chapter 32

39 10 2
                                    

"Takdir yang digariskan untukmu, tidak akan jatuh ketangan orang lain. Sekalipun itu kematian mu"
.
.
.
.
.

Renangel

"Vino cepet anjir, lo ngapain sih didalem? " Teriak Reno yang melihat Vino masih mencari-cari barang entah apa itu.

Hari ini mereka akan kembali ke jakarta. Sudah dua hari mereka meninggalkan rumah dan keluarga. Tetapi bagi mereka belum puas sama sekali berlibur di kota bogor. Apalagi vila yang mereka tempati sangat menyegarkan dan menyejukan mata.

"Bentar bang. Kok ga ada sih, perasaan gue taruh di sini deh" Monolog Vino sambil menganggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Vino, gue itung sampai tiga lo ga keluar. Kita tinggal"

"SATU"

"Jangan sampai tuh boxer hello kitty ilang. Bisa marah nanti adek gue" Ia terus mencari boxer berwarna pink kesanyangan adiknya.

"DUA"

Tetap sama Vino tak menghiraukan teriakan Reno dari luar. Ia masih fokus mencari keberadaan boxer pink yang ia pinjam dari adiknya.

"TIGA"

bersamaan dengan itu, Vino menemukan boxer pinknya itu. "Yaah, ketemu. Iya bentar, gue keluar"

"Nyari apasih lo? " Tanya Reno saat Vino sudah keluar dari kamar.

"Kepo aja lo bang. Yuk-yuk pulang"

"Binatang lo babi" Maki Reno dengan kesalnya.

"Babi emang binatang bang. Kalau elo, mungkin jelmaan nya"

Reno tak menghiraukan ucapan yang lontarkan Vino, ia lebih memilih masuk ke dalam mobil menyusul Rendy,  Angel dan Rania.
.
.
.
.
.
.
.

"Nenek hari ini Pamud sama kakak cantik pulang kan? " Tanya Aksa sambil mencomot cemilan yang dibuat oleh Citra.

Citra hanya mengangguk sebagai jawaban tanpa mengalihkan pandanganya dari laptop yang ada di pangkuanya.

"Tapi perasaan Aksa ga enak nek" Citra mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan Aksa.

"Kenapa, hm?" Tanya Citra beralih menatap cucu kesayanganya itu.

"Ga tau, tiba-tiba perasaan Aksa ga enak aja gitu"

"Udah ga usah mikir yang aneh-aneh. Mereka pasti baik-baik aja. Sekarang mending Aksa main sama Chaca"

"Chaca lagi tidur, masa iya Aksa bangunin"

"Yaudah mau main game di ponsel nenek? "

Seketika mata Aksa berbinar, " Iya Aksa mau nek"

Lama Aksa bermain game di ponsel Citra, sebelum rasa kantuk menyerang Aksa. Ia terlebih dahulu untuk menyusul Chaca ke kamar.

"Nenek, Aksa ngantuk" Ucap Aksa sambil menguap dengan lebarnya.

"Yaudah, Aksa tidur sana. Nenek mau lanjutin kerjaan nenek" Aksa hanya mengangguk dan berjalan gontai menaiki anak tangga menuju kamarnya.
.
.
.
.
.

"Loh, bang. Kok lewat sini? " Tanya Rendy saat mengetahui jika jalan yang ia lewati tidak sama dengan jalan yang ia lewati saat berangkat.

"Cepetan sini deh kayak nya Rend" Kilah Reno, tapi dirinya masih fokus menyetir.

"Tapi lihat bang, jalanya sepi terus kanan kiri jurang" Rendy di buat was-was, walaupun ini masih pagi. Tapi apa salahnya ia mencegah hal-hal yang tak di inginkan.

RenangelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang