04. Dingin Kak

1.3K 152 3
                                    

Haruto memakai tudung hoodienya, lalu menarik kedua lengan hoodie oversizenya secara bergantian agar bisa menutupi kedua tangannya. kedua kakinya dinaikan ke sofa dengan posisi dilipat, lalu merenggut.

Kedinginan.

Hyunsuk yang menyadari gerak-gerik Haruto menoleh, tatapannya bertemu dengan manik Haruto.

"Dingin kak," ucap Haruto pelan, ia tersenyum meringis.

Hyunsuk menempelkan telapak tangannya di dahi Haruto, sedikit terkejut mendapati dahi Haruto yang hangat.

"Bin, tolong jagain Ruto sebentar. Gue mau cari selimut."

Yang di panggil menoleh, Yoonbin menatap Hyunsuk bingung. Hyunsuk bangkit berdiri.

"Badannya anget," ucap Hyunsuk lalu pergi setelah Yoonbin mengangguk. Yoonbin mendekatkan diri ke Haruto.

Yoonbin menatap sekitar, lalu mengambil asal jaket denim yang tergeletak di sofa tak jauh darinya dan menyelimuti Haruto.

"Jae, remot AC mana?!" Yoonbin sedikit berteriak sembari mencari remot AC di meja dan di sofa.

"HEH JAEHYUK REMOT ACNYA MANA DICARIIN YOONBIN TUH?!!" Jihoon yang kebetulan lewat dan mendengar teriakan Yoonbin ikut berteriak pada Jaehyuk. Ia membalikan tubuhnya menghadap dapur.

"DI SOFA KAKK!" Jaehyuk menjawab dari dapur, ia masih sibuk memasak ramyeon.

Yoonbin mendongak sekilas lalu mencari di sofa memeriksa setiap bantal yang ada.

"JAE SELIMUT LO MANAA?!" Hyunsuk berteriak sembari keluar dari kamar Jaehyuk.

"DI LEMARI! KAK HYUNSUK CARI AJAAA DI SEBELAH KIRIIII!"

"Apaan sih apaan?! Dari tadi teriak-teriak terus apaan?!?!" Junkyu datang dengan kesal, habis dari taman belakang.

"Liat remot AC nggak?" Yoonbin berhenti mencari, ia menatap Junkyu.

Junkyu menggedikan bahu, lalu menatap datar saat tak sengaja melirik meja kecil di samping Haruto.

"Itu di samping Haruto apaan, Kulkas!?" katanya dengan sebal lalu melangkah mendekat mengambil remot AC dan menyerahkannya pada Yoonbin.

"Ada apaan sih?" tanya Junkyu bingung, Yoonbin mengambil remot AC yang disodorkan lalu mengarahkan remotnya pada AC.

"Haruto---"

"Minggir-minggir!" Hyunsuk mendorong Junkyu pelan, ia duduk di sisi Haruto yang lain sembari menyelimuti tubuh Haruto.

Jihoon mendekat berdiri di samping Junkyu, Junkyu mencibir pelan walau beberapa detik berikutnya jadi menatap Hyunsuk bingung.

Yoonbin menaruh remotnya di meja setelah menaikan suhu AC.

"Masih dingin?" tanya Hyunsuk khawatir, ia mengusap dahi Haruto lalu menyenderkan kepala Haruto di bahunya.

Haruto menggeleng pelan, "Udah enggak, tapi pusing ...." balas Haruto. Ia memejamkan matanya.

Hyunsuk menghela nafas, "Makanya kalau tau hujan nggak usah nekat dateng, diem aja di rumah nanti gue jemput pake mobil."

"Hujannya turun pas udah mau deket kak, kalau neduh dulu tanggung." balas Haruto pelan.

Hyunsuk berdecak, "Yaa tapi lo jadi sakit gini, mending neduh sebentar biar nggak sakit."

"Sekarang masih hujan, kalau gue neduh sampai pagi juga gue nggak akan dateng ke sini. Hujannya awet."

"Sebentar, ada apa ini?" Junkyu menatap mereka semakin kebingung.

"Haruto sakit," ucap Hyunsuk menoleh pada Junkyu.

"HAH!?" Jihoon dan Junkyu kompak memekik terkejut.

Jihoon melengos, "Pasti karena kehujanan, lo juga nggak ganti baju kan tadi?"

Haruto membuka matanya yang terasa panas, "Gue cuma butuh tidur sebentar,"

Jihoon menghela nafas, "Yaudah lo ke kamar Jaehyuk, biar gue aja yang minta izin."

Haruto menggeleng semakin merapat ke Hyunsuk, Hyunsuk menghela nafas pelan lalu membenarkan letak selimut Haruto yang sedikit bergeser.

"Di sini dingin, lo istirahat di kamar Jaehyuk aja ya?"

Haruto menggeleng lalu memejamkan mata seolah tak ingin menanggapi apapun lagi, yang ada di ruangan itu menghela nafas.

"Yaudahlah, nggak pa-pa dia di sini yang penting ACnya dinaikin aja." ucap Hyunsuk.

"Terus elo?" Junkyu menaikan satu alisnya.

"Gue di sini juga, nemenin Haruto." ucap Hyunsuk serius.

"Ru, lo mau bersandar terus ke Kak Hyunsuk? Kasian Kak Hyunsuk-nya pegel."

"Jun!" Hyunsuk melotot kecil lalu menggeleng, "Gue nggak pa-pa."

Haruto berusaha menahan diri namun pada akhirnya ia berdecak sembari membuka matanya.

"Yaudah iya!" ucapnya tiba-tiba, lalu berdiri dan berjalan dengan sempoyongan hampir oleng jika saja Yoonbin tidak langsung berdiri dan menahannya.

Haruto merenggut dan menghempas tangan Yoonbin, "Gue bisa." Haruto menatap Yoonbin tajam.

Junkyu terkekeh kecil melihat Haruto yang ngambek, ia mengambil selimut yang jatuh di sofa lalu berjalan mendekat.

Junkyu memakaikan selimut ke tubuh Haruto dari belakang, "Nggak usah ngeyel. Bin, biar gue aja. Makasih ya,"

Junkyu merangkul Haruto lalu menyeretnya pergi, Haruto hanya mendengus tak lagi bicara.

Yoonbin lagi-lagi terdiam menatap punggung Haruto, di belakang Hyunsuk menyenderkan tubuhnya ke kepala sofa.

Jihoon mengambil tempat di sofa single yang berbatasan dengan meja kecil di samping sofa panjang tempat Hyunsuk duduk.

"Mudah-mudahan ngambeknya nggak berkepanjangan, jangan sampe kaya dulu lagi." ucap Hyunsuk memasang ekspresi masam.

Yoonbin menoleh lalu duduk di sofa yang sama dengan Hyunsuk, Jihoon tertawa kecil mengingat kejadian sepuluh bulan yang lalu.

"Kan ngambek gara-gara elo waktu itu." celetuk Jihoon, Hyunsuk menoleh.

"Diam!" ucap Hyunsuk, Jihoon semakin tertawa, Hyunsuk mendelik tajam membuat tawa Jihoon memelan lalu berhenti. Ia berdehem.

"Bin, sikap Haruto yang tadi ... gue harap lo nggak masukin ke hati ya? Dia emang sensitif kalau lagi sakit, gampang baper." Jihoon menatap Yoonbin.

Yoonbin tersenyum tipis, ia mengangguk kecil "Iyaa, gue juga santai kok."

──═━┈━═──

07.02.21

CIRCLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang