Keesokan harinya Haruto nggak masuk sekolah. Yoshi juga nggak masuk.
Dan Yoonbin merasa aneh.
Apa ... kondisinya emang separah itu?
Teman-temannya yang lain juga bersikap aneh, menurutnya. Di mulai saat tadi pagi. Jihoon, Junkyu, dan Junghwan telat datang ke sekolah dan berakhir dihukum.
Padahal sebelum-sebelumnya, mereka paling lambat datang dua atau satu menit sebelum bel masuk. Tapi hari ini mereka benar-benar telat, empat puluh lima menit sesudah bel masuk.
Lalu saat semua berkumpul saat jam istirahat di kantin, tidak ada yang membahas tentang Haruto ataupun ketidak hadiran Yoshi.
Semua bersikap seperti biasa saja, namun sesekali salah satu dari kesepuluh lainnya akan kelepasan bertanya walau akhirnya meminta maaf sendiri, dan topik pembicaraan dialihkan dengan cepat.
Semua terasa aneh, seperti ... mereka tak ingin Yoonbin tahu?
Yoonbin menghela nafas berat, ia mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, lalu menyandarkan kepalanya ke dinding di belakang, menatap langit-langit ruang musik.
Sekarang sedang jam bebas, Yoonbin memutuskan untuk memisahkan diri dari yang lain agar dirinya bisa lebih fokus merenung.
Suara langkah kaki terdengar mendekat, Yoonbin melirik, lalu bangkit berdiri dan bersembunyi di lemari besi tempat biasa menaruh payung.
Yoonbin tak mengerti kenapa ia bersembunyi, ia hanya menuruti kata hatinya saja.
Suara pintu dibuka memasuki indra pendengar Yoonbin, diiringi langkah kaki yang terdengar lebih dari satu orang.
"Nanti pulang sekolah jadi? Lo yakin kita nggak ngasih tau Kak Yoonbin?"
Yoonbin mengeryit mengenali siapa yang berbicara. Yoon Jaehyuk.
Beberapa detik kemudian suara pintu ditutup terdengar. Seseorang yang lain menyahuti ucapan Jaehyuk.
"Hm, Jihoon nggak kasih izin."
Yoonbin terdiam sejenak, ini suara Junkyu. Ia semakin menajamkan pendengarannya.
"Ck, gue nggak enak sama Kak Yoonbin. Kalau dia tau dia pasti tersinggung kan?"
"Yaa .. jangan kasih tau, lagian kalau Jihoon ngomong kaya gitu pasti ada alasannya kan?"
Yoonbin mengintip dari celah-celah kecil tempat udara masuk, ia bisa melihat Junkyu yang sedang membuka tas gitar sementara Jaehyuk yang bersandar di satu-satunya meja di ruangan ini.
Jaehyuk terdiam sejenak, lalu menghela nafas "Masalahnya Kak Yoonbin udah bagian dari kita, rasanya nggak adil banget kalau dia nggak diajak. Kak Jihoon bilang, kemarin dia ada di tempat kan waktu Haruto---"
"Jae, ini masalah Haruto. Masalah Haruto berarti privasi, nggak semua orang boleh tau. Lo pasti sadar kan dari Yoonbin pertama gabung sampe kemarin sikap Haruto nggak terbuka, dia terkesan acuh dan nggak terlalu peduli sama kehadiran Yoonbin."
"Waktu Haruto kasih permen ke Yoonbin di awal-awal dia gabung gue pikir Haruto langsung menerima, tapi makin ke sini ternyata enggak. Kehadiran Yoonbin masih asing di mata Ruto. Terus, waktu kemarin gue ikut main di rumah Yoshi .. sikap Haruto justru sedikit sinis ke Yoonbin, kaya ada sesuatu yang menghalangi mereka."
Junkyu menghela nafas, ia menaruh tas gitar di kursi terdekat lalu berbalik menghadap Jaehyuk dengan tangan kanan memegang gitar.
"Lo tau kenapa gue setuju dengan keputusan Jihoon? Itu karena gue ngerti dengan kita ngajak Yoonbin jenguk Haruto ... Yoonbin pasti bingung, dia pasti bertanya-tanya Haruto itu kenapa, kenapa dia sampai kaya gini, dan sebagainya. Terus kalau lo ditanyain kaya gitu, lo mau jawab apa? Mau jawab jujur ngasih tau masa lalu Haruto, apa aja yang udah dia alamin sampe bisa kaya kemarin, lo mau ngungkap masa lalu Haruto tanpa orangnya tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLE
FanfictionTentang mereka yang berputar di lingkaran Watanabe Haruto ... dengan pemuda itu sebagai pusatnya. Di kelilingi oleh 12 pemuda yang lain, Haruto benar-benar tidak boleh berhenti, bahkan ketika dia lelah dengan dunia. But, someday, dia melakukannya. ...