HAPPY READING! :) 🍇🍑
---
"Aku sudah mewanti-wantimu dari jauh-jauh hari, tapi kau malah tidak mendengarkanku." Nyonya Jung ingin sekali melempar anaknya ini dengan sendok yang berada di atas meja. "Aku mengira kau sudah mengetahui bahwa dia akan pergi dan tau ke mana perginya."
Jaehyun menangis mendengarkan Ibunya yang sudah mengomel sejak lima belas menit lalu. Ini adalah kali pertama Jaehyun menangis di ruang makan sambil disaksikan oleh Tuan Jung, Krystal, Sungchan dan beberapa pelayan.
"Seberapa banyak kau tau tentang dia?! KATAKAN PADA IBU, JUNG JAEHYUN!" kesabaran Nyonya Jung sudah menipis, dia tidak bisa lagi menahan emosinya. "Aku pernah bilang kalau wanita pandai menyimpan perasaannya, apakah kau tidak menyadari itu juga? Pernahkah kau bertanya padanya apakah dia baik-baik saja?" Nyonya Jung berdecak. "Kau memperlakukan dia hanya sebagai pemuas nafsumu. Jangan kau kira aku tidak tau mengenai isi kontrak itu, Jung Jaehyun."
Suasana meja makan menjadi panas. Nyonya Jung tidak pernah semarah ini sebelumnya. Dia adalah tipikal perempuan yang lemah lembut namun hari ini perempuan lemah lembut itu berubah.
"Aku marah padamu karena kau memperdaya gadis polos itu. Aku menemukan kontrak itu terlebih dahulu sebelum aku berpapasan dengannya di lift apartemenmu. Aku berpikir kau bermain dengan jalang tapi aku salah. Dia membuatkanmu sarapan setiap pagi, membantumu mengerjakan laporan kuliah hingga laporan yang Ayahmu tugaskan padamu."
"Bantu aku mencari Yeri."
"Tidak!" potong Nyonya Jung cepat. "This is your fault, don't bring anyone."
"Ibu, aku mohon..."
"Tidak."
"Ayah," rengek Jaehyun pada Tuan Jung.
Tuan Jung malah terkekeh. "Aku tidak tau menau mengenai masalahmu. Jika dia memang benar jodohmu, kau akan menemukannya Jaehyun."
Jaehyun mengusap wajahnya kasar. Dia beranjak dari ruang makan meninggalkan keluarganya.
Dia memikirkan kata-kata yang Ibunya katakan tadi. Ibunya benar, Jaehyun memperdaya Yeri dengan dalih ingin membantu gadis itu menyelesaikan pendidikannya. Jaehyun juga sering bertindak semena-mena pada Yeri dan sering membuatnya menangis. Namun Yeri tidak pernah balik berontak padanya. Ibunya juga benar, Jaehyun tidak pernah menanyakan apakah Yeri baik-baik saja sejauh ini? Gadis itu melalui hampir separuh hidupnya untuk berjuang sendiri. Yeri tidak pernah mengeluh di depannya.
Lelaki itu menatap ponselnya, sudah ribuan kali dia menghubungi Yeri namun tidak ada sambungan. Dia juga memeriksa semua media sosial milik Yeri dan semuanya hilang. Akun media sosial Yeri dihapus.
***
"Putri tertuaku akan datang ke Shanghai dalam tujuh minggu, tapi mengingat kondisimu sekarang, aku menjadi khawatir jika calon bayimu bermasalah."
Sebelum semuanya dimulai, Yeri berterus terang pada Tuan Hwang mengatakan dirinya sedang mengandung. Perempuan itu sangat takut jika Tuan Hwang akan mengembalikannya ke Korea lagi, namun reaksi bersahabat Tuan Hwang membuat Yeri bernapas lega. Sepertinya Tuan Hwang memaklumi Yeri sebagai anak muda yang sekarang memiliki pergaulan bebas.
"Aku akan membuatkanmu jadwal kontrol ke rumah sakit, ikuti saja perintahku."
"Terima kasih, Tuan."
Tuan Hwang tersenyum. "Jisu terlihat sangat menyayangimu, Yerim. Hiburlah dia, dia sedang terluka."
"Jisu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]
FanfictionFANFICTION STORY "Ah iya, satu lagi." potong Jaehyun sebelum Yeri masuk ke dalam kamar. "Buatkan aku sarapan sebelum kau pergi."