemudian melambaikan tangannya sebelum membuka pintu. "Aku akan menelponmu jika sudah sampai!" ujar Jisu.

Tadi pagi Jisu dihubungi oleh orangtuanya dan mereka meminta Jisu mengunjungi mereka di rumah Tuan Hwang. Sebenarnya Yeri juga ingin ikut, namun ada beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Sambil sesekali mengelus perutnya yang sudah membesar, Yeri berjalan menuju lemari pendingin. Perempuan itu mengambil sekotak es krim, membawanya ke meja kerjanya.

Sudah beberapa bulan Yeri tinggal di Shanghai dan dia merasa tidak ada perbedaan yang signifikan antara Shanghai dan Seoul. Namun perbedaan untuknya ialah, sejak di Shanghai, Yeri menjadi jarang keluar dari apartemen. Tuan Hwang meminta Yeri untuk tidak sering berjalan-jalan keluar, mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan Tuan Hwang juga menyiapkan bodyguard ketika dia dan Jisu pergi keluar.

Jisu selalu menemaninya kemanapun dan gadis itu akan kembali ke Amerika dalam beberapa bulan kedepan. Akhir-akhir ini Jisu selalu meminta Yeri untuk ikut ke Amerika, namun Yeri bingung memberikan jawabannya.

Sebenarnya banyak hal yang mengganggu pikiran Yeri saat ini. Dimulai dari sanggupkah dia membersarkan dua anak sendirian, hingga bagaimana hidupnya akan berjalan kedepannya?

Semua fasilitas yang Tuan Hwang berikan padanya membuat Yeri merasa tidak enak. Dia sudah banyak merepotkan Tuan Hwang dan bisa dibilang Tuan Hwanglah yang membiayai hidupnya saat ini.

Dan selama dia di Shanghai, Yeri sudah bertemu dengan beberapa kerabat Tuan Hwang. Yeri juga bertemu dengan Nyonya Hwang yang merupakan istri dari Tuan Hwang. Nyonya Hwang memiliki wajah yang rupawan serta awet muda. Dan yang membuat Yeri terkejut ialah Nyonya Hwang adalah orang Korea.

Ketika Yeri berusaha menyapa Nyonya Hwang dengan bahasa Cina, Nyonya Hwang malah tersenyum dan berbalik menyapanya dengan bahasa Korea. Nyonya Hwang juga sering mengajak Yeri dan Jisu berjalan-jalan di sekitar kota Shanghai dan mengejak mereka berbelanja.

Pernah ketika Nyonya Hwang mengajak Yeri dan Jisu untuk makan malam di sebuah restoran, Nyonya Hwang berkata jika Yeri mirip dengan putri bungsunya yang kini jarang datang ke Shanghai.

***

"Whoah, Ibu kira kau akan berhenti makan sejak di Shanghai." Ejek Tiffany pada Jisu yang baru saja datang dan memeluknya.

"Eonni fed me well." jawab Jisu sambil membuka satu persatu paperbag yang Tiffany bawa. "Eomma, ini bukan untukku?" Jisu mengeluarkan sebuah kotak dari dalam paperbag dengan merek kenamaan yang gadis itu tau di dalamnya berisi gaun.

"Itu untuk Eonnimu, mengapa dia tidak ikut? Eomma ingin bertemu dengannya secara langsung."

"Masih ada pekerjaan yang harus Eonni kerjakan, dan aku takut dia terlalu lelah berjalan. You know, she's pregnant and they're twins."

Tiffany hanya mengangguk-ngangguk mendengar penjelasan Jisu. Dia sempat beberapa kali bertemu dengan Yeri via video call ketika Tiffany menelpon Jisu.

"Ah ya, kau di sini?" Tuan Hwang berjalan mendekati Tiffany dan Jisu. "Yeri datang?" tanya Tuan Hwang pada Jisu.

Jisu menggeleng, "kakek memberinya pekerjaan tambahan bukan?"

Tuan Hwang terkekeh, "aku kira dia akan mengerjakannya nanti."

"Eonni selalu mengerjakan pekerjaan yang kakek berikan tepat waktu, walaupun aku sering mengganggunya." ujar Jisu. "Kakek bisakah kakek menempatkan Eonni untuk bekerja di Amerika saja? Aku ingin Eonni ikut bersamaku."

"Tidak masalah, itu semua keputusan Yeri. Tapi kondisinya sekarang tidak mudah, Jisu-ya."

Ketika mereka melanjutkan perbincangan, Siwon bersama dengan Jaehyun datang dari dalam rumah. Dan itu membuat langsung membuat Jisu terpaku. Dia terpesona dengan Jaehyun.

"Bagaimana? Sudah sampai ke halaman belakang jalan-jalannya?" Tanya Tuan Hwang pada Jaehyun yang kini bergabung duduk bersama mereka.

Jaehyun tersenyum. "Luar biasa."

"Apanya yang luar biasa?" Tiffany bertanya.

"Mansion ini," jawab Jaehyun. "Aku tidak pernah melihat mansion seperti ini sebelumnya." ungkap Jaehyun jujur.

Tuan Hwang tersenyum, "sama saja. Aku yakin kau sudah berkeliling dunia melihat mansion-mansion mewah lainnya, Jung."

Sebenarnya kedatangan Jaehyun sedikit membuat Tuan Hwang risau, dan dia harus membuat semuanya rapih sebelum sebuah masalah besar tiba-tiba mengacaukan semua rencananya.

"Jung, perkenalkan dia cucuku." Tuan Hwang memperkenalkan Jisu pada Jaehyun yang sontak membuat Jisu salah tingkah.

Baik Jisu dan Jaehyun hanya tersenyum pada satu sama lain. Jisu bisa merasakan pipinya yang memerah saat ini.

Sementara Yeri yang menerima pesan dari Jisu hanya bisa tersenyum melihat pesan yang Jisu kirimkan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Yeri yang menerima pesan dari Jisu hanya bisa tersenyum melihat pesan yang Jisu kirimkan padanya.

"Besok mereka datang?" Tanya Nyonya Hwang yang baru saja ikut bergabung. Perempuan itu duduk di samping Jisu. "Besok kita makan malam bersama, bagaimana?"

"Aku tidak bisa, aku harus mengantar Eonni periksa ke dokter."

"Apakah jadwalnya tidak bisa saat siang hari saja?" tanya Tiffany.

"Aku tidak mengerti bagaimana sistemnya, tapi Eonni mengatakan bahwa jadwal periksanya besok malam."

LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang