06.tentang mereka

131K 18.5K 1.1K
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi nyaring sedari tadi, membuat siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka.

Mozza dan Sakya sedang membereskan peralatan sekolahnya, dan bergegas pergi menuju kantin sekolah.

Menuruni tangga yang akan mengantarkan mereka ke kantin, ocehan tidak absen dari perjalan mereka karna sedari tadi Sakya yang paling heboh mengenai pembahasan mereka.

Saat memasuki pintu kantin semua terdiam menatap satu objek, yang tidak lain tidak bukan adalah Mozza.

Bener yang dikatakan Sakya, suara bisik-bisik terdengar saat mereka ingin menempati meja yang kosong.

Sakya bangkit dari tempat duduknya dan memesan makanan untuk mereka, Mozza menundukkan kepalanya malu akan tatapan yang diberikan oleh orang-orang yang ada dikantin.

Tidak butuh waktu lama Sakya datang sambil membawa nampan yang berisi pesanan mereka.

"Apa yang gue bilang, gak percaya sih lo!" Sungut Sakya pada Mozza sambil memberikan pesanan Mozza.

"Bukannya aku gak percaya sama kamu Sakya, tapi aku gak tau apa yang dimaksud sama kamu kalau gak kamu kasih tau." ujar Mozza.

"Ok gue bakal ngomong semuanya biar lo paham!" tegas Sakya sambil melototkan matanya.

"Jadi 6 cowok yang tadi itu adalah anak yang suka nyari masalah sering banget tau jahilin guru, dan siswa-siswi disini." ujar Sakya sambil menyeruput jus jeruknya.

"Nah, jadi cowok yang selalu bawa kamera itu namanya-"

"Ziedan, Ziedan arafie kan?" Mozza memotong ucapan Sakya dan Sakya langsung menjentikkan jarinya.

"Nah, iya kalo cowok yang selalu pake headphone namanya Azaleel Trijaya dia gak pernah lepas dari headphonenya.

Kalo cowok yang pakai kacamata namanya Sakhi neandra dia suka pake banget sama komik ditasnya bukan buku pelajaran tapi komik.

Kalo cowok yang gondrong  namanya Zellan Alvian kalo yang satu ini gue kurang tau.

Kalo cowok yang selalu pakai Hoodie namanya Alhesa Dibara gak malam gak siang dia selalu pakai Hoodie apa dia gak kepanasan ya.

Kalo yang pakai kalung namanya Ringga AlFarabi dia suka banget sama olahraga. Pokoknya lo catat nama mereka di otak lo." ujar Sakya sambil menunjuk kepala Mozza.

"Lo tau gak mereka itu anti sama cewek-cewek, sangking antinya sama cewek-cewek mereka punya peraturan kalo mau jadi pacar mereka harus minum air kolam yang udah gak terpakai yang isinya penuh dengan lumut, kecebong, katak, dan super duper bau. pernah juga ada cewek yang nembak salah satu diantara mereka, dan cewek itu bersedia minum air kolam tapi apa hasilnya dia tetap di tolak dong, kasian kan udah rela minum air kolam tapi sia-sia." Sakya menghirup napas dalam-dalam.

"Jadi sampai sekarang gak ada yang berani dekatin mereka dan gak mau ambil resiko, mereka juga gak masuk ke kelas selama setahun terakhir dan baru-baru ini mereka balik lagi." Sakya melanjutkan makannya.

"Hah, serius demi apa!" Kaget Mozza.

"Gausah kaget juga kali neng, jadi karna mereka suka bikin masalah disekolah guru-guru sampai demo ke kepala sekolah, mereka gak bakal mau ngajar lagi kalau 6 cowok itu suka bikin keributan. Nah, ini nih puncaknya orang tua mereka dipanggil sama kepala sekolah, jadi kepala sekolah nanya sama mereka 'mau kalian apa' lo tau jawaban mereka apa 'mereka gak mau belajar lagi, gurunya baperan' gila gak tuh." Sakya menghirup napas dalam-dalam.

"Karna orang tua mereka donatur sekolah yaudah di iyain asalkan nilai anak mereka tetap ada walaupun mereka gak sekolah demi masa depan anaknya, walaupun mereka gak masuk kelas tapi mereka tetap harus sekolah jadi tempat mereka itu di rooftop sekolah." Mozza mendengarnya terbengong.

"Satu pertanyaan dari satu sekolah kenapa mereka masuk kelas lagi, dan terus lo kenapa tau nama Ziedan?" tanya Sakya pada Mozza.

"Oh itu." Mozza mulai menceritakan semuanya dari ditaman saat jumpa dengan Ziedan dan sampai di warung milik ibunya.

"Wah, gila lo udah masuk ke kehidupan mereka, lo hati-hati aja mulai sekarang karna bakal ada fans mereka yang bakal bully lo," peringat Sakya pada Mozza.

"Terus aku harus bagaimana supaya gak dibully?" tanya Mozza pada Sakya.

"Tenang gua ada." ujar Sakya sambil menepuk-nepuk bahu Mozza.

"Tapi kalau mereka melakukan keributan lagi, gimana?" tanya Mozza pada Sakya.

"Lo berdoa aja supaya mereka gak berbuat macam-macam lagi." jawab Sakya.

****

'~naylechy.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang