KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 4

31 6 0
                                    

Beberapa hari kemudian telah berlalu, dan Nanda terus di kejar oleh Kuzuma. Nanda selalu berusaha dan berhasil kabur dari rayuan Kuzuma. Hingga suatu ketika di malam hari, Nanda tengah berbelanja seorang diri menuju supermarket.

"Hm..aku rasa ini sudah cukup untuk aku masak nanti! Mana taksinya ya?" gumam Nanda.

Tak ada satupun taksi yang melaju dan akhirnya Nanda memutuskan untuk berjalan kaki seorang diri. Dan tanpa disadari saat Nanda menyebrang sebuah mobil melaju sangat kencang. Nanda tetap berjalan dan mobil pun semakin melaju dengan kecepatan tinggi.

Tiba-tiba suara teriakan terdengar dan Nanda pun didorong ke tepi jalan. Nanda kaget dan melihat seseorang pria tengah telungkup. Nanda pun melihat mobil itu melaju pergi dan Nanda pun melihat pria itu bangkit.

"Uh..sakitnya..! Apakah kau tak apa?" kata pria itu.

Nanda sedikit kaget dan terpesona dengan wajah pria itu.

"Aku..aku..baik saja..! Kalau kau?" kata Nanda."Hm..aku tak apa, hanya saja sedikit sakit..! Apakah kau tak sadar..ada mobil yang ingin menabrak mu?" jawab pria itu.

"Aa..aku..aku tak tau..! Terimakasih karena sudah menyelamatkanku..!"  Nanda nampak malu.

"Hm..kau harus berhati-hati kalau menyebrang..!" kata pria itu.

Nanda pun menunduk dan pria itu membantu Nanda berdiri. Seketika Nanda terjatuh lagi dan melihat kakinya terluka.

"Aw! Aduh, sakitnya..!" Nanda merintih kesakitan.

"Hm..kakimu terluka..! Ayo  ikut denganku..!" kata pria itu.

"Aa..tak perlu..aku bisa..!" kata Nanda.

"Jangan memaksakan diri..!" pria itu membangunkan tubuh Nanda dan menggendong Nanda di punggungnya.

Nanda kaget dan sedikit malu. Pria itupun membawanya menuju sebuah rumah kecil dan sederhana. Lalu Nanda pun di dudukkan diatas kursi. Pria itupun masuk kedalam rumahnya dan mengambil sesuatu. Nanda menoleh ke segala arah dan sedikit merinding.

"Hm..kemarilah..!" kata pria itu bersimpuh di hadapan Nanda.

"Hm..jangan seperti itu..! Aku baik-baik saja..bangunlah..!" Nanda nampak malu dan wajahnya memerah.

"Hm..kakimu terluka..! Tenang saja..ayo..!" pria itu memegang kaki Nanda dan mengobatinya.

Nanda terdiam menatap pria itu dan pria itupun dengan lembut mengobati kaki Nanda. Nanda tersenyum tipis menatap pria itu.

"Nah sudah, sebentar lagi sembuh kok..! Bagaimana perasaanmu sekarang?" pria itu menatap Nanda.

"Aku baik..terimakasih banyak..! Maaf telah merepotkan mu..!" jawab Nanda.

"Hmph ya..firasatku akan ada yang ingin melukaimu secara perlahan..!" pria itu berjalan masuk kedalam rumahnya lagi.

Nanda kaget dan seketika bulu kuduknya pun berdiri. Nanda merasa sedikit aneh dengan apa yang pria itu katakan. Lalu pria itupun kembali menghampiri Nanda dan membawakan beberapa makanan dan minuman padanya.

"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" Nanda belum selesai bicara."Makan saja..! Aku tau kau belum makan..! Kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu.." pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.

Nanda terdiam dan sedikit gugup.

"Kau tau darimana? Apakah kau sering mengintai diriku ya? Apakah kau pengawalnya Kuzuma yang senang mengumpat?!" ucap Nanda histeris.

"Aku tak kenal mereka semua termasuk dirimu..! Ini firasatku dan aku mengatakan apapun itu seadaanya tanpa melebih-lebihkan..!" kata pria itu.

"Kau aneh, sungguh..!" kata Nanda sedikit risih dan langsung bangkit.

Pria itu terdiam menatap Nanda.

"Aku rasa kau sedikit mengancam..! Kau tau darimana semuanya tentang diriku? Kau saja tak mengenaliku..begitu juga dengan diriku..maaf, aku seperti ini karena sedikit merasa aneh dengan dirimu yang tiba-tiba mengatakan hal itu..baiklah..aku pamit..! Terimakasih atas bantuan mu..!" Nanda perlahan berjalan pergi menjauh.

Pria itupun terdiam menatap Nanda. Nanda pun berjalan dan menahan rasa sakitnya. Lalu Nanda pun sampai di rumahnya dan langsung masuk kerumahnya. Lalu Nanda pun beristirahat. Keesokan harinya Nanda pun tengah menikmati libur kerjanya.

Tetapi tak sepenuhnya Nanda menikmati liburnya. Nanda harus mengepel, mencuci, memasak, melipat pakaian dan membersihkan seluruh rumahnya karena perintah dari Medusa, Ibu tirinya. Hingga siang pun tiba Nanda pun berjalan menuju dapur dan hendak memasak.

"Hah? Loh..! Dimana belanjaan ku?belanjaan ku? perasaan aku sudah belanja kan kemarin atau jangan-jangan, ada pada manusia aneh itu..! Tidak mungkin..aku harus mengambil nya sebelum ia mengucapkan kata-kata yang tak ingin aku dengar.." Nanda beranjak pergi menuju keluar dapur.

"Eh..pembantu! Mau kemana hah? Mau mencoba kabur? Kamu belum selesai menyirami dan memotong rumput di halaman depan dan belakang..! Jangan lupa bersihkan kamarku, aku habis menikmati pesta bersama teman-temanku kemarin malam..sana!!.." kata Marolyn tiba-tiba.

"Aa..ya kak..baiklah..!" ucap Nanda.

Akhirnya Nanda menuruti perintah sang kakak dan tampak kewalahan. Tepat pukul 15:00 sore Nanda pun melihat kakaknya dan Ibu tirinya tengah tertidur.

"Aku tak boleh sampai ketahuan oleh mereka..! Aku harus mengambil belanjaan ku dari pria aneh itu..segera..!" Nanda mengendap-endap dan langsung berlarian menuju keluar rumahnya.

Nanda pun mencoba untuk mengingat letak rumah pria itu. Dan tanpa sengaja Nanda pun menabrak seseorang.

"Aduh..maaf..eh?!" kata Nanda.

Dan tampak pria yang kemarin menyelamatkan dirinya yang ia tabrak sekarang.

"Kau!" bisik pria itu.

"Oh ya, dimana belanjaan ku? Apakah kau ada membaca kan mantra-mantra ya di belanjaan ku? Mana?" Nanda bersikap sedikit kasar.

"Kau bisa sedikit tenang? Aku tak ada maksud seperti itu..! Ayo kerumahku dan ambillah..!" pria itu nampak santai.

"Hm..baiklah..!" Nanda langsung cuek.

Merekapun bangkit dan berjalan bersama menuju rumah pria itu. Ditengah perjalanan, pria itu sesekali melirik kearah Nanda.

"Hm..siapa namamu?" kata pria itu memberanikan dirinya berbicara dengan Nanda.

"Namaku Nanda..kau?" kata Nanda.

"Hm..Roy..!" jawab pria itu.

"Oh ya..mana sekarang belanjaan ku?" kata Nanda.

"Aku menyimpannya di lemari es ku..!" ucap Roy.

Tak lama kemudian, merekapun sampai dan Nanda pun di persilahkan duduk. Roy pun masuk kedalam rumahnya dan mengambil belanjaan Nanda yang tertinggal dirumahnya.

"Ini belanjaan mu..!" ucap Roy.

"Hm..terimakasih..!" Nanda nampak cuek. Roy terdiam menatap Nanda.

"Ya sudah ya..! Aku mau pulang, terimakasih atas semuanya..!" kata Nanda pergi.

KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang