"Oh ya..bagaimana? pekerjaanmu sudah siap semua?" kata Roy.
"Hm..ya..kalau kau?" tanya Nanda.
"Sudah dong..! Hehehe, oh ya..maaf ya..atas gangguan boneka ku setiap malam belakangan ini.." gumam Roy.
"Ya..tak masalah..! Aku akan berusaha akrab dengan mereka.." kata Nanda.
Mereka berbincang dan bersenda gurau. Tak lama kemudian, mereka menikmati makan siang bersama dan melanjutkan pekerjaan masing-masing hingga sore hari. Lalu mereka semua pulang dan beristirahat.
Malam pun tiba dan seperti biasa Roy pergi entah kemana meninggalkan Nanda sendiri dirumah. Nanda termenung dan tanpa sengaja melihat kalender. Nanda mendekati kalender tersebut dan seketika ingat sesuatu.
"Oh ya ya..aku tau..! Besok hari apa, ya..aku akan memberikan hal yang membuat Roy bahagia besok..hihihi..! Mengapa aku lupa ya, pokoknya aku akan memberikan kejutan baginya seperti apa yang ia berikan padaku walau sedikit menyebalkan..hihihi..! Aku sayang kau Roy!" bisik Nanda memeluk kalender.
Lalu Nanda menghubungi toko kue dan membuat perjanjian dengan sang penjual. Dan akhirnya Nanda selesai berbicara di telpon dan tersenyum sendiri.
"Hm..aku harap kau suka dengan kejutan ku dan ya, aku sayang kau intinya Roy..hihihi..! Semoga berhasil dan takkan mengecewakan..!" Nanda langsung beranjak tidur.
"Hm..mulai saat ini dan besok aku akan cuek pertama pada Roy..! Lalu malamnya..aku akan menyuruh Roy tunggu di sekitaran karnaval dengan begitu aku akan memberikan kuenya..hihihi..!" kata Nanda.
Lalu Nanda tertidur pulas dan Roy datang. Roy terdiam menatap Nanda dan tersenyum. Keesokan harinya, Nanda dan Roy tak ada berbicara sedikitpun. Ini adalah bagian dari rencana Nanda untuk memberikan kejutan pada Roy.Roy tampak sungkan dan bingung dengan perubahan sikap Nanda yang tiba-tiba cuek dan dingin.
"Hm..Nan..kau..kenapa?" tanya Roy pelan.
"Sudahlah..ayo berangkat..! Kau bilang kita harus berangkat cepat.." Nanda nampak cuek dan beranjak pergi.
Roy terdiam menatap Nanda dan keheranan.Dibalik sikap Nanda yang tengah ber-acting, Nanda menyimpan tawa. Nanda selalu cuek sepanjang hari dengan Roy hingga pulang kerja. Hingga malam tiba, Nanda keluar dan tak berbicara dengan Roy sedikitpun.
Roy hanya terdiam dan akhirnya mengejar Nanda keluar. Nanda pergi menuju toko kue dan membelikan beberapa hadiah karena hari ini adalah hari ulang tahun Roy. Roy terus mengejar Nanda dan kehilangan jejak.
"Kemana Nanda?" tanya Roy.
Roy berusaha menerawang dan tiba-tiba bertemu dengan Aoi sehingga penerawangannya terhenti.
"Aoi..mengapa ia ada di sini lagi dan lagi? Aku harap aku berhenti bertemu dengannya!" bisik Roy.
Aoi mendekati Roy dan mengajaknya berbicara.
"Roy..aku mau kau menjadi apa yang aku mau..! Kau tau..selama ini aku menyimpan rasa padamu..!" kata Aoi memaksa.
"Aoi, cukup..! Berapa kali kita ketemu dimalam hari hanya itu bahasan kita? Cukup..! Kita hanya teman..dan aku jujur tak menyukaimu..aku mau menjaga perasaan Nanda temanku dan ya..memang dulu aku akui..aku menyukaimu dan.." kata Roy terhenti.
"Roy...!" Nanda tiba-tiba berdiri menatap mereka.
Air mata Nanda langsung meluncur dan tak percaya dengan perkataan Roy. Nanda terpaku dan menggelengkan kepalanya.
"Nanda!" bisik Roy kaget dan langsung mendekati Nanda.
Aoi hanya terdiam dan tampak kesal dengan hadirnya Nanda. Nanda terus menggelengkan kepalanya dan menunduk. Air matanya terus menetes dan Roy memegang pundak Nanda.
"Nanda..mengapa kau ada disini?" Roy nampak khawatir.
"Oh ya..ya..! Aku disini..ha..hanya menghancurkan suasana kalian selama ini..! Setiap malam kalian bertemu di belakangku dan ya..maaf telah mengacaukan malam kalian.." Nanda menangis dan tersenyum pedih.
Lalu Nanda menyerahkan kue dan beberapa hadiah pada Roy dan langsung pergi.
"Nanda!! Nan!!!" Roy nampak panik.
Lalu Roy menaruh semua bawaannya dan menatap kesal pada Aoi. Aoi hanya terdiam dan menatap Roy.
"Nanda! Nanda! Tunggu!" jerit Roy mengejarnya.
Nanda berlari menjauh dan tanpa sengaja bertemu dengan Kuzuma. Nanda terhenti dan menatap Kuzuma. Kuzuma mendekati Nanda.Nanda menunduk dan pasrah. Nanda hanya bisa menangis dan Kuzuma mendekati Nanda. Perlahan, Kuzuma memeluk Nanda dengan erat dan Nanda menangis sedih. Roy pun terhenti mengejar Nanda dan melihat Nanda dalam pelukan Kuzuma.
"Ssstt..! Sudah, jangan menangis..aku mengerti perasaanmu.." Kuzuma memeluk Nanda dan membelai lembut rambut Nanda.
Roy terdiam dan hatinya terasa teriris.
"Nanda!" bisik Roy murung.
"Tak ada yang mengerti perasaanku, hiks..hiks! Mereka semua jahat..! Orang yang selama ini aku percaya ternyata pengkhianat!" Nanda menangis sekeras-kerasnya dan merasa tak tahan dengan kepedihan hatinya.
"Sudah-sudah..! Aku mengerti..kau jangan menangis lagi.." Kuzuma melepaskan pelukannya dan membelai pipi Nanda.
Nanda menangis menatap Kuzuma dan Kuzuma tersenyum lega.
"Nanda.." kata Roy.
Nanda dan Kuzuma menoleh dan Kuzuma tampak tak suka dengan Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.