23.salah orang

94.3K 14.2K 519
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, siswa-siswi secepat kilat membereskan barang-barangnya.

Mozza sama seperti mereka tetapi alasan Mozza berbeda, dia ingin melihat temannya yang diuks sedangkan mereka ingin cepat pulang karna ingin merebahkan tubuhnya.

Dan ada juga yang memilih hangout bareng dengan teman maupun dengan pacar, karna ini malam yang sangat dibenci oleh para jomblo. Yaps, malam Minggu.

Mozza memakai tas ranselnya dan membetulkan posisi tasnya, dan mengambil tas Sakya lalu membawanya.

Kakinya menuruni anak tangga dengan terburu-buru, Mozza berlari dilorong koridor untuk cepat sampai di uks sekolah.

Sesampainya di pintu UKS, Mozza mengetuk pintunya dan langsung membukanya.

Mozza menatap Sakya yang sedang berbaring sambil menatap langit-langit uks.

"Hai Mozza!" teriak Sakya dan langsung duduk.

Mozza mendekati Sakya dan duduk ditepi brangkar uks.
"Kamu udah sembuh?" tanya Mozza menatap Sakya dengan khawatir.

"Udah dong," balas Sakya dengan ceria.

"Maaf tadi waktu istirahat Mozza gak bisa dateng kesini." wajah Mozza berubah menjadi sendu.

"Gak apa-apa kali, gue udah denger cerita dari 6 bekicot kok kejadian di kantin tadi." ujar Sakya dan memakai sepatunya.

"Sorry ya, gue sekali lagi gak bisa ngelindungi lo dari mereka," Sakya menggenggam tangan Mozza.

"Gak apa-apa, Ziedan dan teman-temannya juga udah bantuin Mozza kok tadi," Mozza tersenyum dan berdiri dari duduknya.

"Ayo, Mozza anter sampai ke gerbang," Mozza menggandeng tangan Sakya.

"Sakya pulang sama supirkan?" tanya Mozza pada Sakya yang menggelengkan kepalanya.

"Enggak, rencananya gue mau ngajak lo hangout. jadi gue nyuruh supir buat gak jemput." wajah Sakya berubah menjadi sendu.

"Yaudah kalo gitu kamu telpon supir kamu sekarang," saran Mozza dan Sakya menggelengkan kepalanya lagi.

"Handphone gue lowbat." ujar Sakya sambil memegang ponselnya.

"Hm, kalo gak kamu naik taksi aja," usul Mozza dan diangguki Sakya.

"Tapi lo ikut kerumah," bujuk Sakya sambil memegang tangan Mozza.

Mozza memikirkan ucapan Sakya, kalo dia mengantar Sakya pulang berarti Ziedan dkk gak bakal belajar. Kalo Mozza gak nemenin Sakya nanti Sakya kenapa-kenapa dan Mozza gak bakal punya teman lagi.

Mozza menggelengkan kepalanya pelan dan menatap Sakya, sepertinya tidak apa-apa jika bolos sehari tidak mengajar Ziedan dkk.

"Yaudah ayo," ajak Mozza dan mereka bergegas keluar dari uks.

Mereka melangkahkan kakinya di lorong koridor sekolah, Mozza menggandeng tangan Sakya yang masih sedikit lemas.

Banyak siswa-siswi yang masih berada disekolah, mereka berdua akhirnya sudah hampir sampai di pintu gerbang sekolah.

"Woy Bu tentor!" teriak seseorang dari arah tempat parkiran, dua cewek itu langsung menoleh ke asal suara.

"Lama banget dah." ujar Alhesa sambil melipatkan tangannya.

"Ayo kita berangkat," ajak Sakhi sambil menggenggam tangan Mozza.

"Eh, gini kalian hari ini libur dulu ya," sahut Mozza pada 6 cowok itu.

"Jadi lo gak ngajarin kita?" tanya Zellan pada Mozza.

"Enggak, Mozza mau nemenin Sakya pulang, karna Sakya masih sakit dan jemputan Sakya gak datang," balas Mozza dan mereka menganggukkan kepalanya.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang