Happy Reading 🍇🍑
---
Begitu malam tiba, Yeri bersama dengan Jaehyun dan Sungchan datang menghadiri perayaan ulang tahun The Kim's Group yang diadakan di ballroom hotel milik The Kim's.
Yeri yang dirangkul oleh Jaehyun serta disusul oleh Sungchan di belakang, berjalan masuk ke dalam hotel mewah itu.
Tidak banyak tamu yang datang karena Jaehyun mengatakan bahwa acara ini dikhususkan untuk para petinggi perusahaan. Mereka datang mewakili Nyonya dan Tuan Jung yang berhalangan untuk hadir karena sedang di luar negeri.
"Oh... Halo Paman dan Bibi," sapa Jaehyun pada Tuan Junmyeon dan Nyonya Joohyun. Tidak lupa Jaehyun, Yeri dan Sungchan memberikan little bow pada Tuan Junmyeon dan Nyonya Joohyun.
"Halo, Jaehyun..." Nyonya Joohyun balas menyapa, tidak lupa perempuan itu mengulas senyuman. "Sayang sekali, Ibu dan Ayahmu tidak hadir. Tapi mereka mengatakan bahwa kau akan mewakili mereka."
Jaehyun mengangguk.
"Dia kekasihmu, Jaehyun?" tanya Tuan Junmyeon. "Bukankah kau mahasiswa magang di tempatku?"
"Jaehyun bukan kekasihku, Tuan" jawab Yeri cepat. "Tapi benar, aku mahasiswa magang itu."
Junmyeon terkekeh pelan,
"Sooyoung mengapresiasi kinerjamu, Nak. Dia mengatakan bahwa kau memiliki pemikiran yang fresh serta tanggap."Yeri menjadi senang akan pujian yang Sooyoung katakan tentangnya pada Tuan Junmyeon.
"Sepertinya Sooyoung-eonni terlalu berlebihan, tuan. Aku hanya berusaha memaksimalkan kinerjaku saja."
***
"Siapa perempuan yang bersama dengan Jaehyun-oppa?"
"Itu Yeri-noona, kekasih Jaehyun-hyung." jawab Sungchan pada Winter.
Saat ini Sungchan sedang bersama dengan Winter dan tiga anak yang seusia dengan mereka. Duduk di sebuah meja, memperhatikan satu-persatu para undangan.
"Mwo?" Winter tak percaya. "Bagaimana mungkin Jaehyun-oppa berkencan dengan joki tugas itu?"
"Bukankah dia seniormu, Winter?" tanya Karina.
"Kau jangan mengada-ngada, Sungchan." Winter terlihat tidak terima. Gadis itu menatap ke arah Jaehyun dan Yeri yang sedang menikmati makan malam mereka.
"Kau menyukai Jaehyun-hyung?" Sungchan menyadari itu semua. Akhir-akhir ini Winter sering membahas mengenai Jaehyun ketika mereka bersama. Sungchan terkekeh. "Coba saja kalau kau bisa."
***
"Semua orang mengira Kau dan Aku berkencan."
"Kau tidak ingin berkencan denganku?"
Yeri terkekeh pelan.
"Kita berbeda, Jae." sahut Yeri yang menarik kursi di samping Jaehyun setelah meletakkan semangkuk ramyeon di hadapan Jaehyun. "Kau dan Aku tidak bisa menjadi kita. Tempatmu terlalu tinggi untuk bisa kuraih. Apa kau tau? Setiap aku berjalan berdampingan denganmu di depan banyak orang, ada perasaan gelisah melihat pandangan orang terhadapku."
Jaehyun meniup sebentar ramyeon yang sudah berada di sumpit kemudian memakannya.
"Kau tidak perlu memperdulikan orang lain untuk bahagia. Berbahagialah untuk dirimu sendiri. Jangan menjadi orang yang terlalu baik. Tidak semua orang itu baik." ucap Jaehyun setelah mengunyah makanannya
"Semenjak kedua orang tuaku pergi, aku selalu menjadi budak orang lain. Aku dibayar mereka untuk mengerjakan pr, bahkan mengundurkan diri dari olimpiade. Aku membayar uang sewa apartemen lamaku dari uang-uang itu. Aku berjuang agar bisa lolos perlombaan kemudian harus melepas semua itu untuk orang lain. Aku selalu melalukannya." Yeri kembali mengingat bagaimana kehidupan masa sekolah menengah atasnya. Dia menoleh ke arah Jaehyun yang kini menatapnya.
"Aku tidak bisa berkerja untukmu selamanya, Jae. Kau harus menikah dan melanjutkan hidupmu, begitupula denganku."
Jaehyun berdecak, "Apakah kau tidak jatuh cinta padaku, Yerimie? Aku saja jatuh cinta padamu."
Yeri tertawa mendengar pernyataan Jaehyun. Jaehyun sangat terbuka padanya akhir-akhir ini, bahkan tidak jarang menunjukkan romantisme yang membuat Yeri meleleh.
"Aku tidak bercanda," kata Jaehyun lagi. "Aku benar-benar jatuh cinta padamu, Kim Yerim."
Yeri menatap ke arah lain saat Jaehyun tidak berhenti menatapnya.
"Habiskan ramyeonmu, Jae."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE ME AFTER SUNRISE [JAEHYUN X YERI]
Fiksi PenggemarFANFICTION STORY "Ah iya, satu lagi." potong Jaehyun sebelum Yeri masuk ke dalam kamar. "Buatkan aku sarapan sebelum kau pergi."