RAIHAN:SISI LAIN BIAN

530 57 6
                                    

"Suatu hubungan terjadi karena pikiran kita yang semakin dewasa, dan dengan hubungan itu kita dipaksa untuk dewasa dan kuat."

®®®®®®®®®®

"Sekarang ibu akan membahas tentang simple present tense, sebelum ibu jelaskan adakah yang tahu apa itu simple present tense?" tanya Bu Linda.

"Digunakan untuk menyatakan kegiatan yang diulang-ulang atau kebiasaan sehari-hari." jawab Gerald.

"Iya, lalu contohnya seperti apa?" tanya Bu Linda pada Gerald.

"I always go to school every day."

"Adakah yang lain? Gak ada?" tanya Bu Linda lagi.

"Gak ada Bu, anak-anak disini kan tahunya bahasa Indonesia, kita kan orang Indonesia bukan orang Inggris." timpal Bian.

"Kamu ini ya! Pantas aja nilai kamu selalu anjlok, ternyata prinsip kamu kayak gitu ya mana bisa, gak akan pernah Bian." perkataan Bu Linda membuat seisi kelas tertawa.

"Kita itu beragam suku, bahasa dan budaya Bu, kenapa harus memamahi Negara lain? Negara sendiri aja kayak diacuhkan, coba saya mau nanya sama ibu, apa ibu bisa bahasa Papua?" tantang Bian, itulah dia tak ada takutnya menantang siapapun.

"Ya mana ibu tahu, kan ibu orang Jawa, dan ibu juga tahu bahasa Inggris." ucap Bu Linda tak terima.

"Nah karena itu Bu, kenapa ibu harus kerja keras buat ngejelasin? Sekeras apapun Bu memperjuangkan jika bukan takdir ya udah." ucapan Bian memang ada benarnya, Bu Linda yang melihat tingkah Bian hanya geleng-geleng kepala.

"Kamu ini ya! Emang kalau suruh menyela ucapan orang paling pintar, ibu acungkan jempol buat kamu." Bu Linda mengangkat jempolnya pada Bian.

"Assalamualaikum wr.wb." salam seseorang menghentikan aktivitas kelas tersebut.

"Waalaikumsalam wr.wb, silahkan masuk." ucap Bu Linda pada murid baru itu.

Raihan yang sedaritadi sibuk dengan pikirannya kini mendongakkan kepalanya, dan semua yang telah ia bangun selama ini, benar-benar hancur sekarang saat ini juga!

"Perkenalkan nama kamu nak." pinta Bu Linda pada gadis itu.

"Perkenalkan nama aku, Arena Valerien, bisa dipanggil Rena, aku pindahan dari Perancis salam kenal." ucap gadis itu dengan senyuman manis, pandangannya tertuju pada Raihan ya masa lalunya yang sempat berakhir karena kepindahannya ke Eropa.

Deg.

Raihan hanya terdiam ia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya, setelah hidupnya tenang, damai dan tentram kenapa dia harus kembali?

Lama dia menata hatinya agar tidak teringat lagi pada dia, tapi kenapa dengan mudahnya dia masuk dalam kehidupannya lagi?

"Hai Rai, masih ingat kan?" sapa gadis itu pada Raihan.

"Hemm."

®®®®®®®®®®

"Kenapa sih tuh cewek harus balik lagi!" kesal Bryan, ia memang tak menyukai Rena gadis yang membuat sahabatnya sudah kehilangan jati dirinya.

"Hai, aku boleh gabung gak?" tanya Rena, gadis itu kemudian duduk disebelah Raihan.

"Emang kita ngizinin lo duduk bareng kita?" tanya Ernan tak santai.

"Setelah lo rusak kehidupan Raihan, lo buat dia depresi dengan sikap lo, dan disaat Raihan butuh lo, Lo dimana cewek bego!" sentak Ernan, untuk kali ini dia tidak dapat menahan emosinya lagi.

RAIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang