bagian dua puluh

918 134 17
                                    

Happy reading! 🍇🍑

---

Pesawat yang ditumpangi Yeri mendarat di Bandar Udara Internasional Hongkong setelah hampir empat jam penerbangan.

Sepertinya Tuan Hwang sudah menyiapkan orang untuk membantunya. Seorang perempuan yang mengaku assistant Tuan Hwang menemani Yeri dari keberangkatannya hingga saat ini. Awalnya Yeri ragu akan perempuan ini kemudian dia menelpon Tuan Hwang untuk membuktikannya.

"Penerbangan akan dilanjutkan dengan private jet dalam satu jam lagi."

Sebelum Yeri membuka mulutnya untuk memberikan respon, perempuan itu kembali melanjutkan ucapannya.

"Kita akan berangkat bersama dengan Nona Choi ke Shanghai. Dia akan segera datang."

Yeri mengendarkan pandangannya mengamati private lounge yang mereka tempati untuk satu jam ke depan.

Tidak lama kemudian, seorang perempuan datang. Perempuan itu dikawal oleh beberapa orang pengawal. Mata Yeri fokus pada blazer biru dan sebuah sling bag berwarna putih yang tidak asing baginya.

"Halo Nona Choi," assistan Tuan Hwang berdiri menghampiri perempuan yang baru saja datang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Nona Choi," assistan Tuan Hwang berdiri menghampiri perempuan yang baru saja datang itu.

Perempuan yang disapa Nona Choi itu membungkukkan badannya, memberi salam pada Yeri dan assistan Tuan Hwang.

"Hai," Perempuan yang dipanggil Nona Choi itu menyapa Yeri dengan lengkungan yang tercipta pada bibir dan kedua matanya. "Choi Jisu."

"Kim Yerim," Yeri membalas uluran tangan Jisu.

Yeri dengan seksama mendengarkan Jisu yang bercerita mengenai studinya di Amerika. Perempuan yang umurnya beberapa tahun di bawahnya itu terlihat pandai dalam berbicara. Bahkan cara Jisu merespon pembicaraan Yeri sangat berbeda.

"Aku akan mengajakmu berjalan-jalan di Shanghai." ujar Jisu bersemangat.

***

"Bagaimana perjalanan Seoul-Hongkong-Shanghai?"

Saat ini Yeri bersama Jisu sudah sampai di apartemen yang akan mereka tempati. Sebetulnya Yeri belum mengetahui siapa Jisu, dugaannya Jisu adalah salah satu relative Tuan Hwang.

"Cukup melelahkan." Yeri terpukau akan pemandangan Shanghai di malam hari. Memiliki vibes yang sama dengan Seoul.

"Ini tidak seberapa. Aku pernah melakukan perjalanan Shanghai-Hongkong-Jepang kemudian Amerika lalu kembali ke Seoul." curhat Jisu. "Setelah sampai di Seoul, aku harus mendapatkan perawatan selama tiga hari."

Omong-omong mengenai Seoul, Yeri jadi teringat akan Jaehyun.
Ah, dia merindukan lelaki itu saat ini.

"Eonni," Panggil Jisu ketika Yeri malah melamun menatap indahnya pemandangan Shanghai. "Kakek menyuruhku memberikan ini padamu." Jisu mengeluarkan sebuah kotak ponsel keluaran terbaru dari totebag LV yang baru saja dibawakan oleh pelayan. "Kakek berkata ponselmu terjatuh di toilet bandara."

Yeri berdecak, pasti assistan Tuan Hwang itu yang melaporkannya.

"Ini terlalu berlebihan," Yeri tau betul berapa harga ponsel ini. Dan dia bahkan belum mulai bekerja namun Tuan Hwang malah memberikannya ponsel baru.

"Kakek akan memecatku sebagai cucunya jika kau menolak ini."

"Baiklah," potong Yeri kemudian tertawa mendengar ucapan Jisu.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun mematung membaca pesan yang Yeri kirimkan padanya beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun mematung membaca pesan yang Yeri kirimkan padanya beberapa jam yang lalu. Lelaki itu landing pukul enam sore kemudian langsung menuju apartemennya. Tebakan Yeri mengenai habisnya daya baterai Jaehyun benar. Perempuan itu hapal mengenai bad habit Jaehyun.

Awalnya Jaehyun mengira Yeri ada di unitnya karena apartemen Jaehyun kosong. Dan itu membuat Jaehyun tidak berpikir negatif. Namun kini, lelaki itu tidak bisa berpikir positif.

Dia menyambar kunci mobil dan segera ke luar dari unitnya. Jaehyun berlari menuju unit Yeri yang gedungnya bersebelahan dengan gedungnya.

Dada Jaehyun naik turun serta detak jantungnya tidak bisa dia kontrol. Sesampainya di unit Yeri lelaki itu hanya mendapati unit yang kosong. Semua barang-barang Yeri masih tertinggal di sana.

Jaehyun berteriak. Dia menangis. Lelaki itu menjambak rambutnya sendiri karena tidak bisa menahan emosinya lagi.

LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang