Terik di atas sana tidak mengurangi birunya angkasa. Bunyi samar yang dibawa angin menyelusup ke lubang telinga. Membuat Gema dan Nada terdiam untuk memastikan. Napas mereka ikut tertahan dengan tubuh tanpa gerakan.
Sampai suara familiar menginterupsi mereka yang diam.
"Kalian tau ini jam pelajaran?"
Gema dan Nada menoleh secara bersamaan. Wanita usia empat puluhan yang terlihat elegan berdiri tak jauh dari mereka. Gema yang melihat wanita itu langsung berdiri, menarik Nada menjauh.
Nada yang ditarik menatap Gema yang sedang muntah-muntah tanpa alasan. Nada heran, padahal tadi cowok itu baik-baik saja.
Miss Jen, guru bahasa Inggris SMA Anggara menatap Gema serba salah. Murid satunya ini berbeda. Miss Jen hanya berdiri menatap kedua siswanya.
"Gem, Lo kenapa?" Nada menepuk-nepuk punggung Gema pelan. Sorot khawatir terpancar dari tatapannya, bahkan dia ikut membungkuk di samping Gema yang muntah-muntah tanpa rasa jijik sedikitpun.
"Lo oke?"
Gema tidak menyahut. Dia langsung membalikkan tubuh Nada agar menghadap Miss Jen, menjadikan Nada tameng untuknya.
Nada yang bingung langsung tersenyum canggung saat beradu pandang dengan gurunya.
Miss Jen tahu ini akan terjadi. Sebenarnya dia juga tidak tega melihat Gema yang kesusahan bila bertatap muka dengannya. Gema memiliki phobia yang ... Sangat aneh.
"Nada, Gema? Kalian tahu ini jam pelajaran? Kenapa kalian di sini?"
Nada menunduk.
"Gema? Ini bukan pelajaran saya, kenapa kamu bolos? Saya sebenarnya tidak mau membuat kamu kesusahan seperti barusan, tapi kamu sudah keterlaluan." Jeda yang Miss Jen berikan dipakai oleh Nada untuk berdoa.
"Semoga gue bisa lolos." Hanya satu kalimat yang Nada ucapakan dalam hati, tapi disebut berulang kali.
"Sekarang saya masih maafin kalian.Tapi, tolong untuk lain kali jangan." Miss Jen menatap Gema yang membungkuk di balik punggung Nada untuk menghindarinya. Kemudian tersenyum lembut menatap Nada. "Bantu Gema ke UKS, ya, Nada." Miss Jen berlalu meninggalkan mereka.
Nada bernapas lega. Setidaknya dia diberi kesempatan kedua. Miss Jen memang guru yang lembut sekaligus tegas, banyak siswa yang menghormati dan mengaguminya. Miss Jen memiliki ketenangan dan kesan elegan yang menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran jika Gema dan Nada diberi toleransi.
***
Gema dan Nada duduk berhadapan di kantin. Gema menolak ke UKS dengan alasan sudah baikan. Nada menuruti karena dia juga malas mencium bau obat-obatan.
Tidak ada penjelasan dari Gema atas sesuatu yang menimpanya. Nada juga malas bertanya yang jelas-jelas hanya membuang tenaga. Karena Gema tidak akan menjawab begitu saja.
Suara Gema memecah hening dan mengambil seluruh perhatian Nada.
"Gue yakin Desi bukan yang pertama kalinya."
"Hn, gue juga. Gue malah curiga sama anak-anak hits yang tiba-tiba pindah. Mungkin nggak sih, kasus mereka sama?"
Mereka kembali diam. Merangkai semua variabel dalam otak untuk menemukan secercah kesimpulan. Jika apa yang Nada katakan benar, ini sudah bukan kejahatan biasa. Melainkan kriminalitas kelas atas. Si pelaku juga bukan orang sembarangan, terbukti dari kejadian kemarin yang dibersihkan hanya dalam satu malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Nada
Mystery / ThrillerJika Gema di sana menakutkan Nada akan menggenggam Gema Sanjaya Dan jika Nada di sana memilukan Gema akan berdiri di samping Nada Rasieka Detak konstan mereka menjadi tak beraturan kala tahu sisi kelam sekolahnya yang menciptakan jarit kesakitan. *...