Lalu merekapun berbincang-bincang dan saling curhat bersama. Tak lama kemudian, merekapun melanjutkan pekerjaan mereka hingga selesai. Tepat pukul 16:00 sore merekapun pulang dan seperti biasa Nanda mengunjungi panti asuhan dimana Roy bekerja.
Di sana Roy dan Nanda pun menghibur dan membuat anak-anak tersebut tertawa terjungkal-jungkal. Saat seperti itulah Roy selalu menatap Nanda dan begitu juga dengan Nanda. Hingga tanpa mereka sadari, tumbuhlah sebuah perasaan di hati Nanda yang paling dalam.
Nanda berusaha menyembunyikan hal itu serapat-rapatnya pada Roy dan memberikan perhatiannya yang lebih pada Roy. Hingga malam pun tiba dan mereka tengah beristirahat. Ia tengah menyelesaikan pekerjaannya sendiri di kamar. Tak lama kemudian, Nanda menyelesaikan pekerjaannya dan langsung menghampiri Roy. Ia hendak mengagetkan Roy yang tengah menulis sesuatu.
"Hayo..! Sedang apa itu?" Nanda tiba-tiba duduk di samping Roy.
Roy kaget bukan main. Dengan cepat Roy menyembunyikan kertas itu dan menatap Nanda dengan tegang.
"Kau sedang apa hayo..! Katakan padaku.." kata Nanda.
"Aa..aku tak..aku tidak melakukan apa-apa kok..! Aku hanya menulis lagu.." Roy bergumam.
"Ah..! Kau bohong..! Kalau kau menciptakan lagu maka perlihatkanlah padaku..!" ucap Nanda dengan tingkahnya yang centil.
"Aa..! Aku..aku harus ke kamar sebentar..ada sesuatu yang harus aku selesaikan..hm..masalah panti..sampai jumpa.." Roy beranjak pergi dan masuk kedalam kamarnya.
Ia tertawa melihat tingkah Roy. Akhirnya merekapun beristirahat. Keesokan harinya Nanda berangkat kerja bersama Roy. Mereka bersenda gurau dan sesekali kejar-kejaran di jalanan Tokyo yang sedikit sibuk di pagi hari.
"Sampai jumpa..! Semangat ya kerjanya.." kata Roy senang.
"Ya..kau juga ya Roy.." Nanda tampak senang.
Lalu Roy pergi meninggalkan Nanda dan Nanda pun menatap Roy pergi menjauh.
"Kalau kau tau Roy..aku menyukaimu..! Aku menyayangimu dan..kau penyemangat ku!" bisik Nanda.
"Kena kau! Hahaha..! Kau mau lari kemana lagi huh?! Kau kira kami tak tau?" Ibu dan kakak tiri Nanda tiba-tiba menahan tubuh Nanda.
"Aa..apa yang kalian lakukan..!" Nanda berusaha melarikan diri dari mereka.
"Hn..kau kira aku takkan diam sayang? Ayo..bawa dia.." Kuzuma tiba-tiba datang.
Merekapun membawa Nanda menuju sebuah ruangan kosong yang ada di atas gedung. Nanda pun di sandera dan di ikat seluruh tubuhnya.
"Hn..kau tak pulang selama berminggu-minggu hanya karena kau takut dengan ancaman kami?" ucap kakak tiri Nanda.
"Aku mohon kalian lepaskan aku..!" kata Nanda.
"Hn..kau takkan bisa Nanda..! Kau akan kami jual pada Kuzuma.." kata Ibu tiri Nanda.
"Apa yang kalian mau? Uang? Kalian semua tak bermoral! Kalian akan mendapatkan balasannya dengan apa yang kalian lakukan padaku..!" Nanda kesal dan seketika Ibu tiri Nanda menampar Nanda.
"Hn..gara-gara orang itu..! Kau berubah ya kan?" kata kakak tiri Nanda.
"Hn..berapa kali aku harus katakan padamu sayang? Aku mencintaimu..! Mengapa kau selalu bersamanya?" Kuzuma datang.
"Kalian semua tak punya otak..! Kalian gila..! Aku takkan mau pulang dan bertunangan dengan orang sialan itu.." Nanda nampak kesal.
Lalu dengan keras Kuzuma menampar Nanda dan seketika Nanda tak sadarkan diri. Tak lama kemudian, Nandapun membuka matanya dan sadar.
"Aku dimana?" bisik Nanda.
Nanda melihat kesegala arah dan melihat seisi ruangan tampak kosong.
"Nanda..apakah kau tak apa?" Roy tiba-tiba menghampiri Nanda.
"Aku dimana Roy?" Nanda tampak lemas.
Dan dari balik pintu ruangan itu, Aoi menatap mereka berdua dan sedikit murung.
"Ayo..nanti saja aku jelaskan padamu..disini tak aman..! Ayo kita pulang.." kata Roy menggendong Nanda di punggungnya.
Lalu merekapun pulang dan Roy membawakan segelas air untuk Nanda.
"Kau tak apa?" kata Roy.
"Ya..aku baik Roy..terimakasih..!" kata Nanda.
Lalu Roy mengompres kain dan menempelkannya di pipi Nanda. Nanda kaget dan sedikit menghindar.
"Sakit?" tanya Roy lembut.
"Aa..aku baik kok..!" Nanda nampak malu.
"Mukamu lebam..hm..mereka kenapa jahat sekali padamu..apa salahmu coba? Mereka akan mendapatkan karma buruk nantinya..hm.." Roy mengompres pipi Nanda.
Nanda malu bukan main dan merasa melayang.
"Terimakasih banyak Roy, kau baik..!" Nanda tersenyum.
"Hm..kau juga Nan..! Oh ya..firasatku buruk saat bekerja tadi..hm..ada yang aneh dan memang benar..! Kau dalam bahaya dengan cepat aku berlari dan bertemu dengan Aoi..! Lalu ia menunjukkan dimana kau berada dan syukurlah..kau tak apa..!" kata Roy.
"Hm..lalu mereka bagaimana?" kata Nanda.
"Hm, Ibu dan Nona itu masih di urus di kantor polisi..! Sementara pria itu bisa bebas karena dia memberikan polisi itu beberapa uang..hm..tidak adil..!" jelas Roy.
"Habislah aku..!" kata Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.