RAIHAN:TANPA JUDUL

489 47 12
                                    

"Tidak ada seseorang yang benar-benar lupa akan rasa, ia hanya sudah menemukan sesuatu yang bisa membuatnya lebih bahagia."

®®®®®®®®®®

Raihan menatap rumah gadis itu, tampak bahwa gadis itu bersama Bian sahabatnya sendiri, ada hubungan apa sebenarnya mereka?

"Kenapa gue jadi peduli gini." gumam cowok tersebut.

"Mendingan gue berangkat."

Raihan melajukan motornya melewati rumah gadis itu, tanpa memperdulikan gadis itu yang menatapnya Raihan langsung melesatkan motornya.

"Udah biarin Ra, jangan dipikirkan nanti malah tambah sakit." nasihat Bian.

Lara menoleh pada cowok itu, ini yang dia suka dari Bian baik hati, teman yang setia dan bisa dewasa, kalau orang lain melihat Bian, orangnya kekanak-kanakan, manja dan gak bisa dewasa.

"Lara kok gak berangkat sama Raihan?" tanya Tania menghampiri anak gadisnya itu.

Belum sempat lara menjawab, Bian telah memotongnya terlebih dahulu. "Raihan yang suruh saya tan buat jemput lara, soalnya Raihan ada urusan penting disekolah lain." jawab Bian.

"Oh gitu, nama kamu siapa?" tanya Tania pada Bian.

"Nama saya Bian tan, kalau begitu saya permisi dulu ya tan." pamitnya.

"Iya, hati-hati."

Sesampainya di sekolah lara gadis itu turun dari boncengan Bian dan semua tatapan tertuju padanya.

"Udah ayok, jangan lihatin mereka biarin aja." kemudian Bian menarik gadis itu untuk berjalan sejajar dengannya.

Lara gadis itu tak sengaja melihat Raihan dengan Rena di koridor kelas dua belas, mereka tampak berjalan beriringan entah mengapa hatinya nyeri melihat pemandangan itu, apakah Raihan masih mencintai Rena?

Sepanjang koridor Lara tak berbicara dia lebih memilih diam, bahkan saat sampai di kelasnya pun dia menulikan pendengarannya terhadap cibiran teman-temannya yang selalu mengatainya.

"Sekarang ibu akan membahas tentang pemerintahan Belanda dan Jepang waktu itu." ucap Bu Dewi.

"Belanda datang ke Indonesia karena pada masa itu di Eropa tanaman tidak dapat tumbuh subur, mereka berlayar mencari tempat yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan tanah yang subur." jelas Bu Dewi.

"Mereka berhasil menemukan Indonesia, awalnya mereka hanya ingin berdagang, namun lama-kelamaan mereka semakin semena-mena terhadap rakyat Indonesia, hingga pada akhirnya kekuasaan perdagangan saat itu jatuh ke tangan mereka, dan setelah berhasil menguasai perdagangan di Indonesia niat lain Belanda mulai muncul yaitu adanya niatan untuk menduduki Indonesia dan mengambil alih wilayah Indonesia, bahkan setelah menguasai perdagangan di Indonesia Belanda membuat sebuah perusahaan yang bernama VOC yaitu persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia."

"Lara! Kamu dengarkan ibu gak?" tegur Bu Dewi setelah melihat gadis itu yang sejak tadi menunduk.

Bu Dewi pun menghampiri gadis itu dan mencoba untuk membangunkannya tapi nihil gadis itu tak bangun-bangun, Bu Dewi akhirnya mengangkat kepalanya dan tampaklah wajah pucat yang begitu ketara.

RAIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang