"Apakah kau tinggal sendiri?" kata Nanda.
"Hm..ya memang aku tinggal disini sudah dari umur 5 tahun..! Aku berasal dari China yang ikut Ayahku merantau kesini untuk pekerjaan..! Semua keluargaku ikut dan yah begitulah.." Roy nampak sedikit sedih.
"Hm..mereka di mana sekarang?" kata Nanda.
"Mereka sudah pergi..jauh dan tenang..!" Roy menunduk dan menatap lirih lantai.
Nanda pun sedikit kaget dan langsung merasakan sedih yang begitu dalam.
"Aa..aku minta maaf atas apa yang aku katakan padamu..aku..!" Nanda belum selesai bicara.
"Kau tak perlu minta maaf lagi..! Karena kau tak salah sama sekali.." jelas Roy.
"Hm..baiklah Roy..! Oh ya, apakah kau sudah bekerja?" kata Nanda.
"Hm..aku bekerja di sebuah panti asuhan dan aku kadang membantu beberapa orang yang sedang kesusahan dan sedikit, ya begitulah..kau takkan mengerti maksudku..! Tapi lama kelamaan juga kau akan paham..haha.." Roy tertawa kecil. Nanda perlahan tersenyum dan menatap Roy.
"Hm Roy, apakah aku bisa..menginap disini untuk beberapa hari atau beberapa.." kata Nanda.
"Baiklah..aku punya kamar satu di ruangan itu dan aku punya beberapa pakaian milik Ibuku! Baiklah ayo taruh kopermu di sana, ayo aku bantu..!" ucap Roy.
"Baiklah..terimakasih.." kata Nanda.
Tak lama kemudian mereka pun selesai berbenah dan Nanda pun tampak tertidur di sofa kecil di ruang tamu Roy. Roy pun berjalan menuju sofa pun langsung menatap Nanda dan menghampirinya.
"Hm..kasihan sekali dia..! Aku sangat merasakan apa yang ia rasakan sekarang, begitu banyak siksaan dari ia di tinggal oleh sanak keluarganya!" bisik Roy sambil membangunkan Nanda.
Roy pun menggoyangkan tubuh Nanda.
"Uhm..! Sudahlah..jangan ganggu aku..! Aku lelah!" Nanda bergumam.
Roy sedikit tertawa melihat Nanda.
"Ayo..bangun Nona!" kata Roy.
"Hm..ya ya..! Aku tidur di kamar..!" kata Nanda bangun dan berjalan menuju kamarnya.
Lalu merekapun beristirahat. Keesokan harinya, Nanda terbangun dari tidurnya dan seketika terkejut melihat Roy tengah tidur di sampingnya dengan sedikit menggigil.
"Aam..!" kata Nanda langsung menutup mulutnya dan keheranan melihat Roy.
Nanda pun perlahan terdiam dan mencoba untuk tenang.
"Kok dia bisa tidur bersama ku? Apakah dia? Dia?!" Nanda mulai berpikiran negatif.
Nanda pun menggoyang-goyangkan tubuh Roy dan Roy pun berbalik badan. Roy pun sedikit risih dan sikap nya seperti orang mengigau.
"Kau jangan ganggu dia..! Dia orang baik..huahm..!" Roy mengigau.
Nanda sedikit kaget dan menggoyangkan tubuh Roy.
"Bangun Roy..! Bangun!" Nanda sedikit kesal karena Roy tak kunjung bangun.
Nanda menghela nafasnya dan sedikit kesal.
"Hei..! Bangun..ada yang mau aku tanyakan padamu..hei..! Bangun.."! jerit Nanda.
"Hm..ya ya...! Aku bangun.." Roy nampak kelelahan dan terbangun dari tidurnya.
Roy pun membuka matanya satu dan melihat Nanda.
"Hei! Aku mau tanya padamu, memang kau baik tapi mengapa kau tidur padaku? Kau ada maksud ya?!" Nanda sedikit kesal.
"Hm..kalau aku menjelaskan hal ini padamu..kau takkan mengerti! Aku cuci muka dulu..!" kata Roy beranjak ke kamar mandi.
Nanda terdiam menatap Roy.
"Hm..hari ini kan aku masih bekerja di tempat itu! Apakah aku harus berhenti ya?" bisik Nanda.
"Sebaiknya jangan kau berhenti karena masih banyak yang membutuhkan bantuan tenaga mu..! Kau jangan terlalu memikirkan dia..kau hanya perlu cuek dan jangan pernah mau di goda..!" ucap Roy tiba-tiba sambil mengelap wajahnya.
Nanda sedikit kaget dan menatap Roy.
"Hm..kau gampang mengatakan hal itu..! Aku yang menjalaninya..bagaimana? Rasanya seperti susah sekali..! Menjauh dari Kuzuma itu..seperti ikan kecil yang di kejar ikan piranha raksasa..!" Nanda kesal dan meremas selimut di atas tempat tidur.
Roy pun sedikit tertawa dan duduk di samping Nanda.
"Hm..kau jangan berpikir negatif dulu sebelum melakukannya..! Yakinkan bahwa dirimu bisa..dan pasti bisa..!" ucap Roy.
"Hm..ya ya..! Aku coba!" kata Nanda beranjak pergi ke kamar mandi dan siap-siap berangkat kerja.
Roy tersenyum menatap Nanda. Lalu merekapun tengah menyiapkan sarapan.
"Nah..ini masakanku, silahkan di coba.." kata Roy duduk di hadapan Nanda.
Nanda pun mencicipi masakan Roy dan seketika Nanda menatap Roy.
"Bagaimana?" tanya Roy.
"Enak..hm..enak!" bisik Nanda.
Roy sedikit tersenyum dan mencicipi masakannya sendiri.
"Oh ya..semangat ya kerjanya.." kata Roy.
"Hm..baiklah..aku coba.." kata Nanda dengan wajah datar yang membuat
Roy sedikit tertawa dan berdesis.Lalu merekapun berangkat kerja bersama.
"Ya sudah..kita berpisah dulu..mungkin nanti aku akan menjemputmu.." kata Roy.
"Hm..baiklah.." kata Nanda.
Lalu merekapun berpisah dan bekerja sesuai bidang mereka. Hari pun semakin siang dan Nanda tengah duduk seorang diri sambil merenungkan sesuatu.
"Hm..apakah maksud Roy tidur bersama ku? Jangan ganggu dia..dia orang baik..hm..aneh..tapi ya sudah aku tau dia itu siapa.." kata Nanda bicara sendiri.
"Hei sayang..kau sudah makan ya?" kata Kuzuma datang dan Nanda pun seketika kesal.
"Kau lagi!" bisik Nanda kesal dan wajahnya cemberut.
"Hm..kau tau..aku mencarimu kemana-mana kemarin..aku ingin mengajakmu berkencan.." kata Kuzuma.
"Hentikan perkataan mu yang buruk itu..aku takkan pernah menjadi tunangan mu atau siapapun itu..aku selalu bersikap kasar dan kurang ajar padamu karena sikapmu padaku yang sangat berlebihan.." Nanda nampak kesal.
"Hm..permisi..apakah anda adalah Nona Nanda?" kata seorang karyawan bagian membersihkan kebun.
"Aa..ya..ada apa?" kata Nanda bangkit dari kursinya.
Kuzuma terdiam menatap mereka.
"Hm..ini, saya menerima kiriman dari seorang pria dengan mata sipit..! Ia menitipkan ini untukmu sebagai makan siang mu..!" jelas karyawan itu.
Nanda pun menerimanya dan seketika ingat sesuatu.
"Roy!" bisik Nanda.
"Baiklah Nona! Saya pamit dulu..! Saya masih banyak kerjaan.." kata karyawan itu.
"Baiklah, terimakasih!" jawab Nanda.
"Apa itu?! Aku mau lihat..!" Kuzuma memaksanya.
"Hei, aku jangan macam-macam dengan ku..sudah ya..! Jangan ganggu aku..! Aku orang baik tak ingin mencari masalah denganmu.." Nanda beranjak pergi dan meninggalkan Kuzuma.
Kuzuma tampak kesal.Nanda pun menikmati makan siangnya seorang diri di kantor. Tanpa sengaja Nanda menemukan sesuatu di dalam bungkusan makanan itu. Nandapun mengambil sebuah lembaran kertas itu dan membacanya.
"Semangat..! Tebarkan hal positif.." Nanda membaca isi surat itu.
Nanda pun menaruh di dalam tasnya dan tersenyum.
"Roy!" bisik Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.