chapter 6

167 63 12
                                    

                                       ....Angelina....

     

                                   # Happy Reading #

         Setelah selasi dari taman, Angel dan Rendy memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat tiba di depan kelas Angel dan Rendy sama-sama saling dorong mendorong.

"Lo ajadeh  Rend yang buka, gue takut" Ucap Angel karna ia tadi pagi juga terlambat, dan sekarang bolos setengah pelajaran.

" Ga, lo aja deh, lo kan cewek"

"Terus apa hubunganyaaaa" Geram Angel

Saat sedang asik ribut tiba-tiba pintu terbuka lebar,menampilkan sang guru kiler pak Joni lagi gess.

"Angel, Rendy ngapain kalian di luar?" Tanya pak Joni.

"Anu pak" Angel bingung harus menjawab apa. Sedangkan Rendy hanya bersedekap dada.

"Anu apa Angel?"

"Kita habis di suruh ke perpustakaan pak" Kilah Rendy cepat agar Angel tidak salah bicara.

"Ah iya, kita di suruh ke perpus pak, tadi"

"Kalian tidak sedang membohongi bapak kan? " Pak Joni mulai curiga.

"Enggaklah pak, kan bohong itu dosa, nanti kena azab pak"

"Heh!!! cangkemu" Kesal Rendy kepada Angel kenapa dia bisa-bisanya ngomong seperti itu.

"Ya sudah kalian masuk" Titah pak Joni.

Angel dan Rendy pun masuk ke dalam kelas, seketika semua mata menatap ke duanya.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

" WOI ANJIR GUE KIRA PAK JONI LAGI BANGSATT... " Seluruh murid kompak berteriak seperti itu.

Angel dan Rendy yang tidak tau apa-apa hanya acuh saja dan kembali duduk di kursinya masing-masing.

"Shut, Vio" Panggil Andin pelan agar tidak terdengar oleh Angel.

Vio hanya mengangkat satu alisnya sebagai jawaban 'apa'.

"Sejak kapan Rendy deket sama Angel, kok mereka kayak akrab banget, padahal kan Angel statusnya masih murid baru yekan" Per ghibahan di mulai.

"Iya, ya kok gue baru nyadar,  tadi aja di kantin Angel di bayarin, trs sekarang bolos berduaan, wah pasti mereka lagi prekedel ini "Heboh Vio,  sedangkan Andin masih mencerna kata 'prekedel'.

"Anjing... Pen-de-ka-tan peak,  bukan prekedel, lo kalo ngomong yang bener dikit napa sih Vio, herman gue"

"Heran malikhh" koreksi Vio.

"Iya itu maksut gue" Ujar Andin sambil cengengesan.

Mereka tidak menyadari jika Angel mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

RenangelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang