"Roy..kau tak perlu berterima kasih padaku..! Kau selalu melindungi ku..justru akulah yang harus berterima kasih..! Cepat sembuh ya Roy..!" Nanda nampak kasihan.
Roy tersenyum menatap Nanda. Lalu mereka pun beristirahat. Beberapa minggu kemudian telah berlalu dan kini Roy dan Nanda berangkat bekerja bersama-sama. Tak lama kemudian, mereka sampai di tempat kerja dan merekapun mulai bekerja.
"Nan.." Roy memegang tangan Nanda.
"Ya.." Nanda kaget dan seseorang menatap mereka dari kejauhan.
"Semangat!" Roy tersenyum manis dan perlahan pergi meninggalkan Nanda.
Ia kaget dan tersenyum kagum. Lalu Nanda berjalan masuk kedalam kantor dan semua nya menatap Nanda. Lalu Yuki dan Loly menatap Nanda dengan berkacak pinggang.
"Semangat ya! Hahahaha..payah.." Yuki berkacak pinggang dan angkuh.
Nanda terdiam dan berjalan tetapi mereka berdua menahan Nanda. Nanda tampak kesal dengan wajahnya yang cemberut dan menghela nafas kesal.
"Hn..semangat ya dalam bekerja..semoga pekerjaanmu berantakan dan takkan pernah selesai..!" kata Yuki lagi.
Nanda mendorong tubuh Yuki dan duduk di kursinya. Nanda pun merasakan ada yang aneh di kursinya dan segera bangun. Tetapi, rok Nanda menempel pada kursi itu karena ada permen karet. Nanda pun kesal dan sedikit malu. Yuki, Loly dan beberapa orang yang bekerja menertawakan Nanda. Aoi yang masuk kedalam ruangan pun menatap Nanda dan duduk di meja kerjanya.
"Uh..kasihan sekali..! Dapat hadiah dari sang pangeran impian..hahaha..!" Loly meledeknya.
Nanda melepaskan kursi itu dan Kuzuma masuk kedalam kantor. Nanda pun menunduk kesal dan Kuzuma pun menatap Nanda. Ia berjalan keluar dan meninggalkan mereka semua.Kuzuma terdiam menatap Nanda pergi dan mereka tertawa. Aoi terdiam dan tampak kasihan pada Nanda.
Nanda pun berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan rok kerjanya. Nanda berusaha kuat dan menahan rasa kesalnya. Tak lama kemudian, Nanda kembali kekantor dan mengerjakan tugasnya walau harus menerima gangguan dari Yuki dan Loly.
Tepat pukul 10:00 pagi, pekerjaan Nanda selesai dan Nanda memutuskan untuk beristirahat sebentar. Ia merebahkan tubuhnya dengan pangkuan tangannya di atas meja. Sesekali ia memainkan buku-buku yang ada di depannya dan menempelkan dagunya di meja. Dan tak lama kemudian, rasa kantuk Nanda pun datang dan ia pun tertidur pulas.
"Nan..bangunlah! Aku disini..!" kata seseorang dalam mimpinya.
Nanda pun terbangun dalam mimpinya dan melihat sebuah hamparan tumbuhan berwarna hijau dengan bunga-bunga yang menghiasi pemandangan indah. Nanda terbangun dan mengusap matanya. Dan tampak seorang pria mengenakan pakaian kerajaan dan wajah pria itu yang sangat Nanda kenal.
"R..Roy?!!" ucap Nanda histeris saat melihat wajah pria itu.
Pria itu tersenyum dan memegang tangan Nanda.
"Ayo, ikut aku..!" ajak pria itu.
Dan memang benar,pria itu adalah Roy. Roy pun mengajak Nanda mengitari lahan luas terbentang dengan pemandangan indah. Nanda tampak bingung dan perlahan mulai menyukai tempat itu.
Nanda sesekali tersenyum dan Roy terus memegangi tangannya. Dan akhirnya, di bawah pohon willow,mereka bercengkrama dan bersenda gurau.
"Nan, ada yang aku ingin sampaikan padamu..sekiranya kau jawab dengan jujur..!" ucap Roy bijaksana.
Nanda pun kaget dan menatap Roy. Wajah Roy pun berseri dan tersenyum tampan.
"Ya..Roy..!" Nanda terpukau.
"Aku ingin menikah denganmu..maukah kau menikah denganku?" tawar Roy santai.
Nanda kaget dan seketika pingsan.
"Nan..Nan! bangun Nan..!" terdengar seseorang membangunkan Nanda dari tidurnya.
Nanda kaget dan terbangun menatap Roy yang ada di hadapannya dan tersenyum manis padanya.
"Aa..R..Roy..k..kau?!" Nanda nampak histeris.
"Hm? Aku kenapa?hahaha..! Kau ini, ayo bangun..! Kau aku perhatikan tidur terus dari tadi..kau lelah ya?" Roy nampak senang.
"Aa..aku..aku..!" kata Nanda.
"Ah..! Ayo..kita makan siang..! Jam nya sudah lewat loh.." terlihat Roy membawakan sekotak makanan untuk Nanda.
"Aa..aku..aku..!" Nanda masih tak percaya dan bingung.
"Hm..ayo sini..! Buka mulutmu..!" Roy menyuapi Nanda.
Roy pun menyuapi Nanda dan Nanda hanya terdiam menatap Roy sambil mengunyah makanannya. Dan dari kejauhan, seseorang menatap mereka berdua dengan rasa kesal dan dendam yang semakin menjadi-jadi.
"Oh ya, pekerjaan mu sudah selesai ya?" Roy tersenyum aneh.
"Hm..ya..ada apa?" Nanda nampak bingung.
"Hm, ayo kita ke luar sebentar..! Kau bisa antarkan aku kesebuah tempat?" ucap Roy dengan sikapnya yang aneh.
Nanda pun menatap Roy dan dengan secepatnya menarik tangan Nanda dan membawanya keluar dari kantor.
"Aa..ada apa?" tanya Nanda.
"Hm, aku hanya..hanya..hm.." kata Roy gerogi.
Nanda menatapnya dengan keheranan dan perlahan tertawa kecil melihat sikap Roy. Lalu Roy pun mengajak Nanda berbicara dan bersenda gurau. Dan akhirnya mereka kembali bekerja hingga sore hari mereka pulang. Beberapa hari kemudian telah berlalu, dan kini mereka tengah berada di rumah pada malam hari.
Setiap harinya, Roy selalu bertingkah aneh dan tak wajar di hadapan Nanda. Nanda berusaha membuat Roy agar terbuka dan memberitahu sebenarnya apa yang terjadi padanya. Roy pun tak mau menanggapi Nanda dan langsung mengalihkan pembicaraannya. Dan malam itu, Nanda sibuk dengan pekerjaannya dan Roy hanya bermain piano.
Lalu Roy terhenti memainkan pianonya dan mulai menggambar sesuatu di atas kertas. Nanda pun selesai mengerjakan pekerjaannya dan pergi menuju dapur. Lalu Nanda menatap Roy yang sibuk menggambar dan Nanda pun sedikit heran. Nanda mengambil segelas air di dapur dan menghampiri Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.