Tak terasa satu minggu telah berlalu, ujian sekolah juga sudah berakhir. Artinya Reno dan Rania sudah terbebas dari tugas-tugas sekolah, dan hanya menunggu surat kelulusan dan melaksanakan wisuda.
Tepat hari ini, hari yang ditunggu-tunggu Angel dan teman-temanya untuk camping. Angel juga sudah menyiapkan semua keperluan yang akan dibawa saat camping nanti.
Beda dengan Angel, Reno masih bergelut dengan selimut tebalnya. Angel dibuat geram karna abangnya belum bangun. Padahal sebentar lagi teman-temanya akan datang.
"ABANG!!! CEPET BANGUN IH, LO KEBO BANGET SIH" Angel berusaha membangunkan abangnya, tapi Reno masih saja asik sendiri di alam mimpinya.
"Oke, kalau abang ga bangun-bangun Angel tinggal. Yuk kak Rania kita berangkat" Ujar Angel yang seakan seperti berbicara kepada Rania. Padahal Rania masih sibuk berdandan di kamarnya.
Saat mendengar kata Rania, Reno langsung membuka matanya lebar-lebar. "Mana Rania? " Tanya Reno dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Mana Rania, mana Rania. Bangun cepet bentar lagi kita mau berangkat" Semprot Angel seperti ibu tiri yang memarahi anaknya.
Reno malah menguap dengan lebarnya, seperti tak mendengarkan perkataan Angel yang sedang marah di depanya.
"Kan janjianya jam 6 ini masih jam 5 ngel" Reno ingin mengambil ancang-ancang untuk tidur kembali, tapi langsung di tarik oleh Angel.
"Gue ga perduli, sekarang bangun atau gue seret ke kamar mandi"
"Galak banget sih lo! Ngidam apa mama pas hamil lo" Gerutu Reno yang sebal akan ocehan Angel.
"Ngidam makan singa! Puas lo! Cepet mandi gue tungguin di bawah, kalau sampai 15 menit li belum turun gue bakar kamar lo" Angel keluar sambil menutup pintu dengan kencang.
"Kok gue kayak adiknya bukan kakanya" Beo Reno sambil menunjuk dirinya sendiri.
Tak ingin dimarahi Angel lagi Reno memilih untuk mandi saja. Tidak sampai 15 menit Reno sudah rapi dengan pakian casualnya yang akan dipakai untuk pergi camping.
Reno melihat penampilanya di depan cermin sambil bergaya layanknya model.
"Teryata gue ganteng ya, pantes aja Rania terpesona sama ketampanan gue" Ucap Reno sambil membenarkan kerah bajunya.
"Kepedaan" Celetuk seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Aksara.
"Iri kan lo cil liat gue ganteng"
"Mana ada atasan iri sama babu" Ujar Aksa tapi dengan suara pelan, takut-takut Reno mendengarnya dan akan memarahinya.
"Lo bilang apa tadi cil? " Tanya Reno
"Enggak, ga ada kok pamud. Oh ya pamud ditungguin kakak cantik di bawah"
"Meluncur" Ucap Reno sambil memperegakan tangan seperti ingin terbang. Padahal katanya ingin meluncur. Tapi sudahlah terserah orang ganteng aja.
Sesampainya di bawah Reno disambut tatapan tajam oleh dua gadis yang sedang berkacak pinggang.
"Lama" Cibir Angel dan Rania bersamaan.
Bahu Reno merosot seketika, padahal ia pikir Rania akan memuji penampilnya karna terlihat sangat tampan. Tapi yang ia dapatnya malah cibiran.
"Yuk kak berangkat" Ajak Angel kepada Rania.
"Hayuk lah" Bukan Rania yang menjawab tapi Reno.
"Dih, siapa yang ngajak lo" Ucap Angel lalu melengos pergi.
Aksa ingin sekali menertawakan Reno karna sudah di nistakan sendiri oleh adiknya.
"Apalo ha?! Mau ngetawain pamud? " Reno bertanya kepada Aksa sambil melotot kan matanya.