Roy, Yuki dan Loly kaget bukan main menatap mereka. Aoi pun ketakutan dan berusaha mengelak.
"Aku tak ada maksud apa-apa Nanda..! Mengapa kau marah padaku..? Apakah yang aku lakukan padamu?" kata Aoi.
"Oh..! Sekarang kau malah balik bertanya ya..! Dasar tukang bohong..! Kau mungkin bisa menjelaskan ini?!" Nanda mengeluarkan anting-anting itu.
Aoi kaget bukan main. Roy pun seketika ingat sesuatu.
"Ya..itu benar..." bisik Roy tersenyum dalam hati melihat keberanian Nanda.
"Sekarang kau jelaskan apa maksud anting-anting iluminati sialan yang kau anut sekarang?! Kau jual jiwamu untuk menakut-nakuti aku? Dan kau memberikan persembahan pada orang-orang berjubah itu darah segar?! Itukah maksudmu selama ini?! Kalau kau benci diriku, seharusnya kau hancurkan saja diriku..bukan menyangkut paut kan orang lain..! Mereka semua tak berdosa malah menjadi korban brutal sialanmu itu..!!" jelas Nanda.
Aoi tak bisa berkutik lagi dan semua orang kini mengelilingi mereka.
"Jawab pertanyaanku sekarang!!! Kau mengerti bahasa manusia?!!" Nanda bertindak kasar dan mendorong tubuh Aoi.
"Baiklah, ya..! Aku memang melakukan hal itu karena aku..aku cemburu padamu Nanda..! Aku suka sama Roy selama ini..tapi mengapa kau selalu bersama dia..??" Aoi menangis. Nanda menunduk dan Roy sedikit maju.
"Karena aku menyukai Nanda..! Lebih dari dirimu..! Aku memang pernah menyukaimu tapi maaf, aku tau sifat kau yang tak yakin adanya Tuhan..!" jawab Roy.
Nanda kaget dan menatap Roy. Air mata Nanda menetes dan Nanda pun menunjukkan wajah yang penuh kecewa. Aoi pun akhirnya berlari jauh dan mereka semua menatap Aoi.
"Nanda..aku..!" Roy beranjak maju kehadapan Nanda.
Nanda langsung membanting anting-anting itu. Nanda langsung pergi sambil mengusap air matanya. Akhirnya mereka bubar dan Roy terdiam menatap Nanda pergi. Roy tampak kasihan pada Nanda dan berusaha mendekati Nanda walau Nanda selalu menghindar darinya.
Beberapa bulan kemudian telah berlalu dan kini Nanda tengah terdiam menatap keatas langit dari dalam kantornya sendiri. Setiap harinya Nanda melewati hari demi hari seorang diri dan diam tanpa bicara jika tidak di perlukan.
Nanda terkadang merasakan kasihan dan benci pada Roy yang selalu datang kerumahnya setiap malam. Roy pun selalu membujuk Nanda untuk kembali padanya dan melewati hari-harinya bersama seperti dulu lagi.Hingga suatu ketika,setelah mereka semua selesai membereskan barang bawaannya.
"Nanda.." kata Kuzuma.
Nanda menoleh dan terdiam menatap Kuzuma. Angin sore pun menghembus tubuh mereka.Kuzuma tersenyum dan mendekati Nanda.
"Kenapa?" tanya Nanda polos.
"Aku minta maaf ya...selama ini aku membuatmu dan memaksamu menjadi kekasihku..! Aku jujur sangat menyayangimu.." kata Kuzuma polos.
"Aku sudah melupakannya..aku hanya menunggu Ibu dan kakak tiri ku bebas dari penjara..!" ucap Nanda.
"Terimakasih.." kata Kuzuma polos.
"Nanda menunduk dan Kuzuma memeluk Nanda secara perlahan.
Nanda kaget dan terdiam dalam pelukannya Kuzuma. Roy yang ada di seberang jalan tampak merasa terpukul melihat kejadian itu dan hanya bisa menunduk sedih. Keesokan harinya, Nanda terbangun dan mendapatkan sebuah berita di televisinya.
"Hm..hari ini salju turun?" Nanda beranjak menuju pintunya dan langsung melihat kearah luar rumah.
Dan memang benar, salju turun secara perlahan memenuhi langit pagi.
"Hm..aku harus belanja beberapa makanan dan minuman..agar aku tak keluar dai rumah..!" kata Nanda.
Nanda pun beranjak memakai syal dan baju hangatnya. Nanda pergi berjalan keluar dan menuju supermarket. Setelah itu Nanda berjalan kaki menuju rumahnya dan tanpa sengaja menoleh kearah samping jalan.
Tanpak sesosok yang sangat ia kenal tengah memberikan beberapa nominal uang pada pengemis. Nanda terdiam dan orang itu tersenyum sambil berbicara pada sang pengemis. Nanda termenung dan memalingkan wajahnya.
"Apakah aku akan kembali padanya?" bisik hati Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA BERBEDA DUNIA 🌀THE END🌀
Fanfiction"Eh..tak usah repot-repot..aku..!" kata Nanda belum selesai bicara. "Makan saja..aku tau kau belum makan..kau sibuk memikirkan perkataan Ibu tirimu..!" kata pria itu duduk di sebelah Nanda dengan tatapannya yang sedikit misterius.