Renangel
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.♡ Happy Reading ♡
"Pagi ku cerah, matahari bersinar" Angel bernyanyi sambil menyisir rambutnya yang panjang.
"KU GENDONG TAS MERAHKU DI PUNDAK" Reno tiba-tiba masuk ke dalam kamar Angel dan menyambung lagu yang di nyanyikan Angel.
Angel menatap abangnya datar, jangan sampai abangnya membuat moodnya hancur. "Ngapain ke sini? " Tanya Angel galak.
"Abang cuman mau liat-liat kamar doang kok" Alibi Reno dengan gaya sok memperhatikan sekeliling kamar Angel.
"Keluar ga?! "
"Enggak"
"Keluar"
"Enggak"
"Kel-"
"Ekhem" Rania yang sedari tadi di depan pintu kamar Angel seperti tidak di anggap oleh kakak beradik ini.
"Eh calon istri, udah siap aja. Yuk berangkat" Ucap Reno yang menurut Rania itu sangat menyebalkan.
"Najis. Berhenti manggil gue calon istri lo"
"Iya sayang"
Blush, pipi rania serasa panas karna panggilan sayang dari reno.
"Ciee bulshing gara-gara di godain sama orang ganteng di rumah ini" Reno malah gencar menggoda Rania yang pipinya sudah merah padam.
"Udahlah Angel mau ke bawah, dari pada di sini Angel jadi obat nyamuk" Angel berlalu sambil menyambar tas sekolahnya.
Rania langsung menyusul Angel di bawah untuk sarapan pagi.
Angel menuruni anak tangga dengan kaki yang di hentak-hetakan kesal dan bibir yang di majukan.
"Ini kenapa pagi-pagi udah cemberut kayak gini sih? " Tanya Citra kepada anak gadisnya.
Angel langsung menunjuk wajah Reno dengan pisau yang ada di meja makan.
"Ee buset, jangan sembrono lo ngel pisau itu"
"Siapa suruh abang pagi-pagi bikin kesel, sehari ga usah gangguin Angel bisa?! " Tanya Angel dengan nyolot.
Reno bukanya takut karna di tatap Angel seperti itu malah Reno ingin tertawa. Wajah adiknya terlalu imut, jadi menurutnya itu sangat menggemaskan.
"Udah sekarang makan, Rania ayo duduk nak" Citra mengambilkan nasi untuk mereka bertiga secara bergantian.
"Oh ya ma, butik mama yang ada di Jakarta belum ada yang jaga kan? " Tanya Reno kepada mamanya perihal Rania yang ingin berkerja.
"Belum, kenapa emang? "
"Gini ma, Rania pengen kerja dan aku saranin mending nungguin butik mama dari pada mama harus nyari karyawan lagi kan? " Jelas Reno sambil melirik Rania yang sedari tadi menunduk.