"Hm..nanti saja..! Oh ya..ayo kita naik wahana kincir itu yuk!" Nanda menarik tangan Roy dan mengajaknya menuju wahana.
"Ini Pak, terimakasih..!" Nanda membayar tiket dan masuk kedalam wahana.
Wahana itu pun berputar dan mereka berdua tampak asyik melihat pemandangan Tokyo di malam hari. Nanda pun mengabadikan pemandangan kota Tokyo lewat kamera.
"Lihat itu..Tokyo Tower sangat jelas terlihat..! Indah bukan!" kata Nanda.
"Ya..kau benar..indah sekali..!" Roy duduk di hadapan Nanda.
Dan tak lama kemudian, Nanda pun tertidur dan tanpa Roy sadari.
"Hm..kira-kira hukuman apa yang akan aku dapatkan ya? Eh-?" Roy menatap Nanda yang tertidur pulas di tempat duduk wahana itu.
Roy menghela nafasnya dan tersenyum menatap Nanda. Tak lama kemudian, wahana itu berhenti dan Roy pun menggendong Nanda.
"Hm..bagaimana caranya ya..Nanda tidur..! Aku bawa sepeda..kalau aku bangunkan dia..kasihan..hm!" ucap Roy dalam hati sambil menggendong Nanda.
"Hm..apa sudah selesai?" Nanda mengantuk.
"Hm, sudah..ayo kita pulang pakai sepeda.." kata Roy.
"Ya.." Nanda kelelahan dan turun dari gendongan Roy.
Lalu merekapun menaiki sepeda bersama pulang menuju rumah. Tak lama kemudian, mereka sampai dan merekapun beristirahat. Dua hari kemudian telah berlalu dan hari ini adalah ulang tahun Nanda yang ke 21. Nanda terbangun dari tidurnya dan tampak sangat bahagia.
"Hm..hari ini adalah hari ulang tahunku..! Tepat tanggal 17 Februari..! Aku sangat senang..!" Nanda kegirangan sendiri di kamarnya.
Lalu Nanda bangkit dan mandi. Lalu Nanda membantu Roy menyiapkan makanan dan merekapun sarapan. Nanda tampak senyum-senyum sendiri dan Roy sedikit keheranan sambil dalam hati memikirkan sesuatu.
"Hari ini..aku dapat kabar dari Miss. Devina..! Kalau kita dapat libur 3 hari karena kita tak mengambil libur sebelumnya.." jelas Roy.
"Baiklah.." Nanda senang dan menutup matanya.
Roy pun berdesis dan menunduk.
"Hm..oh ya Roy..apakah kau tau hari ini hari apa?" Nanda nampak senang.
"Hm..entahlah..! Aku buru-buru dulu ya..aku seperti nya kelupaan sesuatu.." Roy bangkit dan Nanda sedikit kesal dengan sikap Roy.
"Uh..baru saja aku ingin memberitahu sesuatu padanya..!" Nanda tampak kesal.
Tak lama kemudian, ia masuk kedalam kamarnya. Ia duduk seorang diri dan merenung. Tak lama kemudian, Roy menghampiri Nanda dan duduk disampingnya. Nanda sedikit kesal dan memalingkan wajahnya dari Roy.
"Hm..jangan seperti itu..ini..selamat ulang tahun..! Aku harap kau suka..!" Roy menyodorkan sebuah buku yang ada wajah Roy.
Nanda kaget bukan main dan senangnya sangat luar biasa.
"Wah..! Terimakasih Roy..! Ini buku..kok ada wajahmu?" kata Nanda.
"Hm..ini buku novelku..! Aku menciptakannya sendiri, aku sangat suka menulis dan aku meluapkan semuanya yang terjadi dalam hidupku di buku ini.." jelas Roy.
"Wah, bagus..!" Nanda membuka buku tersebut.
Roy tersenyum manis menatap Nanda.
"Terimakasih atas ucapannya juga dan aku mau tanya..kau tau dari mana kalau aku sekarang ulang tahun?" kata Nanda.
"Hm..aku kan tau saat kau membuat surat pemberhentian kerja itu..! Haha.." kata Roy.
"Hihihi..! Terimakasih..kau baik sekali..!" Nanda senang dan memeluk Roy dengan erat.
Roy terdiam membatu dan perlahan merangkul tubuh Nanda. Nanda sangat senang dan memeluk Roy sangat erat. Roy menutup matanya dan tersenyum tenang. Dan tak lama kemudian, Nanda sadar dan langsung melepaskan pelukan Roy. Roy terdiam menatap Nanda. Nanda pun menunduk malu.
"Terimakasih ya Roy..! Kau baik sekali..!" kata Nanda.
"Ya..tak masalah..!" Roy nampak malu.
"Hihihi..! Terimakasih ya.." kata Nanda.
Roy tersenyum manis menatap Nanda.
"Oh ya..apakah kau mau pergi?" kata Nanda.
"Kemana?" tanya Roy.
"Hm..kita keliling Jepang yuk..!" kata Nanda.
"Apa?! kau gila? Kita tak punya uang sebanyak itu untuk mengelilingi Jepang.." kata Roy.
"Hm..siapa bilang tak bisa? Ini buktinya..! Kita bisa mengelilingi Jepang dengan ini..hm..kemungkinan kita akan menghabiskan waktu sekitar 2 hari dan jujur aku bosan dirumah..! Aku menemukan ini entah dimana aku tak tau..yang penting tiket ini aku dapatkan percuma, lihatlah..! Berkesempatan menginap selama sehari semalam di desa yang sangat kental dengan sejarahnya..Gifu..!" Nanda membaca isi tiket itu.
"Hm..kau yakin?" tanya Roy.
"Ya..sangat yakin..hm..ayo..! Apalagi yang kita tunggu..masa berlaku tiket ini sebentar lagi pukul 13:00 siang, kita kan libur..! Kita hanya mengambil penginapan di Gifu saja..! Lalu kita pulang..ayolah, aku bosan dirumah..! Apa salahnya mencoba!" Nanda memohon.
Roy terdiam dan tersenyum heran menatap Nanda.
"Ayolah..! Aku mohon, demi merayakan ulang tahunku.." kata Nanda.
"Hm..baiklah..! Ayo..tapi kau jangan jauh-jauh dariku..! Nanti kau tersesat.." kata Roy.
"Uh..ini kan Jepang..! Aku lahir di Jepang ya.." Nanda nampak kesal.
"Ya ya..sudah ya..! Ayo kita tak punya waktu banyak..ayo kita kemas-kemas.." Roy mengacak-acak rambut Nanda dan pergi meninggalkan Nanda.
Nanda terdiam membatu saat Roy mengacak rambutnya dan perlahan tersenyum. Lalu mereka berkemas-kemas dan menaiki taksi menuju stasiun kereta.
"Hm..kau duduk di sampingku..ayo jangan pisah..!" kata Roy menggenggam tangan Nanda.
Ia mengajaknya masuk kedalam kereta. Nanda terdiam menatap Roy dan tampak malu. Wajahnya memerah. Nanda hanya tersenyum malu. Tak lama kemudian, kereta pun berjalan menuju Gifu sebuah desa yang sangat kental dengan adat istiadat Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.