RAIHAN:HAMPA

483 46 2
                                    

"Mencintaimu itu adalah perkara mudah, tapi membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu dan membuatmu percaya terhadap hal tersebut lah yang susah." 

®®®®®®®®®®

Sejak kejadian hari itu, ia tak melihat keberadaan gadis itu, kemana perginya? Entah mengapa terasa hampa, bahkan dirinya seperti tak memiliki semangat hidup.

Raihan menatap meja kantin dengan tatapan kosongnya, semuanya terasa membosankan tidak ada yang menarik perhatiannya.

"Lo kenapa Rai?" tanya Angga.

"Enggak." jawab Raihan, lalu mengalihkan pandangannya.

"Dia kesepian ga." sahut Ernan, seraya menyeruput es tehnya.

"Oh iya, gue gak lihat lara akhir-akhir ini." timpal Angga.

"Emang lara kemana Rai?" tanya Angga pada Raihan.

"Gak tahu, emang gue emaknya!" ucap Raihan kesal.

Raihan merasa hatinya hampa seperti tak ada semangat hidup, apa karena gadis cupu itu? Raihan pun tak mengerti dengan perasaannya sendiri.

"Gue pergi dulu." ucapnya, lalu beranjak meninggalkan tempat tersebut.

"Kenapa tuh anak?" tanya Gerald.

"Biasa pasti karena gak ada lara." jawab Reval, pasalnya sejak tadi ia melihat gerak gerik Raihan yang sepertinya sangat gelisah, entah apa yang dipikirkan.

Brak.

"Entah dimana dirimu berada, hampa terasa hidupku tanpa dirimu, apakah disana kau rindukan aku seperti diriku yang selalu merindukanmu!" Bian menggebrak meja tersebut, dan mengalunkan lagu Ari Lasso.

"Kuy nyanyi!" ucap Ernan.

"Nyanyi aja sendiri." cibir Bryan.

"Gue mau nyari Raihan dulu." pamit Bian.

"Eh, gue rasa ada udang dibalik batu nih kayaknya." ucap Davin dengan berbisik.

"Banyak sudah kulewati kisah cinta lain, tapi tak seindah kamu, kau telah sandarkan hatiku, hingga ku memilih dirimu di hatiku." ucap Ernan secara spontan.

"Tarik sis!" teriak Angga semakin menjadi.

"Oke!" timpal Gerald.

"Meski ku bukan yang pertama di hatimu, tapi cintaku terbaik untukmu, meski ku bukan bintang di langit tapi cintaku yang terbaikkkkk." Gerald menyanyikan sepenggal lirik tersebut sambil memukul meja sebagai iringan nada.

®®®®®®®®®®

Bian menghampiri Raihan yang sedang berdiri diatas rooftop, cowok tersebut hanya menatap ke arah depan dengan tangan disaku celananya.

"Lo kenapa?" tanya Bian dan menepuk pundak cowok tersebut.

"Gak!"

"Sama diri sendiri jangan terlalu keras bro, manusia juga punya hati sekeras apapun hati seseorang pasti akan melunak, kita itu manusia yang selalu memiliki kesalahan dan mencoba untuk memperbaikinya." nasihat Bian.

RAIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang