Roy sangat kasihan pada Nanda dan langsung membacakan beberapa doa sambil mengusap kepala Nanda. Tak lama kemudian, Roy mengambil bantal dan tidur di samping Nanda.
"Aku takkan pernah membiarkan kau terluka Nanda!" Roy berbisik dan tertidur pulas.
Keesokan harinya merekapun pulang dengan menaiki taksi menuju Tokyo. Tepat pukul 07:00 pagi mereka berangkat dan pukul 12:00 siang mereka tiba di Tokyo. Lalu mereka menuju rumah Roy dan Nanda langsung beristirahat. Roy sangat kasihan melihat kondisi Nanda yang sakit dan berusaha meracik sesuatu di dapurnya. Nanda perlahan berjalan menuju Roy yang ada di dapur.
"Roy.." jerit Nanda lirih dan lemas.
"Hei, Nanda..! Aku katakan kau istirahat..ayo duduk..!" Roy mengajak Nanda duduk di sofa.
Nanda pun sedikit menggigil. Roy mengambilkan selimut sambil menyelimutinya.
"Terimakasih banyak Roy..aku minta maaf merepotkanmu...!"kata Nanda.
"Tak masalah..oh ya, diam disini dan jangan beranjak kemana-mana.." Roy menuju dapur dan membawa sesuatu di tangannya.
"Apa ini?" Nanda memegang sebuah gelas.
"Hm..minum saja..hati-hati panas.." kata Roy perhatian.
Nanda meniupnya beberapa kali dan meminumnya. Nanda kaget dengan rasa air itu dan menyemburkannya ke depan. Roy sedikit kaget dan heran.
"Ada apa? Apakah panas?" kata Roy.
"Pahit..! Ini apa?" Nanda mengusap bibirnya dan sedikit aneh.
"Ini ramuan China..! Penurun panas, aku pakai obat tradisional dan herbal kok..habiskan..!" Roy memegang tangan Nanda dan memaksanya untuk minum ramuan itu.
Nanda menggelengkan kepalanya dan menahan paksaan Roy. Roy sangat kuat mendorong tangan Nanda dan akhirnya semua ramuan itu habis di minum. Nanda langsung muntah-muntah tak jelas dan mengusap bibirnya.
"Kau baik-baik saja?" kata Roy.
"Kau menjebakku ya? Rasanya pahit.."kata Nanda sedikit kesal.
"Hahaha..yang namanya obat mana ada yang manis..itu hanya untuk anak-anak Nan..hm..kau ini..! Ayo kau harus sembuh.." kata Roy.
"Uh, kau ini..! Rasanya tak enak tau..!" kata Nanda.
"Ya ya..ayo istirahat..!" Roy tertawa heran melihat Nanda.
Lalu Nanda beristirahat dan Roy yang membereskan semuanya. Roy pun berjalan dan diam di depan pintu kamar Nanda. Roy tersenyum tenang menatap Nanda yang tengah tertidur.
"Aku yakin kau sembuh..jangan pernah jauh dariku Nan!" bisik Roy senang dan perlahan beristirahat.
Keesokan harinya Roy pun menyiapkan beberapa makanan untuk sarapan sementara Nanda tertidur pulas. Tepat pukul 10:00 Nanda terbangun dengan rambut berantakan dan menghampiri Roy.
"Roy..mengapa kau tak membangunkanku? Kau tau..aku harus.." Nanda tampak kesal dan bersikap seperti anak kecil.
"Sudah..sudah beres semuanya..! Ayo duduk, kita sarapan..!" Roy tampak sibuk memasak.
Tak lama kemudian mereka sarapan bersama.
"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Roy.
"Baik..terimakasih, berkat ramuan pahit itu aku sedikit baik kan..!" kata Nanda.
Roy tersenyum menatap Nanda dan terdengar suara ketukan pintu. Nanda langsung membukanya dan sedikit terkejut.
"Aoi..ayo masuk..!" Nanda menyambut.
Roy pun tediam menatap Aoi masuk kedalam dan duduk di antara mereka.
"Aoi..apa kabar? Kau tumben kesini.." Nanda tampak senang.
"Aa..ya..apa kabar juga..! Aku baik kok..hm..aku..aku hanya rindu denganmu Nanda.." Aoi menunduk dan malu-malu saat Roy menatapnya.
"Oh ya..baguslah..! Hm..aku juga merindukanmu..oh ya bagaimana dengan pekerjaanmu?"kata Nanda.
"Hm..biasa saja.." singkat Aoi.
"Oh semangat ya dalam bekerjanya..! Oh ya Roy..ayo sapa Aoi..! Kita sudah lama tak bertemu.." kata Nanda.
Roy bangkit dan langsung pergi menuju kamarnya. Aoi terdiam menatap Roy dan murung. Nanda bingung dan menatap Roy.
"Hm..Aoi..jangan di pikirkan ya..! Roy mungkin sedang lelah..! Oh ya bagaimana dengan hubungan pertemananmu dengan Yuki?" kata Nanda.
"Hm..entahlah..! Aku merasa di kucil kan saja..hm...terkadang aku tak punya teman sama sekali..!" Aoi menunduk murung.
"Kau sabar ya..aku dan Roy kan ada.." Nanda tersenyum.
Tak lama kemudian, mereka berdua berbincang-bincang sementara itu Roy hanya terdiam di dalam kamarnya. Tepat puku 11:00 pagi Aoi pulang dan Nanda pun membereskan meja. Lalu Roy datang dan membantu Nanda dengan sikap yang sedikit aneh. Nanda kebingungan menatap Roy.
"Roy? Apakah kau baik saja?" kata Nanda.
"Ya..ayo..kau belum mandi..!" Roy membawa piring ke dapur dengan sikap anehnya.
"Kau kenapa Roy?" tanya Nanda bingung.
"Tak ada..! Ayo sana mandi..!" Roy tampak cuek.
Nanda sedikit kesal.,Nanda meledek Roy dengan wajah anehnya dan membereskan meja makan. Haripun semakin siang dan Roy duduk di teras depan rumahnya seorang diri. Dan ia menghampiri Roy dan duduk disampingnya.
"Roy..kamu kenapa?" kata Nanda.
Roy menunduk dan sesekali memainkan jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.