RAIHAN:SASARAN

652 57 7
                                    

"Tidak semua kepedulian beriringan dengan perasaan."

®®®®®®®®®®®®

Seorang gadis berjalan di pinggiran trotoar menuju rumahnya, namun seketika ada segerombolan cowok menghadang dirinya, dan gerombolan tersebut adalah Genk yang kemarin menyerang sekolahnya.

Lara gadis itu berniat melarikan diri, namun tindakannya kalah cepat dengan para cowok-cowok itu, dia sangat takut mau meminta pertolongan? Pada siapa? Teman aja dia tidak punya.

"Mau apa kalian?" tanya lara dengan suara bergetar menahan takut.

"Wih, selow kita gak bakal ngapa-ngapain Lo! Cewek cupu aja bangga, hahahaha." ledek salah satu cowok tersebut.

"Pergi! Kalian mau apasih?" sentak lara gadis itu semakin takut, saat salah satu dari mereka berjalan menuju dirinya.

"Lo siapanya Raihan heem?" tanya Daniel.

"Guee, bukan siapa-siapanya!" jawab gadis itu dengan nada tinggi.

"Masak? Lo bohong kan?" tuduh cowok tersebut.

"Enggak kok, emang lara kelihatan bohong gitu?" tanya gadis itu dengan polosnya.

"Enggak juga sih, gue cuman mau ngasih tahu satu hal, bahwa Lo akan melihat kehancuran Raihan nantinya!" ucap cowok tersebut dengan senang.

"Sekarang Lo! Ikut gue." perintah Daniel, kemudian menarik gadis itu dengan paksa.

"Enggak, lepasin! Heh, mau Lo apa? Lepasin gak?" berontak gadis itu dengan suara keras, berusaha melepaskan cekalan cowok tersebut di pergelangan tangannya.

"Tolong, Tolong lepasin! Siapapun tolong gue!" teriak gadis itu sambil berusaha menendang cowok tersebut, agar terlepas dari kungkungannya.

Sebuah motor menghampiri mereka, kemudian sang pengendara turun dari motornya langsung memukul cowok tersebut.

Lara gadis itu mundur ketakutan melihat pertengkaran hebat antara keduanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang selain berteriak meminta tolong.

Kemudian datanglah segerombolan cowok, yang ia yakini itu adalah teman Raihan.

"Bangsat, pergi Lo!" umpat Gerald, sambil memukul lawannya dengan membabi buta.

Daniel merasa kewalahan mendapat serangan mendadak seperti itu dari Raihan, dan akhirnya dia memutuskan untuk mundur, sebelum dirinya benar-benar tidak berdaya.

"Kita cabut!" perintah Daniel pada teman-temannya yang sudah babak belur semua.

Awas aja Lo!

Setelah kepergian Daniel dan kawan-kawan, Genk Raihan menghampiri Lara, gadis itu terduduk dengan wajah ketakutannya.

"Hei, Lo Lara yang waktu itu kan?" tanya Bian memastikan.

"Iyaa."

"Cabut!" perintah Raihan.


®®®®®®®®®®

RAIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang