41.boneka buaya

83K 14.3K 3.3K
                                    

Mereka akhirnya sudah menemukan pintu keluar dari rumah hantu ini, Mozza mempercepat langkahnya dan mengeratkan pelukannya pada jaket seseorang.

Mozza membuka matanya sedikit memastikan bahwa mereka sudah keluar dan melihat ke arah tangannya yang sedang memeluk orang itu.

"Udah meluknya?" Mozza terkejut dan langsung menjauhkan tubuhnya dari Azaleel.

"Gue duluan, lo tunggu disini mereka belum keluar." ujar Azaleel dan melangkahkan kakinya menjauh dari Mozza sambil mempercepat langkahnya.

Mozza melihat tubuh tegap cowok itu yang semakin jauh, kemudian merutuki tingkahnya yang bodoh itu.

"Bodoh-bodoh, Mozza." Mozza memukul kepalanya dan tangan seseorang mencegah agar Mozza tidak melakukan hal itu lagi.

"Kalo udah tau bodoh, gak usah dipukul lagi kepalanya. Nanti makin nambah bodohnya." Zellan mengacak pelan rambut Mozza.

"Azaleel mana?" tanya Alhesa menatap Mozza bingung.

"Udah duluan tadi." jawab Mozza dan diangguki mereka.

"Yaudah, ayo." ajak Sakhi dan mereka berjalan meninggalkan rumah hantu, berkeliling pasar malam yang semakin banyak pengunjung.

Mozza mengedarkan pandangannya memerhatikan kerumunan yang penuh akan anak kecil, matanya tertuju pada satu cowok yang sedang memfokuskan pandangannya pada kaleng kosong yang sudah disusun rapi.

Mozza mendekati Azaleel yang bersiap ingin melempar bolanya, kelima cowok itu melihat Mozza yang berjalan menjauh mereka dan menyusul cewek itu.

"Yah, gak kena." ujar Mozza ketika melihat bola yang dilempar Azaleel tidak mengenai sasaran.

"Gara-gara lo, ganggu." Azaleel bersiap ingin melempar bolanya lagi.

"Mozza mau satu." ujar Mozza dan mengambil bola yang ada digenggaman Azaleel.

Azaleel memperhatikan Mozza yang ingin melempar bola kearah kaleng kosong tersebut.

BRUUK

Kaleng yang disusun rapi tadi sudah berjatuhan dan berserakan dilantai, Mozza melihatnya tersenyum lebar dan melompat-lompat kegirangan.

Mozza mengambil boneka buaya yang diberikan pemilik toko dengan senang hati dan menatap Azaleel yang menatapnya tak percaya.

"Wlekkk." Mozza menjulurkan lidahnya dihadapan Azaleel, membuat cowok itu geram dibuatnya.

"Lo kemana aja, El?" tanya Ringga dan merangkul temannya itu.

"Seru bener." sahut Zellan dan membeli bola pada pemilik toko.

Azaleel tidak mempedulikan kedatangan dan ucapan teman-temannya, cowok itu kembali memfokuskan pandangannya pada kaleng kosong didepannya.

Azaleel melempar bola tersebut dengan perasaan jengkel.

Kena.

Cowok itu tersenyum dan memasang wajah songong, ia menerima boneka yang diberikan pemilik toko dan memberikannya pada Mozza.

"Wlekkk." Azaleel menjulurkan lidahnya dihadapan Mozza, cewek itu mengambil boneka pemberian Azaleel dengan kasar.

Mozza kembali memperhatikan keenam cowok yang masih sibuk dengan permainan itu, Mozza melihat Azaleel yang pergi meninggalkan mereka.

"Mau kemana?" tanya Mozza menarik ujung kaus cowok itu.

"Kemana aja." ujarnya dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Mozza memperhatikan kelima cowok yang masih melempar bola kearah kaleng kosong, hadiah-hadiah yang diberikan mereka pada Mozza sudah tidak bisa lagi cewek itu terima.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang