"Tuhan telah mengatur semua takdir setiap manusia bahkan sebelum mereka terlahir ke dunia, seburuk apapun takdir itu menurut kita, kalau Tuhan sudah memberikannya padamu maka itulah yang terbaik."
®®®®®®®®®®
Hari ini tepat hari bahagia bagi lara dimana ini adalah hari pernikahannya dengan Raihan, orang yang ia cintai.
Gadis itu masih tak percaya pada pernikahan ini, bagaimana tidak dia sama sekali tidak memiliki rencana apapun tentang menikah muda seperti sekarang.
"Saya terima nikah dan kawinnya Alara wirananta binti Fandi Pratama dengan maskawin tersebut dibayar tunai." ucap Raihan dengan lancar.
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sah!"
Lara gadis itu tak dapat membendung air matanya lagi, ia sangat terharu dan berharap pernikahan ini jalan yang terbaik bagi dirinya dan Raihan.
"Ayo nak lara, turun Raihan udah nunggu tuh." ucap venny bunda Raihan.
Raihan sangat gugup saat mengucapkan akad nikah barusan, namun ia mencoba untuk tenang, pandangannya tertuju pada seorang gadis yang menuju kearahnya, ya dia lara tampak gadis itu sangat berbeda dari biasanya, dan ia mengakui bahwa lara sangat cantik.
Saat sampai dihadapannya ia pun tak berkedip karena terlalu terpesona dengan kecantikan gadis itu, tapi karena bisikan dari sang bunda barulah ia sadar.
Lara gadis itu sangat gugup ditatap se intens itu oleh Raihan, bahkan sekujur tubuhnya seperti mati rasa.
Mereka kemudian memasangkan cincin saling bergantian, saat Raihan akan memasukkan cincin pada jari lara, Raihan angkat bicara.
"Lo cantik!" ucap Raihan.
Lara semakin menundukkan kepalanya rasanya badannya panas dingin sekarang, ia ingin pergi sekarang tolong bawa lara pergi darisini!
Boleh gak baper? Tolong bawa lara pergi! batin lara.
®®®®®®®®®®
Malam telah tiba, Raihan dan lara sepakat untuk tidak mengadakan resepsi, karena bagi mereka tidak perlu terlalu mewah dan besar-besaran.
Kini lara berada di kamar Raihan, menunggu cowok itu yang masih mandi sambil berbaring di kasur milik Raihan. Tiba-tiba matanya sangat berat perlahan ia memasuki alam mimpinya.
Raihan yang baru saja keluar dari kamar mandi menghampiri lara yang berbaring di kasurnya, rupanya tertidur pantas saja tidak ada suara ia ingin mencoba membangunkan gadis itu, tapi raut wajahnya menampakkan bahwa dia sangat lelah, namun jika tidak dibangunkan baju yang digunakan akan merepotkan gadis itu.
"Ra, bangun dulu." ucap Raihan sambil menepuk pipi lara.
"Ra! Udah malam, hei bangun ganti baju dulu." ucap Raihan sekali lagi.
"Eh, Rai udah mandi?" tanya gadis itu seraya bangkit dari tidurnya.
"Hmm."
Gadis itu pun berjalan menuju kamar mandi, mengganti pakaiannya dengan baju tidur dan membasuh mukanya karena ini sudah malam jadi dia mengurungkan niatnya untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIHAN [SELESAI]
Ficção Adolescente[jangan lupa di follow] Raihan Argantara merupakan ketua dari Genk Gempur, pesonanya membuat siapapun menekuk lutut karena parasnya yang nyaris sempurna. Tentang perjodohan tak terduga yang membuat keduanya harus melengkapi satu sama lain, dan mener...