HAPPY READING! :) 🍇🍑
----
Rencana Jaehyun untuk bertemu Yeri digantikan dengan kepanikannya setelah mendengar bahwa Yeri saat ini berada di rumah sakit karena pendarahan yang dialaminya.
Mobil yang membawa Jaehyun, Tuan Hwang serta Paman Junmyeon tiba di rumah sakit tempat Yeri saat ini. Saat memasuki lobi, perhatian tertuju pada mereka. Pantas saja, Tuan Hwang adalah pemilik rumah sakit ini. Para staff rumah sakit serta pegawai dan dokter yang saat itu berada di sana membungkukkan badannya ketika Jaehyun, Paman Junmyeon dan Tuan Hwang berjalan melewati mereka.
"Kakek!" seru Jisu ketika melihat keluarganya datang. "Mereka memintaku menandatangani surat persetujuan operasi." lapor Jisu pada Tuan Hwang.
Tuan Hwang menepuk bahu Jisu. "Mereka menelponku dan mengatakan bahwa Yeri harus segera diberi tindakan. Kau tenanglah, Jisu."
Jisu menunduk, "Eonni mengeluarkan begitu banyak darah." katanya sambil menangis.
Sementara itu Jaehyun hanya bisa menatap sebuah ruangan dimana Yeri berada di dalamnya. Dia ingin sekali berada di samping Yeri saat ini, disaat Yeri melewati masa sulitnya.
Dan Junmyeon... Dia juga khawatir mengenai kondisi Yeri. Walaupun dia gagal menjadi seorang ayah yang baik bagi Yeri, tapi Junmyeon masih memiliki rasa kekhawatiran terhadap putri sulungnya itu.
Selang lima belas menit, pintu ruang operasi terbuka. Dokter Alexandra keluar dari ruangan itu ditemani oleh seorang perawat.
"Tuan... Maafkan kami," Dokter Alexandra dan perawat itu menundukkan kepalanya. "Bayinya, hanya satu yang bertahan." lanjut Dokter Alexandra.
"Bagaimana dengan Yeri?!" tanya Jaehyun bergetar.
"Yeri sudah menyerah dari awal."
Jisu yang ambruk lebih dulu ketika Dokter Alexandra mengatakan itu. Dan untung saja dia berdiri tepat di samping perawat yang membuat Jisu tidak jatuh di lantai.
"Apakah benar-benar sulit untuk bisa menyelamatkan ketiganya?" Tuan Hwang sepertinya masih tidak percaya apa yang Dokter Alexandra katakan. "Apakah kalian sudah menggunakan seluruh sumber daya terbaik yang kita punya?"
"Kita sudah melakukan yang terbaik seperti apa yang Tuan perintahkan dari awal."
Tuan Hwang mengangguk paham, dia menoleh pada Junmyeon dan Jaehyun. "Aku berjanji padamu untuk mempertemukanmu dengannya, tapi dia malah pergi." Tuan Hwang tertawa getir. "Apa kau tetap ingin bertemu dengan dia?"
***
Jenazah Yeri dan salah satu anaknya disemayamkan di salah satu ruang kedukaan yang berada di rumah sakit itu. Yeri berbaring damai menggunakan gaun putih dan make up tipis, dia terlihat seperti seorang yang tengah tertidur. Di sampingnya terdapat sebuah peti yang ukurannya lebih kecil, tempat di mana anak Yeri berada.
Pelayat terus berdatangan, mereka berbelasungkawa atas kepergian salah satu anggota Hwang.
Tahkta keluarga Hwang memang digadang-gadang akan jatuh ke tangan Choi Jisu yang merupakan cucu tertua di keluarga Hwang, namun ternyata Tuan Hwang sudah mengakusisi posisi itu dan memberikannya pada Yeri dengan nama Kim Jena. Walaupun The Kim's tidak mengakui Jena atau Yeri sebagai bagian dari keluarga mereka, Tuan Hwang tidak mempermasalahkan itu. Itu malah mempermudahnya memberikan marga Hwang pada nama Yeri.
"Aku bahkan tidak sempat memeluk dia untuk yang terakhir kalinya." kata Joohyun dalam hati ketika perempuan itu menatap foto Yeri yang berada di atas peti.
Joohyun berdiri dari tempat duduknya, dia berjalan menuju peti tempat Yeri dibaringkan. "Jena..." panggil Joohyun lirih pada putrinya. "Yeri-ya... Aku bangga melahirkan seseorang yang menjadi perempuan yang tangguh sepertimu." dan akhirnya Joohyun tidak bisa menahan air matanya. Joohyun menjauhkan dirinya dari peti Yeri.
"Tenanglah Joohyun," Junmyeon menghampiri istrinya. "Yeri akan sedih melihatmu menangis."
"Dia bahkan memanggilku Nyonya."
Di sisi lain, ada seorang Jaehyun yang benar-benar telah kehilangan seseorang yang membuatnya kembali hidup normal. Jaehyun kehilangan Yeri dan salah satu anak mereka. Baru kemarin Jaehyun bahagia bisa bertemu dengan Yeri dan sekarang perempuan itu sudah pergi meninggalkannya.
Jika Jaehyun diberi kesempatan mengulang waktu, dia tidak akan memperlakukan Yeri semena-mena. Jaehyun tidak akan membuat Yeri menangis karena perbuatannya. Tapi sekarang semuanya hanya akan menjadi kenangan bagi Jaehyun. She's gone now.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]
FanficFANFICTION STORY "Ah iya, satu lagi." potong Jaehyun sebelum Yeri masuk ke dalam kamar. "Buatkan aku sarapan sebelum kau pergi."