02. Jangan Berisik

1.4K 190 11
                                    

Tiba-tiba suasana kantin menjadi ramai, membuat kedua belas orang di meja itu menolehkan kepala mencari sumber keributan.

Di sisi lain ada Hyunjin dan Doyoung dari kelas dua belas IPA yang ribut tak jauh dari meja mereka, di tambah lagi dua teman mereka juga ikut memperkeruh suasana.

Haruto kembali melengguh membuat kedua belas lainnya menoleh kembali pada Haruto, sedetik kemudian Haruto menarik lengan Jeongwoo dan memeluknya.

"Astaga, sabar gue ...." ucap Jeongwoo pelan, pasrah saja.

Yang lain tertawa pelan memandangi wajah pasrah Jeongwoo, suasana kantin semakin ramai membuat Jihoon berdiri.

"Mau ke mana?" tanya Yoonbin sambil menatap Jihoon bingung,

"Meluruskan keributan." balas Jihoon ringan lalu berjalan menghampiri Hyunjin dan Doyoung yang masih adu mulut.

Kesebelas lainnya mengamati dari belakang. Jihoon berhenti di hadapan keduanya.

"Heh!" tegur Jihoon memasang ekspresi galak, keduanya masih berdebat menghiraukan kehadirannya, tapi kedua teman lainnya yang tadi ikut rusuh sudah terdiam menyadari kehadiran Jihoon.

"Kalah mah kalah aja gak usah sampe bales dendam juga kali, ini udah di luar lapangan bro."

"Heh, udah berapa kali gue bilang. Gue nggak sengaja. Nggak se-nga-ja. Ngerti gak sih lo?"

"Pft, nggak sengaja!? Jelas-jelas lo nabrak gue tadi, gue jalan di depan mata lo ya. Gitu nggak sengaja?!"

"Ck, gue udah bilang gue nggak ngeliat lo!!!"

"Oh masa? Bukannya karena lo yang nggak terima kalah---"

"WOYYY!" keduanya menoleh menatap tajam Jihoon, Jihoon balas mendelik tajam membuat keduanya sedikit ciut.

"Apaan sih, Ji?" Doyoung menyahut dengan wajah sebalnya.

Jihoon memutar bola matanya, "Ribut di lapangan sana, jangan di kantin."

"Dih, ngatur? Emang lo yang punya kantin?" Hyunjin membalas.

"Kantinnya gue sewa hari ini, pergi sana! Lanjut ributnya di mana aja asal jangan di kantin, please."

"Dih, suka-suka gue."

"Suka-suka kita." Hyunjin mengoreksi ucapan Doyoung, Doyoung menatap Hyunjin julid.

"Kita? Siapa lo? emang kita kenal?"

"Heh, emang Doyoung di sekolah ini cuma lo doang? Pede banget gila."

Doyoung mendelik lalu menendang kaki Hyunjin membuat cowok itu memekik tertahan, Doyoung tertawa puas.

"Kok main fisik?!" Hyunjin menarik seragam Doyoung, Doyoung menghentikan tawa nya.

"Apa?! Mau nonjok?! Hayoo gue ladenin sini." Doyoung mendongakkan kepala menantang.

Jihoon menggeram tertahan lalu mendorong keduanya sampai jatuh tersungkur.

"HEH! gue masih bisa bilangin baik-baik ya, pergi dari kantin atau nama kalian gue coret dari daftar absensi kelas!!!"

Keduanya melotot ke Jihoon, langsung berdiri hendak protes.

"Dih mentang mentang sekertaris main coret-coret nama aja, nggak asik ah."

"Ada hak lo?"

"Oh nantangin?" Jihoon maju dengan kepala sengaja didongakkan, keduanya langsung mundur.

"Lama banget sih, Haruto-nya udah gasrak-gusruk dari tadi." Hyunsuk menahan bahu Jihoon membuatnya menoleh sekilas.

"Ck, bocahnya susah dibilangin." ucap Jihoon sambil menunjuk kedua teman kelasnya itu.

"Lah, emang Haruto-nya kenapa?" tanya Doyoung bingung.

"Itu siapa yang pingsan?" Hyunjin menatap lurus ke belakang Hyunsuk, semuanya menoleh.

"Loh, Yoshi. Haruto mau dibawa ke mana?" Jihoon mengeryit saat melihat Yoshi mendekat sembari menggendong Haruto yang masih tertidur di punggungnya, kesembilan lainnya mengikuti.

"YANG PINGSAN HARUTO?!" Doyoung dan Hyunjin membulatkan mata kaget.

Haruto menggerakan kepalanya mencari posisi nyaman walau sedikit terganggu dengan keberisikan di sekitar.

Hyunsuk menatap dua orang di depannya tajam, "Sampai Haruto kebangun, kalian gue keluarin dari OSIS." ancam Hyunsuk sadis.

Keduanya langsung terdiam kaku, bahkan kedua temannya yang lain ikut terdiam tak berani bergerak banyak.

Yoshi terkekeh pelan, "Ke UKS, kalau di kantin gini kasian Haruto keberisikan, bahu Jeongwoo juga pasti pegel."

Jihoon beroh ria lalu menoleh, "Minggir, jangan ngalangin jalan." ucap Jihoon. Doyoung dan Hyunjin langsung jalan ke pinggir.

"Jalan luas yaw,"

Yoshi menghela nafas lalu berjalan lebih dulu setelah pamit, yang lainnya mengikuti meninggalkan Jihoon dan Hyunsuk di kantin.

"Kak duluan ya," Pamit Jeongwoo sambil menepuk-nepuk bahu Jihoon dan Hyunsuk.

"Anak-anak pada mau ke kelas, bareng nggak?" Yoonbin menawari.

"Ohh, bareng deh." Jihoon menjawab, Hyunsuk mengangguki. Sebelum pergi Jihoon menatap Doyoung dan Hyunjin.

"Duluan ya," pamit Jihoon, keduanya mengangguk, tak lama mereka bertiga pergi meninggalkan kantin.

Keduanya menatap punggung Jihoon kompak mencibirkan cowok itu, secara tak sadar jadi berbagi kejulitan bersama.

Yoonbin berjalan berdampingan dengan Jihoon dan Hyunsuk, memblokir jalan. Ia menatap Haruto yang ada di gendongan belakang Yoshi di depan sana terpisah dua meter dari posisinya sekarang.

Melihat perlakuan kesebelas member terhadap Haruto membuat Yoonbin mengambil satu kesimpulan, namun ia masih ragu. Tapi setidaknya ... ia mulai mengerti pertemanan kedua belas teman barunya.

Mereka ....

Berputar pada Haruto.

──═━┈━═──
05.02.21

CIRCLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang